KUALITAS HIDUP LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS DAHLIA BERDASARKAN TINGKAT TINGKAT KARIES AKAR DAN KEHILANGAN GIGI
DOI:
https://doi.org/10.61214/ijoh.v4i1.942Abstract
Kesehatan adalah aspek yang sangat penting di dalam kehidupan manusi, buat fisik maupun mental. Masalah pada kesehatan gigi dan mulut dapat memberikan pengaruh buruk terhadap aktivitas sehari – hari. Seiring dengan proses penuaan, status kesehatan gigi juga memburuk pada lansia, yang dapat terlihat dari tingginya kehilangan gigi yang dialami oleh lansia. Di Indonesia, sekitar 24% lansia yang berumur 65 tahun atau lebih mengalami kehilangan gigi. Karies akar yang umum pada lansia akibat resesi gingiva, menjadi penyebab signifikan kehilangan gigi. Lansia sering mengalami penurunan produksi saliva (xerostomia) akibat usia atau konsumsi obat-obatan, sehingga meningkatkan risiko karies. Geriatric Oral Health Assessment Index adalah instrumen penilaian kualitas hidup terkait kesehatan mulut pada lansia. Indeks ini dikembangkan oleh Atchison dan Dolan pada tahun 1990 untuk menilai sejauh mana kondisi kesehatan mulut memengaruhi kesejahteraan fisik, psikologis, dan sosial seseorang. Tujuan utamanya adalah untuk menilai dampak masalah kesehatan mulut terhadap fungsi harian lansia. Tujuan Survei: Mengetahui prevalensi karies akar, kehilangan gigi dan kualitas hidup lansia di wilayah PUSKESMAS DAHLIA. Bahan dan Metode: Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, pemeriksaan klinis dan pengisian kuisoner (GOHAI). Tim pelaksana kegiatan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan Skrining, Parameter yang digunakan dalam pengumpulan data adalah KARIES AKAR DAN KEHILANGAN GIGI . Hasil: Hasil survei menunjukkan prevalensi karies akar sebesar 43%, mayoritas kehilangan gigi terjadi pada responden dengan usia 60-74 tahun dalam kategori kehilangan 1-10 gigi sebanyak 60,0%. Kualitas hidup parameter GOHAI secara keseluruhan didapatkan pada kategori GOHAI rendah sebanyak 87%. Kata kunci: Karies Akar, Kehilangan Gigi, Gohai