Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH Indonesian Academia Center en-US Indonesian Journal of Public Health 2987-4629 PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN SANITASI PADA DAERAH TERDAMPAK BADAI SEROJA DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/732 <p>Pembangunan sektor sanitasi di Indonesia saat ini telah menjadi usaha bersama yang terkoordinir pada semua tingkatan pemerintah, organisasi berbasis masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan sektor swasta.5 Berdasarkan percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) di Kabupaten Timor Tengah Selatan tahun 2018 bahwa, 76.7%, dengan cara dibakar, memilah sampah 5%, penggunaan jamban 97,5%, memiliki Saluran Pembuangan Air Limba (SPAL) 2,2%, sumber air terlindungi 21.3%, dan PHBS yaitu 73,2%. Kabupaten Timor Tengga Selatan (TTS) menjadi salah satu kabupaten yang Terdampak Badai Siklon Seroja tahun yang memperburuk kondisi sanitasi dan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menilai risiko kesehatan lingkungan pasca bencana, guna memberikan rekomendasi intervensi yang tepat 2021.4 Penelitian ini bertjuan untuk menilai risiko kesehatan lingkungan setelah Badai Seroja di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Metode : Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni wawancara (interview) dan pengamatan (observation). Unit sampling dipilih secara proporsional dan random berdasarkan total RT di semua RW dalam setiap kelurahan atau Desa yang telah ditentukan Jumlah sampel RT perkelurahan atau perdesa 8 RT dan jumlah sampel per RT sebanyak 5 responden. total responden 800 dari 20 kelurahan atau desa. Analisis data mengunakan analisis univariat kemudian menghitung Indeks Risiko Kesehatan Lingkungan (IRKL) dilakukan secara deskriptif, untuk interpretasi tiap-tiap variabel. Hasil : Bahaya kesehatan lingkungan Pengelolaan sampah dengan membakar sebesar 61,3%. Bahaya kesehatan lingkungan Buang Air Besar (BAB) 96,8 tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Bahaya Kesehatan Lingkungan Sarana Pengolahan Air Limbah 92,9% belum memiliki sistim pengelolaan limbah rumah tangga, Perilaku berisiko BABS 96,8% tidak berisiko, Perilaku berisiko sarana pengolahan air minum 92,9% berisiko, Risiko genangan air 83,5% tidak berisiko, Indeks risiko kesehatan lingkungan rendah 6,3%, sedang 44,6%, tinggi 45,9%, sangat tinggi 3,3%. Simpulan : masyarakat berada dalam kondisi lingkungan yang mengandung potensi risiko kesehatan lingkungan yang nyata, Oleh karena itu, upaya perbaikan sanitasi, penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, serta peningkatan edukasi kesehatan lingkungan perlu segera dilakukan secara sistematis dan menyeluruh.</p> Albertus Ata Maran Edwin Mesakh Mauguru Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-06 2025-06-06 3 2 343 355 PERBANDINGAN PENGGUNAAN TONGUE SCRAPER TERHADAP SKOR HALITOSIS PADA ANAK USIA 8-10 TAHUN https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/753 <p>Halitosis adalah istilah untuk menggambarkan bau tidak sedap yang keluar dari mulut yang disebabkan kebersihan lidah dimana penumpukan bakteri pada lidah dapat membentuk senyawa Volatile Sulphur Compounds (VSCs) senyawa VSCs ini dapat menyebabkan halitosis. Alat yang dapat digunakan untuk membersihkan lidah dari biofilm dan mencegah terjadinya halitosis adalah tongue scraper yang berbahan dasar plastik sedangkan alat yang dapat mengukur skor halitosis adalah Breath Alert.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui adanya perbandingan penggunaan tongue scraper terhadap skor halitosis pada anak usia 8-10 tahun, Bahan dan Metode Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Adapun sampel dalam penelitian ini terdiri dari 64 sampel dimana sampel diminta untuk menyikat gigi dan menyikat lidah menggunakan tongue scraper kemudian diukur perubahan skor halitosisnya sebelum dan sesudah penggunaan tongue scraper. Pengukuran halitosis menggunakan Breath Alert. Hasil Berdasarkan uji wilcoxon, rata-rata skor halitosis sebelum penggunaan tongue scraper adalah 2.25, dan rata-rata skor halitosis sesudah penggunaan tongue scraper adalah 0.56. Hasil uji perbandingan menunjukkan p-value 0.000 (p-value &lt; 0.05). Hal ini berarti terdapat perbedaan skor holitosis sebelum dan sesudah penggunaan tongue scraper. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan terdapat penurunan skor halitosis sesudah menggunakan tongue scraper.</p> Nurasisa Lestari Mila Febriany Rachmi Bachtiar Yustisia Puspitasari Qatrun Nada A. Daaly Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-10 2025-06-10 3 2 371 376 EFEKTIVITAS VIDEO EDUKASI ERUPSI GIGI MOLAR KETIGA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 PASANGKAYU https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/754 <p>Gigi molar tiga masuk dalam kategori gigi molar tetap yang erupsi terakhir kali dimulai dari usia 17 tahun dan sering mengalami kelainan pertumbuhan seperti impaksi. Gigi impaksi ialah gigi yang gagal erupsi ke posisi anatomisnya, salah satu gangguan yang dapat terjadi dari kelainan impaksi adalah perikoronitis yaitu kondisi inflamasi pada jaringan lunak sekitar mahkota dari gigi yang akan erupsi atau pada gigi dengan kondisi impaksi sebagian. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut diperlukan pemberian edukasi melalui video. Video edukasi ialah media audio visual yang dapat menyajikan edukasi melalui gambar, teks dan suara secara bersamaan. Tujuan penelitian: Mengetahui efektivitas video edukasi erupsi gigi molar ketiga terhadap tingkat pengetahuan siswa. Metode: Quasi eksperimental dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design dengan mengujikan kuesioner yang sama sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah edukasi. Hasil penelitian: Berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sebanyak 86 responden yaitu sebelum pemberian video edukasi didapatkan hasil tingkat pengetahuan kurang sebanyak 2.33 %, cukup sebanyak 94.19% dan baik sebanyak 3.49 %, kemudian setelah pemberian video edukasi didapatkan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 0%, cukup sebanyak 10.47% dan baik sebanyak 89.53%, kemudian hasil tersebut di uji menggunakan uji Wilcoxon dan diperoleh p-value 0,00 yang lebih rendah dari 0,05 sehingga hal ini menunjukkan bahwa video edukasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa terkait erupsi gigi molar ketiga. Kesimpulan: video edukasi erupsi gigi molar ketiga efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa terkait erupsi gigi molar ketiga.</p> Nurasisa Lestari Lukman Bima Risnayanti Anas Indrya Kirana Mattulada Nurhalizah Nurhalizah Copyright (c) 2025 Indonesian Journal of Public Health 2025-06-10 2025-06-10 3 2 377 383 PENERAPAN TERAPI BERMAIN LEGO DALAM MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN ANAK PADA USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SAAT HOSPITALISASI DI RSUD DR SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/755 <p>Hospitalisasi pada anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang direncanakan atau darurat dan mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai anak dipulangkan kembali ke rumah.. Tujuan; Mengetahui hasil efektifitas dari penerapan terapi bermain lego dalam menurunkan tingkat kecemasan anak pada usia prasekolah (3-6 tahun) saat hospitalisasi di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Metode; Desain yang digunakan penulis dalam penerapan ini adalah studi kasus Pretest Postest, sampel 2 responden, instrument penelitian Zung-Selft Ratting Anxiety Scale. Hasil; Setelah dilakukan terapi bermain lego selama 2 kali dalam 2 hari anak mengalami perubahan Tingkat kecemasan An. L dari skor 10 menjadi 3 dan An. A mengalami penurunan dari skore 8 menjadi 2. Kesimpulan; Terapi bermain lego dapat menurunkan Tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.</p> Dias Drastistiana Zulfa Mahdiatur Rasyida Yani Indrastuti Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-12 2025-06-12 3 2 384 391 PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SEBELUM DAN SETELAH PERMAINAN THE THINK PUZZLE MODIFIKASI PADA ANAK USIA 8-10 TAHUN https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/756 <p>Dibutuhkan suatu tindakan untuk mencegah masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak. Permainan puzzle merupakan salah satu metode yang dapat digunakan sebagai media edukatif dan berpotensi meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan setelah permainan the think puzzle modifikasi pada anak usia 8-10 tahun. Bahan dan Metode: Bahan penelitian yang digunakan yaitu pulpen, kuesioner, media pembelajaran permainan puzzle modifikasi dan informed consent. Metode penelitian pre experimental dengan menggunakan desain pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan di Sekolah Dasar Inpres Panaikang 1/1 Makassar sebanyak 56 sampel. Hasil: Terdapat perbedaan nilai rata-rata tingkat pengetahuan sebelum permainan the think puzzle modifikasi sebesar 8,000 (SD=+ 1,477) dan setelah permainan the think puzzle modifikasi sebesar 9,518 (SD= +0,786). (P-Value 0,000). Terdapat peningkatan rata-rata nilai sebesar 1,518. Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan setelah permainan the think puzzle modifikasi pada siswa Sekolah Dasar Inpres Panaikang 1/1 Makassar usia 8-10 tahun.</p> Mila Febriany Lukman Bima Aditya Hari Asmara Sarahfin Aslan Nurul Amaliah Ali Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-15 2025-06-15 3 2 392 398 PENERAPAN TERAPI MUROTTAL DAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI BANGSAL FLAMBOYAN 5 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/758 <p>Fraktur adalah rusaknya kontinuitas dari struktur tulang, tulang rawan dan lempeng pertumbuhan yang disebabkan oleh trauma, non trauma. World Health Organization (WHO), (2022) melaporkan bahwa 440 juta orang di seluruh dunia mengalami fraktur. Pasien yang mengalami fraktur akan menjalani operasi untuk menyambung kembali tulang yang patah. Nyeri adalah salah satu dampak yang banyak dialami pasien setelah operasi fraktur. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri tersebut yaitu dengan teknik nonfarmakologis. Maka diperlukan penerapan teknik nonfarmakologis yaitu terapi murottal dan tarik nafas dalam untuk mengurangi nyeri post op fraktur. Tujuan: untuk mengetahui hasil penerapan terapi murottal dan relaksasi nafas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien post operasi fraktur di Bangsal Flamboyan 5 RSUD Dr Moewardi Surakarta. Metode: metode penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk memecahkan masalah dalam asuhan keperawatan pasien. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 2 responden. Hasil: Hasil penelitian didapatkan terdapat perkembangan tingkat nyeri antara sebelum dan sesudah dilakukan penerapan, perkembangannya dilihat dari skor yang diukur dengan NRS. Kesimpulan: Terdapat perkembangan tingkat nyeri pada pasien Bangsal Flamboyan 5 sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal dan teknik relaksasi nafas dalam.</p> Prasasti Sasmita Nugrahani Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti Isti Wulandari Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-15 2025-06-15 3 2 399 310 EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RSUD KARTINI KARANGANYAR https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/765 <p>Fraktur atau dikenal dengan patah tulang dalam kehidupan sehari-hari umumnya terjadi akibat trauma seperti kecelakaan atau jatuh dari tempat yang tinggi, atau karena benturan fisik yang kuat. Fraktur merupakan kondisi di mana tulang mengalami patah, yang dapat berupa patahan sebagian atau patahan penuh, yang disebabkan oleh faktor trauma maupun non-trauma. Salah satu tindakan yang dapat menurunkan skala nyeri yaitu teknik relaksasi benson. Tujuan: Mengetahui hasil perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah penerapan terapi relaksasi benson dalam untuk menurunkan skala nyeri post operasi fraktur. Metode: Jenis penelitian ini studi kasus yang menggunakan metode penelitian desain deskriptif, melibatkan 2 responden. Hasil: Terapi relaksasi benson peneliti menyatakan bahwa terdapat penurunan sebelum dan sesudah dilakukan penerapan selama 2 hari berturut-turut di pagi hari pada Ny. SUW skala nyeri 5 dan Ny. SUP skala nyeri 4. Skala nyeri kedua responden termasuk dalam kategori nyeri sedang. Kesimpulan: Terapi relaksasi benson dapat menurunkan skala nyeri post operasi fraktur.</p> Iin Kusumawati Didik Iman Margatot Rina Yulianti Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-15 2025-06-15 3 2 423 431 PENERAPAN TERAPI BERMAIN PUZZLE UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH SAAT HOSPITALISASI DI RSUD dr.SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/766 <p>Kecemasan hospitalisasi yang dialami anak usia prasekolah menyebabkan terjadinya peningkatan kecemasan yang dikarenakan adanya tindakan yang menyebabkan trauma, bermain puzzle dapat mengeksplorasikan perasaan yang sedang dialami. Tujuan : Mengetahui hasil implementasi penerapan terapi bermain puzzle terhadap tingkat kecemasan hospitalisasi pada anak usia prasekolah di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro Sragen. Metode : Penelitian ini menggunakan 2 orang responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, metode menggunakan pre test dan post test, dengan memberikan terapi bermain puzzle selama 2 hari dilakukan 1 kali sehari pada sore hari. Hasil : Hasil Implementasi permainan terapi puzzle terhadap kecemasan hospitalisasi pada anak usia prasekolah pada hari ke-1 pada An. F memperoleh skor 25 dengan kategori Sedang dan An. N memperoleh skor 33 dengan kategori berat. Pada hari ke-2 pada An. F memperoleh skor 15 dengan kategori ringan dan An. N memperoleh skor 26 dengan kategori sedang. Dimana kedua pasien sebelum penerapan berada pada nilai skor kecemasan berat dan sedang dan mengalami penurunan skor kecemasan menjadi sedang dan ringan. Kesimpulan : Terapi bermain puzzle dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak dengan hospitality.</p> Putri Syafira Salsabilla Zulfa Mahdiatur Rasyida Neny Utami Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-15 2025-06-15 3 2 432 442 PENERAPAN TERAPI ANKLE PUMP EXERCISE DAN ELEVASI KAKI 30o DALAM MENURUNKAN EDEMA PADA PASIEN CKD DI ICU RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/767 <p>Gagal ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) merupakan kondisi dimana fungsi dari organ ginjal menurun secara tiba-tiba. Hal ini terjadi ketika ginjal tidak mampu menghilangkan limbah metabolik tubuh atau tidak mampu menjalankan fungsi regulernya dengan baik. Tujuan: Mengetahui hasil penerapan terapi ankle pump exercise dan elevasi kaki 30o dalam menurunkan pada pasien CKD di ICU RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Metode: Jenis penelitian ini dengan studi kasus yang menggunakan metode desain quasi experiment with pre-post test design. Hasil: Derajat penurunan edema pada 2 responden sebelum dilakukan terapi ankle pump exercise dan elevasi kaki 30o berada pada derajat III. Setelah dilakukan terapi ankle pump exercise dan elevasi kaki 30o selama 3 hari penerapan responden mengalami penurunan derajat edema menjadi derajat I. Kesimpulan: Terdapat perbedaan penurunan derajat edema sebelum dan sesudah dilakukan terapi ankle pump exercise dan elevasi kaki 30o pada pasien CKD.</p> Notasya Devika Arynanda Didik Iman Margatot Sumardi Sumardi Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-15 2025-06-15 3 2 443 451 PENERAPAN TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/752 <p>Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon marah diekspresikan dengan melakukan ancaman, mencederai diri sendiri maupun orang lain dan dapat merusak lingkungan sekitar. Perawat memiliki peran penting dalam pengendalian kemarahan yang dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, mengendalikan marah dengan latihan fisik, social atau verbal, relaksasi, secara spiritual, dan mengkonsumsi obat dengan teratur. Terapi relaksasi benson merupakan gabungan dari model relaksasi dengan keyakinan yang dianut. Tujuan Penelitian: Mengetahui hasil penerapan terapi relaksasi benson terhapad penurunan perilaku kekerasan pada pasien resiko perilaku kekerasan di RSJD. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan pengukuran dengan pretest-posttest lembar observasi RUFA. Hasil: Setelah diberikan implementasi terapi relaksasi benson selam 7 hari berturut-turut responden mengalami perubahan skor RUFA intensif 1 (ringan) Dimana responden 1 mendapatakan skor 1 dan responden 2 skor 4. Kesimpulan: terdapat penurunan signifikan dalam skor RUFA sebelum dan sesudah dilakukan terapi relaksasi benson pada pasien perilaku kekerasan.</p> Allinkha Hafia Febriana Norman Wijaya Gati Wahyu Reknoningsih Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-08 2025-06-08 3 2 362 370 GAMBARAN MOTIVASI DAN PERILAKU DALAM MENYIKAT GIGI TERHADAP KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 4-6 SD https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/751 <p>GAMBARAN MOTIVASI DAN PERILAKU DALAM MENYIKAT GIGI TERHADAP KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 4-6 SD Karies gigi dikenal sebagai kerusakan gigi atau gigi berlubang yang proses bakteri merusak struktur keras gigi yaitu email, dentin dan sementum. Motivasi dan perilaku memiliki dampak besar dalam pencegahan karies gigi, salah satu pencegahannya yaitu dengan menyikat gigi. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan motivasi dan perilaku dalam menyikat gigi terhadap karies gigi pada anak kelas 4-6 SD. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dan penelitian ini masuk dalam rancangan penelitian cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square. Adapun sampel pada penelitian ini terdiri dari 60 sampel. Hasil: berdasarkan hasil chi-square didapatkan nilai p-value untuk motivasi yaitu sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada 0.05 (p-value &lt; 0.05), dan untuk perilaku sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada 0.05 (p-value &lt; 0.05). Kesimpulan: Berdasarkan kesimpulan ini dapat disimpulkan terdapat hubungan motivasi dan perilaku dalam menyikat gigi terhadap karies gigi pada anak kelas 4-6 SD.</p> Mila Febriany Kurniaty Pamewa Syamsiyah Syam Eva Novawaty Nur Janna Hafdilla Musaad Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-07 2025-06-07 3 2 356 361 PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN UNTUK MELANCARKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESSAREA DI BANGSAL MELATI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/750 <p>Masalah pengeluaran ASI pada hari pertama pasien SC setelah melahirkan dapat disebabkan oleh berkurangnya rangsangan hormon oksitosin. Salah satu upaya nonfarmakologis yang bisa dilakukan untuk merangsang hormone prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan adalah dengan melakukan pijat oksitosin. Tujuan: Mengetahui hasil penerapan Pijat Oksitosin untuk Melancarkan Produksi Asi Pada Ibu Post Sectio Caessarea di Ruang Melati RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Pengambilan dan pengumpulan data secara menyeluruh dengan menyertakan berbagai sumber data. Hasil: Dari hasil penerapan didapatkan yang signifikan pada produksi ASI ibu post Sectio Caessarea yang sudah dilakukukan penerapan pijat oksitosin selama 15 menit/hari selama 3 hari di Ruang Melati RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dengan responden 2. Dengan hasil yang signifikan hari ke 3 dengan score 5 ke 6 intensitas banyak. Kesimpulan: Penerapan Pijat Oksitosin pada ke dua responden dilakukan selama 6x penerapan. Didapatkan hasil yang mengalami peningkatan dari 5 ke 6 dengan intensitas banyak pada ibu yang setelah dilakukan pijat oksitosin untuk memperlancar produksi ASI pada ibu post Sectio Caessarea.</p> Fitri Ulissangadah Amalia Arifatul Diktina Sumardi Sumardi Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-05 2025-06-05 3 2 332 342 PENERAPAN TERAPI BERMAIN LEGO DALAM MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SAAT HOSPITALISASI DI RUANG HCU ANAK CEMPAKA RSUD Dr. MOEWARDI https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/735 <p>Berdasarkan survei kesehatan nasional (SUSENAS) pada tahun 2010, menyatakan jumlah anak usia pra sekolah sebesar 72% dari jumlah penduduk Indonesia, dan diperkirakan 35 per 100 anak mengalami hospitalisasi dan 45% diantaranya mengalami kecemasan. Hospitalisasi pada anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang direncanakan dan mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai anak dipulangkan kembali ke rumah. Selama perawatan, anak dapat mengalami berbagai kejadian berupa pengalaman yang sangat traumatic dan penuh dengan stress. Kecemasan merupakan perasaan yang sering dialami pasien anak usia pra sekolah mengalami hospitalisasi dirumah sakit. Tindakan untuk menurunkan kecemasan pada anak usia prasekolah yaitu dengan cara terapi bermain dan kerja sama dengan dukungan orang tua yang baik dapat membantu mengurangi kecemasan pada anak pra sekolah yang dirawat di rumah sakit dengan terapi bermain lego. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan terapi bermain lego dalam menurunkan tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi. Metode yang digunakan dalam penerapan ini bersifat deskriptif dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan objek yang dilakukan 2 responden dengan cara pre-test dan post-test. Hasil: Hasil menunjukan bahwa sebelum dilakukan terapi bermain lego pada An. A dengan hasil 66 dan pada An. K dengan hasil 61 yaitu tingkat kecemasan sedang. Tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi bermain lego pada An. A dengan hasil 57 dan An. K dengan hasil 54 yaitu tingkat kecemasan ringan. Kesimpulannya yaitu pada kedua responden sebelum dan setelah dilakukan terapi bermain lego pada anak usia prasekolah terdapat perubahan.</p> Firman Suharyadi Amalia Arifatul Diktina Suciana Ratrinaningsih Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-04-01 2025-04-01 3 2 250 257 PENERAPAN TERAPI MUSIK DANGDUT DALAM MENURUNKAN TANDA DAN GEJALA PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJD Dr. RM SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/739 <p>Halusinasi merupakan suatu gangguan persepsi dimana suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar atau suatu penghayatan yang dialami seperti suatu persepsi melalui panca indra. Dampak halusinasi yang terjadi pada pasien seperti histeris, rasa lemah, tidak mampu mencapai tujuan, ketakutan yang berlebih, hingga memiliki pemikiran yang buruk. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat digunakan untuk menurunkan tanda dan gejala pada pasien halusinasi dengan terapi musik dangdut. Tujuan; Mengetahui hasil dari penerapan terapi musik dangdut terhadap perubahan penurunan tanda dan gejala halusinasi pada pasien yang mengalami halusinasi di RSJD Dr. RM. Soedjarwadji Provinsi Jawa Tengah. Metode; Jenis penelitian ini adalah dengan studi kasus yang menggunakan metode deskriptif dengan pre-test dan post-test lembar obsevasi. Hasil; Skor perubahan penurunan tanda dan gejala halusinasi pada 2 responden sebelum dilakukan terapi musik dangdut berada pada skor tahap cukup dimana responden 1 mendapat skor 29 dan responden 2 dengan skor 30. Setelah diberikan implementasi terapi musik dangdut selama 3 hari berturut-turut responden mengalami perubahan skor tahap baik Dimana responden 1 mendapat skor 13 dan responden 2 dengan skor 12. Kesimpulan; terdapat perbedaan perubahan tanda dan gejala halusinasi sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik dangdut pada pasien halusinasi.</p> Devia Ega Prasasti Amalia Arifatul Diktina Wahyu Reknoningsih Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-05 2025-06-05 3 2 258 266 PENERAPAN TERAPI FOOT MASSAGE UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD KARTINI KARANGANYAR https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/740 <p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia yang sering dijuluki sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam karena penyakit ini tidak memiliki gejala yang spesifik, dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan dimana saja Tujuan : Mengetahui hasil implementasi penerapan terapi foot massage untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi Di RSUD Kartini Karanganyar Metode : Jenis penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus yang digunakan penelitian adalah studi kasus deskriptif yang dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang bertujuan untuk melihat hasil penerapan Hasil : Sebelum dilakukan terapi foot massage tekanan darah pada pasien penderita hipertensi dalam kategori hipertensi derajat 1, dan setelah dilakukan terapi foot massage tekanan darah pada pasien penderita hipertensi dalam kategori pre hipertensi. Kesimpulan : Setelah dilakukan penerapan selama 3 hari berturut-turut terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien penderita hipertensi Di RSUD Kartini Karanganyar</p> Putri Ana Wahyu Hidayati Didik Iman Margatot Rina Yulianti Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-05 2025-06-05 3 2 267 276 PENERAPAN TERAPI RELAKSASI GENGGAM JARI DAN NAFAS DALAM TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI RSUD KARANGANYAR https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/741 <p>Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah mencapai ≥140/90 mmHg. Termasuk dalam penyakit tidak menular (PTM), hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan serius dan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu metode non-farmakologis untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi relaksasi genggam jari dan nafas dalam. Tujuan: Mengetahui hasil perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah penerapan terapi genggam jari dan nafas dalam untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Metode: Jenis penelitian ini studi kasus yang menggunakan metode penelitian desain deskriptif, melibatkan 2 responden. Hasil: Terapi genggam jari dan nafas dalam selama 3 hari berturut-turut pagi dan sore hari pada terjadi penurunan tekanan darah sistolik Tn. S sebesar 15 mmHg dan Tn. D sebesar 13 mmHg sedangkan tekanan darah diastolik pada Tn. S sebesar 7 mmHg dan Tn. D sebesar 15 mmHg. Kesimpulan: Terapi genggam jari dan nafas dalam dapat menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi.</p> Noviyanti Noviyanti Ida Nur Imamah Dewi Listyorini Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-05 2025-06-05 3 2 277 292 PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI RSUD KARTINI KARANGANYAR https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/742 <p>Latar Belakang; Angka prevalensi hipertensi pada lansia dengan kisaran usia 60-64 tahun diketahui sebesar 45,9%, usia 65-74 tahun sebesar 57,6%, dan usia &gt;75 tahun sebesar 63,8%. Hasil studi pendahuluan menunjukkan terdapat pasien hipertensi yang dirawat setiap bulannya di Ruang Cempaka RSUD Kartini Karanganyar, total pasien selama 2 bulan terakhir yaitu sebanyak 37 pasien dan mayoritas adalah lansia. Tujuan; Mengetahui hasil implementasi penerapan terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di RSUD Karanganyar. Metode; Penerapan yang digunakan adalah studi kasus dengan metode pengukuran pre dan post intervensi. Hasil; Hasil Tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan penerapan Teknik relaksasi otot progresif yang dilakukan selama 3 hari dengan 2 kali per harinya pagi jam 06.00 WIB dan sore jam 14.00 WIB setiap sesi 20-30 menit pada kedua responden yaitu mengalami penurunan. Kesimpulan; Penerapan Teknik Relaksasi Otot Progresif mampu menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Kata Kunci : Lansia, Hipertensi, Relaksasi Otot Progresif</p> Afifah Nur Khasanah Ida Nur Imamah Sugito Sugito Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-05 2025-06-05 3 2 293 302 PENERAPAN PENGARUH STRESS HOSPITALISASI PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN PERALATAN MEDIS DAN PUZZLE DI RUANG HCU ANAK CEMPAKA RSUD Dr. MOEWARDI DI SURAKARTA https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/743 <p>stress hospitalisasi merupakan respon tubuh yang terjadi saat seseorang menjani proses perawatan di rumah sakit. Anak yang sakit dan dirawat menjadi kritis utama yang tampak pada anak, karena anak akan mengalami stress akibat perubahan lingkungan, perubahan status kesehatan, dan keterbatasan dalam mekanisme koping untuk mengatasi suatu masalah maupun kejadian yang bersifat menekan. Tujuan : untuk mengetahui hasil implementasi penerapan pengaruh stress hospitalisasi pada anak usia 3-6 tahun dengan permainan peralatan medis dan puzzle di ruang HCU Anak Cempaka RSUD Dr. Moewardi. Metode : yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan objek yang dilakukan pada 2 (dua) responden dengan cara pre-test dan post-test dengan kuesioner behavioral checklist. Hasil : penerapan sebelum dilakukan terapi permainan peralatan medis dan puzzle dengan responden 1 skor 35 (stress tinggi), kemudian setelah dilakukan penerapan terapi peralatan medis dan puzzle menjadi 51 (stress rendah), responden 2 skor 37 (stress sedang), kemudian setelah dilakukan penerapan terapi peralatan medis dan puzzle menjadi 53 (stress rendah). Kesimpulan : penerapan terapi peralatan medis dan puzzle mampu menurunkan tingkat stress hopsitalisasi pada anak usia 3-6 tahun.&nbsp;</p> Andar Nuriya Amalia Arifatul Diktina Suciana Ratriningsih Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-05 2025-06-05 3 2 303 310 PENERAPAN TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN UNTUK MENGURANGI SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RUANG CEMPAKA 2 RSUD KARTINI KARANGANYAR https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/744 <p>Studi kasus ini mengevaluasi efektivitas terapi murottal Al-Qur'an terhadap nyeri pada dua pasien dengan fraktur akibat trauma. Tujuan: Mendeskripsikan pengaruh terapi murotal Al-Qur`an terhadap perubahan skala nyeri post operasi. Metode: Studi kasus ini mengevaluasi efektivitas terapi murottal Al-Qur'an dua kali sehari selama dua hari dalam mengurangi nyeri post operasi pada dua responden. Hasil: Hasil menunjukkan penurunan skala nyeri dari berat terkontrol menjadi sedang pada kedua pasien setelah terapi murottal Al-Qur'an, yang menunjukkan potensi terapi ini sebagai intervensi tambahan dalam manajemen nyeri pasca fraktur. Kesimpulan: Terapi murottal Al-Qur'an efektif mengurangi nyeri pada pasien fraktur dari kategori berat terkontrol menjadi sedang hal ini daat dijadikan sebagai intervensi tambahan manajemen nyeri.</p> Kiki Intan Zoel Fadila Ida Nur Imamah Sugito Sugito Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-05 2025-06-05 3 2 311 319 PENERAPAN PEMBERIAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP STATUS OKSIGENASI PADA ANAK DENGAN PNEUMONIA DI RUANG HCU CEMPAKA RSUD DR. MOEWARDI https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/745 <p>Pneumonia merupakan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Penyakit ini menyerang saluran pernapasan bagian bawah yang ditandai dengan gejala batuk dan sesak napas yang dapat mempengaruhi status oksigenasi. Pneumonia menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Tujuan; Penerapan ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi dari penerapan fisioterapi dada pada pasien anak dengan pneumonia di Ruang HCU Cempaka RSUD Dr. Moewardi. Metode; Metode penerapan ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus pada 2 pasien anak dengan pneumonia di Ruang HCU Cempaka RSUD Dr. Moewardi. Hasil; Setelah diberikan intervensi fisioterapi dada sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari dengan durasi 10-15 menit, terjadi peningkatan yang signifikan pada status oksigenasi anak. Hal ini ditandai dengan penurunan frekuensi pernapasan, peningkatan saturasi oksigen, perubahan suara napas tambahan ronkhi menjadi vesikuler dan kemampuan mengeluarkan sputum. Kesimpulan; Fisioterapi dada efektif dalam membersihkan jalan napas, memperbaiki pertukaran oksigen, dan meningkatkan kadar oksigen dalam darah pasien anak dengan pneumonia.</p> Azzah Nabilah Aryani Zulfa Mahdiatur Rasyida Suciana Ratriningsih Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-05 2025-06-05 3 2 320 331 PENERAPAN TERAPI OKUPASI MENGGAMBAR TERHADAP PENURUNAN HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/768 <p>Permasalahan gangguan jiwa yang paling sering dialami adalah halusinasi pendengaran. Penderita halusinasi mengalami ketidaktepatan dalam mempersepsikan stimulus atau obyek yang sebenarnya tidak nyata, namun dianggap nyata. Tujuan: Mengetahui hasil implementasi penerapan terapi okupasi menggambar terhadap penurunan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Metode: Menggunakan desain studi kasus, subjek pada 2 responden yang dirawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah yang diberikan implementasi 2 hari berturut-turut sebanyak 1x sehari dalam durasi 20-30 menit. Hasil: Didapatkan hasil antara sebelum dan sesudah dilakukan penerapan terapi okupasi menggambar, kondisi kedua responden menunjukkan adanya penurunan halusinasi pendengaran yaitu pada responden I dari 31 menjadi 17 dan responden II dari 25 menjadi 9. Kesimpulan: Terdapat penurunan halusinasi pendengaran setelah diberikan terapi okupasi menggambar pada kedua responden.</p> Putri Wulandari Amalia Arifatul Diktina Wahyu Reknoningsih Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health 2025-06-15 2025-06-15 3 2 411 422