https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/issue/feed Indonesian Journal of Public Health 2025-06-06T03:10:29+00:00 Open Journal Systems https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/735 PENERAPAN TERAPI BERMAIN LEGO DALAM MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SAAT HOSPITALISASI DI RUANG HCU ANAK CEMPAKA RSUD Dr. MOEWARDI 2025-05-03T21:32:36+00:00 Firman Suharyadi firmansuharyadi.students@aiska-university.ac.d Amalia Arifatul Diktina diktina@gmail.com Suciana Ratrinaningsih suciaana@gmail.com <p>Berdasarkan survei kesehatan nasional (SUSENAS) pada tahun 2010, menyatakan jumlah anak usia pra sekolah sebesar 72% dari jumlah penduduk Indonesia, dan diperkirakan 35 per 100 anak mengalami hospitalisasi dan 45% diantaranya mengalami kecemasan. Hospitalisasi pada anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang direncanakan dan mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai anak dipulangkan kembali ke rumah. Selama perawatan, anak dapat mengalami berbagai kejadian berupa pengalaman yang sangat traumatic dan penuh dengan stress. Kecemasan merupakan perasaan yang sering dialami pasien anak usia pra sekolah mengalami hospitalisasi dirumah sakit. Tindakan untuk menurunkan kecemasan pada anak usia prasekolah yaitu dengan cara terapi bermain dan kerja sama dengan dukungan orang tua yang baik dapat membantu mengurangi kecemasan pada anak pra sekolah yang dirawat di rumah sakit dengan terapi bermain lego. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan terapi bermain lego dalam menurunkan tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi. Metode yang digunakan dalam penerapan ini bersifat deskriptif dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan objek yang dilakukan 2 responden dengan cara pre-test dan post-test. Hasil: Hasil menunjukan bahwa sebelum dilakukan terapi bermain lego pada An. A dengan hasil 66 dan pada An. K dengan hasil 61 yaitu tingkat kecemasan sedang. Tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi bermain lego pada An. A dengan hasil 57 dan An. K dengan hasil 54 yaitu tingkat kecemasan ringan. Kesimpulannya yaitu pada kedua responden sebelum dan setelah dilakukan terapi bermain lego pada anak usia prasekolah terdapat perubahan.</p> 2025-04-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/739 PENERAPAN TERAPI MUSIK DANGDUT DALAM MENURUNKAN TANDA DAN GEJALA PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJD Dr. RM SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH 2025-05-20T02:14:35+00:00 Devia Ega Prasasti deviaegaprasasti.students@aiska-university.ac.id Amalia Arifatul Diktina diktina@gmail.com Wahyu Reknoningsih wahyurekningasi@gmail.com <p>Halusinasi merupakan suatu gangguan persepsi dimana suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar atau suatu penghayatan yang dialami seperti suatu persepsi melalui panca indra. Dampak halusinasi yang terjadi pada pasien seperti histeris, rasa lemah, tidak mampu mencapai tujuan, ketakutan yang berlebih, hingga memiliki pemikiran yang buruk. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat digunakan untuk menurunkan tanda dan gejala pada pasien halusinasi dengan terapi musik dangdut. Tujuan; Mengetahui hasil dari penerapan terapi musik dangdut terhadap perubahan penurunan tanda dan gejala halusinasi pada pasien yang mengalami halusinasi di RSJD Dr. RM. Soedjarwadji Provinsi Jawa Tengah. Metode; Jenis penelitian ini adalah dengan studi kasus yang menggunakan metode deskriptif dengan pre-test dan post-test lembar obsevasi. Hasil; Skor perubahan penurunan tanda dan gejala halusinasi pada 2 responden sebelum dilakukan terapi musik dangdut berada pada skor tahap cukup dimana responden 1 mendapat skor 29 dan responden 2 dengan skor 30. Setelah diberikan implementasi terapi musik dangdut selama 3 hari berturut-turut responden mengalami perubahan skor tahap baik Dimana responden 1 mendapat skor 13 dan responden 2 dengan skor 12. Kesimpulan; terdapat perbedaan perubahan tanda dan gejala halusinasi sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik dangdut pada pasien halusinasi.</p> 2025-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/740 PENERAPAN TERAPI FOOT MASSAGE UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD KARTINI KARANGANYAR 2025-05-20T02:17:10+00:00 Putri Ana Wahyu Hidayati putrianawh3@gmail.com Didik Iman Margatot didikiman56@gmail.com Rina Yulianti rinayulianti@gmail.com <p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia yang sering dijuluki sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam karena penyakit ini tidak memiliki gejala yang spesifik, dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan dimana saja Tujuan : Mengetahui hasil implementasi penerapan terapi foot massage untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi Di RSUD Kartini Karanganyar Metode : Jenis penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus yang digunakan penelitian adalah studi kasus deskriptif yang dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang bertujuan untuk melihat hasil penerapan Hasil : Sebelum dilakukan terapi foot massage tekanan darah pada pasien penderita hipertensi dalam kategori hipertensi derajat 1, dan setelah dilakukan terapi foot massage tekanan darah pada pasien penderita hipertensi dalam kategori pre hipertensi. Kesimpulan : Setelah dilakukan penerapan selama 3 hari berturut-turut terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien penderita hipertensi Di RSUD Kartini Karanganyar</p> 2025-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/741 PENERAPAN TERAPI RELAKSASI GENGGAM JARI DAN NAFAS DALAM TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI RSUD KARANGANYAR 2025-05-20T02:21:16+00:00 Noviyanti Noviyanti novianti76@gmail.com Ida Nur Imamah imamah@gmail.com Dewi Listyorini listryorini@gmail.com <p>Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah mencapai ≥140/90 mmHg. Termasuk dalam penyakit tidak menular (PTM), hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan serius dan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu metode non-farmakologis untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi relaksasi genggam jari dan nafas dalam. Tujuan: Mengetahui hasil perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah penerapan terapi genggam jari dan nafas dalam untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Metode: Jenis penelitian ini studi kasus yang menggunakan metode penelitian desain deskriptif, melibatkan 2 responden. Hasil: Terapi genggam jari dan nafas dalam selama 3 hari berturut-turut pagi dan sore hari pada terjadi penurunan tekanan darah sistolik Tn. S sebesar 15 mmHg dan Tn. D sebesar 13 mmHg sedangkan tekanan darah diastolik pada Tn. S sebesar 7 mmHg dan Tn. D sebesar 15 mmHg. Kesimpulan: Terapi genggam jari dan nafas dalam dapat menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi.</p> 2025-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/742 PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI RSUD KARTINI KARANGANYAR 2025-05-20T02:23:46+00:00 Afifah Nur Khasanah afifahnur43@gmail.com Ida Nur Imamah imamah@gmail.com Sugito Sugito sugito@gmail.com <p>Latar Belakang; Angka prevalensi hipertensi pada lansia dengan kisaran usia 60-64 tahun diketahui sebesar 45,9%, usia 65-74 tahun sebesar 57,6%, dan usia &gt;75 tahun sebesar 63,8%. Hasil studi pendahuluan menunjukkan terdapat pasien hipertensi yang dirawat setiap bulannya di Ruang Cempaka RSUD Kartini Karanganyar, total pasien selama 2 bulan terakhir yaitu sebanyak 37 pasien dan mayoritas adalah lansia. Tujuan; Mengetahui hasil implementasi penerapan terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di RSUD Karanganyar. Metode; Penerapan yang digunakan adalah studi kasus dengan metode pengukuran pre dan post intervensi. Hasil; Hasil Tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan penerapan Teknik relaksasi otot progresif yang dilakukan selama 3 hari dengan 2 kali per harinya pagi jam 06.00 WIB dan sore jam 14.00 WIB setiap sesi 20-30 menit pada kedua responden yaitu mengalami penurunan. Kesimpulan; Penerapan Teknik Relaksasi Otot Progresif mampu menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Kata Kunci : Lansia, Hipertensi, Relaksasi Otot Progresif</p> 2025-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/743 PENERAPAN PENGARUH STRESS HOSPITALISASI PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN PERALATAN MEDIS DAN PUZZLE DI RUANG HCU ANAK CEMPAKA RSUD Dr. MOEWARDI DI SURAKARTA 2025-05-20T02:28:21+00:00 Andar Nuriya nuriya653@gmail.com Amalia Arifatul Diktina diktina@gmail.com Suciana Ratriningsih sucian45@gmail.com <p>stress hospitalisasi merupakan respon tubuh yang terjadi saat seseorang menjani proses perawatan di rumah sakit. Anak yang sakit dan dirawat menjadi kritis utama yang tampak pada anak, karena anak akan mengalami stress akibat perubahan lingkungan, perubahan status kesehatan, dan keterbatasan dalam mekanisme koping untuk mengatasi suatu masalah maupun kejadian yang bersifat menekan. Tujuan : untuk mengetahui hasil implementasi penerapan pengaruh stress hospitalisasi pada anak usia 3-6 tahun dengan permainan peralatan medis dan puzzle di ruang HCU Anak Cempaka RSUD Dr. Moewardi. Metode : yang digunakan adalah studi kasus deskriptif dengan menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan objek yang dilakukan pada 2 (dua) responden dengan cara pre-test dan post-test dengan kuesioner behavioral checklist. Hasil : penerapan sebelum dilakukan terapi permainan peralatan medis dan puzzle dengan responden 1 skor 35 (stress tinggi), kemudian setelah dilakukan penerapan terapi peralatan medis dan puzzle menjadi 51 (stress rendah), responden 2 skor 37 (stress sedang), kemudian setelah dilakukan penerapan terapi peralatan medis dan puzzle menjadi 53 (stress rendah). Kesimpulan : penerapan terapi peralatan medis dan puzzle mampu menurunkan tingkat stress hopsitalisasi pada anak usia 3-6 tahun.&nbsp;</p> 2025-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/744 PENERAPAN TERAPI MUROTTAL AL-QUR’AN UNTUK MENGURANGI SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RUANG CEMPAKA 2 RSUD KARTINI KARANGANYAR 2025-05-20T02:32:18+00:00 Kiki Intan Zoel Fadila fadila43@gmail.com Ida Nur Imamah idanurimama@gmail.com Sugito Sugito sugito@gmail.com <p>Studi kasus ini mengevaluasi efektivitas terapi murottal Al-Qur'an terhadap nyeri pada dua pasien dengan fraktur akibat trauma. Tujuan: Mendeskripsikan pengaruh terapi murotal Al-Qur`an terhadap perubahan skala nyeri post operasi. Metode: Studi kasus ini mengevaluasi efektivitas terapi murottal Al-Qur'an dua kali sehari selama dua hari dalam mengurangi nyeri post operasi pada dua responden. Hasil: Hasil menunjukkan penurunan skala nyeri dari berat terkontrol menjadi sedang pada kedua pasien setelah terapi murottal Al-Qur'an, yang menunjukkan potensi terapi ini sebagai intervensi tambahan dalam manajemen nyeri pasca fraktur. Kesimpulan: Terapi murottal Al-Qur'an efektif mengurangi nyeri pada pasien fraktur dari kategori berat terkontrol menjadi sedang hal ini daat dijadikan sebagai intervensi tambahan manajemen nyeri.</p> 2025-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/745 PENERAPAN PEMBERIAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP STATUS OKSIGENASI PADA ANAK DENGAN PNEUMONIA DI RUANG HCU CEMPAKA RSUD DR. MOEWARDI 2025-05-20T02:34:46+00:00 Azzah Nabilah Aryani aryani54@gmail.com Zulfa Mahdiatur Rasyida rasyida32@gmail.com Suciana Ratriningsih sucian45@gmail.com <p>Pneumonia merupakan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Penyakit ini menyerang saluran pernapasan bagian bawah yang ditandai dengan gejala batuk dan sesak napas yang dapat mempengaruhi status oksigenasi. Pneumonia menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Tujuan; Penerapan ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi dari penerapan fisioterapi dada pada pasien anak dengan pneumonia di Ruang HCU Cempaka RSUD Dr. Moewardi. Metode; Metode penerapan ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus pada 2 pasien anak dengan pneumonia di Ruang HCU Cempaka RSUD Dr. Moewardi. Hasil; Setelah diberikan intervensi fisioterapi dada sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari dengan durasi 10-15 menit, terjadi peningkatan yang signifikan pada status oksigenasi anak. Hal ini ditandai dengan penurunan frekuensi pernapasan, peningkatan saturasi oksigen, perubahan suara napas tambahan ronkhi menjadi vesikuler dan kemampuan mengeluarkan sputum. Kesimpulan; Fisioterapi dada efektif dalam membersihkan jalan napas, memperbaiki pertukaran oksigen, dan meningkatkan kadar oksigen dalam darah pasien anak dengan pneumonia.</p> 2025-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/750 PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN UNTUK MELANCARKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESSAREA DI BANGSAL MELATI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI 2025-06-06T03:10:29+00:00 Fitri Ulissangadah fitriulis136@gmail.com Amalia Arifatul Diktina diktina@gmail.com Sumardi Sumardi sumardi23@gmail.com <p>Masalah pengeluaran ASI pada hari pertama pasien SC setelah melahirkan dapat disebabkan oleh berkurangnya rangsangan hormon oksitosin. Salah satu upaya nonfarmakologis yang bisa dilakukan untuk merangsang hormone prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan adalah dengan melakukan pijat oksitosin. Tujuan: Mengetahui hasil penerapan Pijat Oksitosin untuk Melancarkan Produksi Asi Pada Ibu Post Sectio Caessarea di Ruang Melati RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Pengambilan dan pengumpulan data secara menyeluruh dengan menyertakan berbagai sumber data. Hasil: Dari hasil penerapan didapatkan yang signifikan pada produksi ASI ibu post Sectio Caessarea yang sudah dilakukukan penerapan pijat oksitosin selama 15 menit/hari selama 3 hari di Ruang Melati RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dengan responden 2. Dengan hasil yang signifikan hari ke 3 dengan score 5 ke 6 intensitas banyak. Kesimpulan: Penerapan Pijat Oksitosin pada ke dua responden dilakukan selama 6x penerapan. Didapatkan hasil yang mengalami peningkatan dari 5 ke 6 dengan intensitas banyak pada ibu yang setelah dilakukan pijat oksitosin untuk memperlancar produksi ASI pada ibu post Sectio Caessarea.</p> 2025-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health