https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/issue/feedIndonesian Journal of Public Health 2025-10-18T07:02:45+00:00Open Journal Systemshttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/859 PENERAPAN FOOT HAND MASSAGE TERHADAP SKALA NYERI POST SECTIO CAESAREA DI RUANG PONEK RSUD dr. SOERATNO GEMOLONG2025-09-17T05:01:25+00:00Hanan Sya’i Padmawatihanan.students@aiska-university.ac.idAnjar Nurrohmahanjar45@gmail.comFitria Purnamawatifitria33@gmail.com<p>Persalinan secara sectio caesarea memberikan dampak bagi ibu. Pada ibu post sectio caesarea, ibu akan mengalami rasa nyeri, maka dari itu diperlukannya manajemen nyeri untuk mengurangi nyeri, penanganan non farmakologi nyeri ada beberapa teknik salah satunya adalah foot and hand massage. Tujuan: Menganalisa kasus kelolaan pada pasien dengan foot hand massage terhadap perubahan nyeri post section caesarea di ruang ponek RSUD dr. Soeratno Gemolong. Metode: Penerapan ini menggunakan metode deskriptif studi kasus, dengan jumlah sampel penerapan 2 responden. Penerapan ini dilakukan selama 3 hari dengan setiap harinya dilakukan selama 20 menit. Instrumen menggunakan lembar observasi dan kuesioner pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil: Hasil akhir yang didapatkan kedua responden sebelum dan sesudah di berikan terapi foot hand massage mengalami perbandingan penurunan skala nyeri dari skala nyeri sedang menjadi skala nyeri ringan. Kesimpulan: Terdapat perubahan food hand massage dalam menurunkan skala nyeri setelah Post Sectio Caesarea pada ibu nifas di Ruang Ponek RSUD dr. Soeratno Gemolong. Kata Kunci: Foot Hand Massage, Post Section Caesarea, Nyeri</p>2025-09-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/882PENGARUH POLA ASUH KESEHATAN GIGI & MULUT IBU TERHADAP KARIES GIGI ANAK USIA DINI 3-4 TAHUN2025-10-09T05:34:53+00:00Kurniaty Pamewakurniaty.fkg@umi.ac.idLukman Bimabimalukman@gmail.comIlmianti Ilmiantiilmiati35@gmail.comArdian Jayakusuma Amranamran56@gmail.comAyu Anggarainianggraiayu43@gmail.com<p>Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas organisme dalam suatu karbohidrat yang dapat difermentasikan. Demineralisasi jaringan keras gigi merupakan suatu tanda yang kemudian diikuti dengan kerusakan organik. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pola asuh kesehatan gigi & mulut ibu terhadap karies gigi anak usia dini 3-4 tahun. Metode: penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orangtua dan anak usia dini di Paud KB Kuncup Pembina Kolaka. Penentuan jumlah sampel meggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola asuh Ibu dan penilaian def-t. Analisis data menggunakan SPSS dengan uji statistik mann whitney Hasil Penelitian: Sebagian besar responden memiliki pola asuh baik yakni sebanyak 37 (92.5%) dan sisanya memiliki pola asuh yang cukup yakni sebanyak 3 (7.5%) responden. Sebagian besar anak usia dini memiliki karies gigi pada kategori rendah yakni sebanyak 24 (60.0%) anak dan sisanya memiliki karies gigi kategori sangat rendah sebanyak 16 (40.0%) anak. Nilai sig. (2-tailed). Hasil uji mann whitney sebesar 0.001 < 0.05, maka dapat disimpulkan hipotesis diterima. Selain itu, hasil uji mann whitney menunjukkan bahwa pola asuh ibu menyebabkan indeks karies gigi yang sangat rendah pada anak usia dini 3-4 tahun. Kesimpulan: Sebagian besar responden memiliki pola asuh baik yakni sebanyak 37 (92.5%) dan sisanya memiliki pola asuh yang cukup yakni sebanyak 3 (7.5%) responden. Sebagian besar anak usia dini memiliki karies gigi pada kategori rendah yakni sebanyak 24 (60.0%) anak dan sisanya memiliki karies gigi kategori sangat rendah sebanyak 16 (40.0%) anak. Terdapat pengaruh pola asuh kesehatan gigi dan mulut ibu terhadap karies gigi anak usia dini. Saran: Penting untuk menjaga pola asuh ibu yang berpengaruh pada kesehatan gigi anak. Terlibat aktif dalam perawatan gigi anak, tingkatkan pengetahuan tentang kebersihan mulut. Memperluas penelitian ke berbagai wilayah dan budaya akan memberikan pemahaman holistik dan generalisasi yang lebih baik. </p>2025-10-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/881 UJI KEKERASAN TABLET EFFERVESCENT KULIT BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) KONSENTRASI 6,5% 2025-10-09T02:48:59+00:00Mohammad Dharma Utamautama678@gmail.comAndi Tenri Bibabibatneri@gmail.comChusnul Chotimahchusnulchotimah@umi.idMaqhfirah Amiruddinamirudin45@gmail.comLila Zulistia Hasanlilahasan01@gmail.com<p>Ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao l.) memiliki banyak kandungan bioaktif yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembersih gigi tiruan yang bagus. Bahan pembersih dengan sediaan tablet effervescent kulit buah kakao (Theobroma cacao l.) secara kimiawi dapat membersihkan gigi tiruan dengan sempurna. Uji Kekerasan merupakan parameter yang menunjukkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanis, goncangan serta terjadinya keretakan tablet selama pengemasan, pengangkutan, dan pendistribusian pada konsumen. Tujuan penelitian: untuk mengetahui kekerasan tablet effervescent kulit buah kakao (Theobroma cacao l.) konsentrasi 6,5% dan tablet effervescent alkalin peroksida serta perbedaan kekerasan tiap tablet. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan uji eksperimental labolatorium (true eksperimental) dengan desain penelitian Post Test With Control Group. Sampel tablet effervescent kulit buah kakao (Theobroma cacao l) dan tablet effervescent alkalin peroksida akan di uji menggunakan alat hardness tester, kemudian diuji normalitas data menggunakan uji Shapiro Wilk dan uji beda menggunakan uji Mann Whitney. Hasil: hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukan kekerasan tablet effervescent kulit buah kakao (Theobroma cacao l.) konsentrasi 6,5% dengan nilai rata-rata kekerasannya 8.86 kg, sedangkan kekerasan tablet effervescent alkalin peroksida memiliki nila rata-rata kekerasan yaitu 9.26 kg. Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kekerasan pada kedua tablet tersebut. </p>2025-10-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/880PERBANDINGAN KEKUATAN IKATAN GESER ANTARA RESIN KOMPOSIT FLOWABLE DAN KOMPOSIT SELF-ADHERENT2025-10-08T14:37:48+00:00Syamsiah Syamtasyaawaliyaharsyad12@gmail.comNur Asmahnurasmah@gmail.comIndrya Kirana Mattuladamattulada22@gmail.comYusrini Selvianiselviani32@gmail.comTasya Awaliyah Arsyadtasyaawaliyaharsyad12@gmail.com<p>Resin komposit memiliki sifat estetik yang baik dan memiliki kemampuan berikatan dengan jaringan gigi yang baik, sehingga semakin diminati di bidang kedokteran gigi sebagai bahan restorasi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui perbandingan kekuatan ikatan geser antara resin komposit <em>flowable </em>dengan menggunakan <em>total-etch </em>dan <em>self-etch adhesive system </em>serta resin komposit <em>self-adherent</em>. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan Eksperimental Laboratorium dengan desain <em>Post Test Without Control Group Design</em>. Gigi premolar satu rahang atas dengan diameter 5 mm dan ketebalan 3 mm berjumlah (n=27) digunakan sebagai sampel. Resin komposit <em>flowable</em> Tetric N Flow dengan menggunakan bonding <em>total-etch</em> Tetric N Bond (n=9), Tetric N Flow dengan menggunakan bonding <em>self-etch</em> Optibond Extra Universal (n=9), dan resin komposit <em>self-adherent</em> Dyad Flow (n=9) diaplikasikan pada sampel. Kekuatan geser diuji dengan alat <em>Universal Testing Machine</em> (Shimadzu, Jepang). Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dengan uji <em>one way anova</em>, menunjukkan perbedaan kekuatan ikatan geser antara resin komposit <em>flowable</em> menggunakan <em>total-etch</em>, <em>flowable </em><em>self-etch adhesive system</em> dan <em>self-adherent composite</em>, dengan signifikansi yaitu (< 0.05). Kesimpulan: Resin komposit <em>flowable</em> menggunakan <em>total-etch adhesive system </em>memiliki kekuatan ikatan geser yang lebih baik dibandingkan dengan resin komposit <em>flowable</em> menggunakan <em>self-etch adhesive system</em> dan <em>self-adherent composite</em> setelah diaplikasikan pada permukaan dentin.</p>2025-10-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/879 HUBUNGAN STRES DENGAN TIMBULNYA STOMATITIS AFTOSA REKUREN (SAR) PADA MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI 2025-10-08T14:32:56+00:00Andy Fairuz Zuraida Evaandinidivani35@gmail.comYusrini Selvianiselviani@gmail.comAndi Tenri Biba Mallobasangmallombasang@gmail.comSari Aldilawatialdilawati@gmail.comAndini Dyvani Pratiwiandinidivani35@gmail.com<p>Stomatitis aftosa rekuren salah satu penyakit mulut yang sering terjadi dengan karakteristik ulkus berulang terbatas pada mukosa mulut tanpa gangguan sistemik lainnya pada pasien. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun stres salah satu faktor yang berperan tidak langsung terhadap terjadinya stomatitis aftosa rekuren terutama pada perempuan karena cenderung memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan stres dengan timbulnya stomatitis aftosa rekuren pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UMI. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian <em>cross sectional </em>menggunakan instrumen kuesioner <em>Perceived stress scale </em>(PSS). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>Purposive Sampling</em>. Pengelolaan data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 26 dengan analisis data menggunakan uji <em>chi- Square test</em>. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menyatakan sebagian besar mahasiswa mengalami stres sedang yakni sebanyak 72,7% (24 mahasiswa) dan 84,8% (28 mahasiswa) mengalami stomatitis aftosa rekuren. Uji <em>chi-square </em>menunjukkan ada hubungan stres dengan stomatitis aftosa rekuren dengan <em>p value </em>0,002 lebih kecil daripada 0,05. Sehingga terdapat hubungan stres dengan timbulnya stomatitis aftosa rekuren pada mahasiswa Kedokteran Gigi.</p>2025-10-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/877UJI WAKTU LARUT PEMBERSIH GIGI TIRUAN TABLET EFFERVESCENT KULIT BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN KONSENTRASI 6,5%2025-10-04T07:09:48+00:00Mohammad Dharma Utamadharmautama@gmail.comMaqhfirah Amiruddinamirudin45@gmail.comChusnul Chotimahchusnulchotimah@umi.idAndi Tenri Bibatenribiba@gmail.comRina Angraini Utamiutami89@gmail.com<p>Uji waktu larut bertujuan mengetahui lamanya tablet effervescent larut dalam media pelarut. Tablet effervescent berbahan kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) mengandung flavonoid, saponin, dan katekin yang berfungsi mencegah perlekatan pelikel serta pembentukan glukan oleh <em>Streptococcus mutans</em>, sehingga menghambat pertumbuhan <em>Candida albicans</em> pada resin akrilik gigi tiruan. Penelitian ini bertujuan mengetahui waktu larut tablet effervescent kulit kakao dengan konsentrasi 6,5%. Penelitian bersifat True Experimental menggunakan 16 sampel tablet effervescent yang diuji dengan alat Disintegration Tester setelah perendaman dalam akuades. Hasil menunjukkan rata-rata waktu larut tablet kulit kakao 133 detik (2 menit 13 detik) dengan standar deviasi 8,07, sedangkan tablet effervescent alkali peroksida 191,38 detik (3 menit 11 detik) dengan standar deviasi 6,80. Uji statistik menghasilkan p-value 0,000 (p<0,05), menunjukkan perbedaan signifikan. Disimpulkan bahwa tablet ekstrak kulit buah kakao memiliki waktu larut lebih cepat dibandingkan tablet effervescent alkali peroksida.</p>2025-10-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/876HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KECEMASAN KARYAWAN PABRIK TAHU DENGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA KEBAKARAN DI DESA TEGUHAN SRAGEN2025-10-04T06:56:12+00:00Niken Yuliana Nur Indrawatinikenyuliana960@gmail.comMulyaningsih Mulyaningsihmulyaningsih56@gmail.com<p>Kebakaran yang terjadi di pabrik tahu sebagian besar disebabkan oleh kelalaian saat proses perebusan kedelai, korsleting pada mesin penggiling otomatis, dan penyimpanan bahan bakar (kayu bakar/gas LPG) yang tidak aman, salah satu indikator penting dari kesiapsiagaan adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan. Interaksi antara pengetahuan dan kecemasan menjadi determinan yang memengaruhi kesiapsiagaan secara menyeluruh. Pengetahuan dan kecemasan secara bersama-sama memengaruhi kesiapsiagaan karyawan dalam menghadapi bencana kebakaran di lingkungan kerja berisiko tinggi seperti pabrik tahu. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan kecemasan karyawan pabrik tahu dengan kesiapsiagaan bencana kebakaran di Desa Teguhan Sragen. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah total sampel 74 responden yang dianalisis menggunakan uji bivariat Uji Chi-Square. Hasil: Mayoritas karyawan pabrik tahu mengalami pengetahuan kategori cukup (67,6%), memiliki kecemasan ringan (74,3%) dan memiliki kesiapsiagaan cukup (67,6%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value pengetahuan kesiapsiagaan dengan kesiapsiagaan bencana kebakaran sebesar 0.000 < 0.05 dan p value kecemasan karyawan pabrik tahu dengan kesiapsigaan bencana kebakaran sebesar 0,034 < 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan pengetahuan dan kecemasan karyawan pabrik tahu dengan kesiapsiagaan bencana kebakaran.</p>2025-10-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/875 UJI KADAR AIR PEMBERSIH GIGI TIRUAN TABLET EFFERVESCENT KULIT BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) KONSENSTRASI 6,5%2025-10-03T00:44:32+00:00Mohammad Dharma Utamadharmautama@gmail.comAndi Tenri Bibabibatneri@gmail.comMaqfirah Amiruddinamirudin45@gmail.comChusnul Chotimahchusnulchotimah@umi.idTrias Anugerah Permitatriasanugerahpermita@gmail.com<p>Tablet effervescent salah satu Formula farmasi yang merupakan campuran asam dan basa yang melepaskan karbon dioksida dan menghasilkan buih ketika dilarutkan dalam air. Manfaat pengujian jumlah kadar air dilakukan untuk menentukan daya tahan dan daya simpan sediaan tablet effervescent. Kandungan lembab dibutuhkan untuk membentuk ikatan antar partikel sehingga partikel satu dengan partikel yang lain bergabung menjadi satu membentuk massa yang lebih kompak. Berdasarkan Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan tahun 2015 tentang persyaratan kadar air pada sediaan tablet dan tablet effervescent pada suplemen kesehatan menyatakan bahwa standar kadar air tablet effervescent ≤ 10%. Kebersihan gigi tiruan resin akrilik dan kebersihan rongga mulut dapat dijaga dengan cara merendam gigi tiruan dalam bahan pembersih gigi tiruan pada malam hari. Tujuan penelitian: Mengetahui kadar air pembersih gigi tiruan dengan tablet effervescent dari ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao l.) konsentrasi 6,5%. Metode: Penelitian ini bersifat True Experimental, sampel yang digunakan sebanyak 16 tablet effervescent yang di uji kadar air nya menggunakan alat moisture analyzer. Hasil: Rata-rata kadar air pada tablet effervescent dari ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao l.) sebesar 1.134% dengan standar deviasi sebesar 0.857 sedangkan rata-rata kadar air pada pembersih gigi tiruan dengan tablet effervescent alkalin perokside sebesar 0.225% dengan standar deviasi sebesar 0.333. Hasil uji perbandingan menunjukkan nilai p-value sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada 0.05 (p-value < 0.05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan kadar air tablet effervescent kulit buah kakao (Theobroma cacao l.) konsentrasi 6,5% dengan kadar air tablet effervescent alkalin perokside. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar air tablet effervescent kulit buah kakao dan effervescent alkalin perokside tetapi sesuai syarat kadar air yang baik yaitu ≤ 10%.</p>2025-10-03T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/874 DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT PISANG AMBON (MUSA PARADISIACA VAR. SAPIENTUM (L) KUNT.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PREVOTELLA INTERMEDIA 2025-10-02T16:36:28+00:00Yusrini Selvianisriw41469@gmail.comAndy Fairuz Zuraida Evafairuzeva32@gmail.comRisnayanti Anasanas55@gmail.comErna Irawatiirawati99@gmail.comSri Wahyuni Kennedisriwahyu4@gmail.com<p>Masalah penyakit gigi dan mulut di Indonesia saat ini sangat perlu mendapatkan perhatian dan usaha untuk mengatasi masalah kesehatan gigi karena hampir semua orang mengalami masalah terhadap kesehatan gigi dan mulutnya, bisa berupa gigi berlubang dan bau mulut yang dikenal dengan halitosis yang disebabkan oleh bakteri Prevotella intermedi. Tanaman pisang memiliki kandungan aktif metabolit sekunder yang berfungsi sebagai senyawa antimikroba salah satu bagian buah pisang yang mengandung senyawa antimikroba terdapat pada kulit buah pisang, dimana kulit buah pisang tersebut mengandung komponen fitokimia yaitu tanin dan kuinon yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui daya hambat ekstrak kulit pisang ambon terhadap pertumbuhan bakteri Prevotella intermedia. Metode: penelitian ini menggunakan metode true eksperimental yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan desain penelitian post-test only control group design. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kruskal Wallis dan uji post hoc comparison. Hasil: Hasil uji Kruskal wallis diperoleh nilai P-value sebesar 0.000 yang lebih kecil dari pada 0.05. Ini menunjukkan bahwa perlakuan kelompok kontrol positif, konsentrasi 2%, 4% dan 8% yang diberikan terdapat perbedaan yang signifikan pada daya hambat bakteri Prevotella intermedia. Kesimpulan: Ekstrak kulit pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum (L) Kunt.) dengan konsentrasi 8% yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Prevotella intermedia dibandingkan dengan konsentrasi 2%, 4%.</p>2025-09-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/872 HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP ERUPSI GIGI PERMANEN PADA ANAK USIA 6 – 12 TAHUN 2025-10-02T09:26:07+00:00Nurasisa Lestarinurasisa.lestari@umi.ac.idMuhammad Jaya Abdijayaabdi@gmail.comMuh. Nursyamsir Yunusyunus54@gmail.com<p>Pertumbuhan dan perkembangan berkaitan dengan kesehatan gizi, gizi adalah hal yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan dan sering dikaitkan dengan kondisi pertumbuhan gigi, erupsi gigi menunjukkan kemunculan gigi melalui gingiva, yang berarti pergerakan gigi terus menerus dari tunas gigi ke kontak oklusal, dalam setiap gigi mengalami perkembangan siklus yang berbeda terlihat dari setiap tahap kondisi gizi yang berbeda-beda dapat mempengaruhi waktu erupsi gigi, setiap tahap perkembangan banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya erupsi gigi seperti genetik, ras, dan gizi. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan status gizi dan erupsi gigi permanen pada anak usia 6 – 12 tahun. Bahan dan Metode : Jenis penelitian yang dilakukan metode cross-sectional yang dilakukan pemeriksaan kondisi erupsi gigi, dengan melihat kondisi erupsi sebagian (emerge), erupsi (functionally eruption), dan belum erupsi. Hasil data penelitian ini dioleh dan dianalisis dengan menggunakan uji chi-Square, dan hubungan spearman correlation. Hasil : Hasil uji Chi-Square diperoleh (P-Value < 0.05) yang berarti terdapat hubungan dan uji korelasi yang cukup kuat yang berarti hubungan yang signifikan antara status gizi dan erupsi gigi. Kesimpulan : Terdapat hubungan dan korelasi yang cukup kuat antara status gizi dan erupsi gigi permanen pada anak usia 6 – 12 tahun.</p>2025-09-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/862 PENERAPAN TERAPI SLOW DEEP BREATHING DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RW 07 KELURAHAN PURWODININGRATAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA2025-09-18T17:56:48+00:00Ira Monaliairamonalia.students@aiska-university.ac.idIda Nur Imamahimamah@gmail.comTri Harwantoharwanto33@gmail.com<p>Hipertensi termasuk penyakit sistem kardiovaskuler yang memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Penyakit hipertensi seringkali dijuluki sebagai silent killer atau pembunuh secara diam-diam. Salah satu intervensi yang dapat diberikan adalah slow deep breathing dengan frekuensi pernafasan lambat dan dalam sehingga menimbulkan efek relaksasi. Tujuan: Mengetahui hasil implementasi pemberian slow deep breathing terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di RW 07 Kelurahan Purwodiningratan. Metode: Penelitian menggunakan studi kasus yang bersifat diskriptif. Dengan penerapan slow deep breathing pada dua responden untuk mengurangi tekanan darah, dilakukan selama dua kali sehari pagi dan sore selama 3 hari. Dilihat dari hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah penerapan. Hasil: Tekanan darah sebelum pada Tn. A yaitu 186/110 mmHg dalam kategori hipertensi tingkat 3 dan sesudah diberikan penerapan adalah 140/95 mmHg dalam kategori hipertensi tingkat I. sedangkan pada Ny. R yaitu pada hari pertama dengan hasil 150/95 mmHg dalam kategori hipertensi Tingkat I dan adalah 137/77 mmHg dalam kategori tingkat normal-tinggi. Kesimpulan: Terdapat penurunan intensitas tekanan darah sesudah dilakukan slow deep breathing pada kedua responden</p>2025-09-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/861 PENGARUH GUIDE IMAGERY DAN TERAPI AUTOGENIK PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI2025-09-17T08:53:00+00:00Bela Setiyawatibellasetiyawati.students@aiska-university.ac.idBagas Biyanzah Drajad Pramukhtidrajatpramukti43@gmail.comSumardi Sumardisumardi23@gmail.com<p>Hipertensi menurut WHO adalah penyakit yang menyebabkan kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Komplikasi tekanan darah tinggi, jika tidak diobati, mempengaruhi sistem kardiovaskular, saraf, dan ginjal. Teknik non farmakologi yang dapat menurunkan tekanan darah pada hipertensi yaitu guide imagery dan terapi autogenik. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh guide imagery dan terapi autogenik terhadap nyeri pada pasien hipertensi di IGD RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri. Metode : Metode yang digunakan dalam penerapan ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan rancangan studi kasus. Hasil : Terdapat penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum dan setelah diberikan penerapan guide imagery dan terapi autogenik. Kesimpulan : Guide imagery dan terapi autogenik dapat dijadikan sebagai salah satu teknik non-farmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi</p>2025-09-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/860GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GUNUNG MELETUS DI KRB 1 DESA TEGALSRUNI SAMIRAN SELO BOYOLALI2025-09-17T07:34:47+00:00Rustatar Hastiyana Imam Wicaksonorustatar3210@gmail.comFida’ Husainhusain@gmail.com<p>Bencana gunung meletus merupakan ancaman serius bagi masyarakat di sekitar Gunung Merapi, khususnya di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) 1 Desa Tegalsruni, Samiran, Selo, Boyolali. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gunung meletus. Metode : Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara deskriptif. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pengetahuan kesiapsiagaan dalam kategori siap sebesar 81,5%. Faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan meliputi tingkat pendidikan, kurangnya partisipasi dalam sosialisasi bencana, serta minimnya pengalaman menghadapi bencana secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan edukasi dan pelatihan kesiapsiagaan secara berkelanjutan agar masyarakat mampu merespons bencana secara tepat dan cepat. Kesimpulan : Upaya berkelanjutan dalam pendidikan publik dan pelatihan kesiapsiagaan bencana sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan di kalangan masyarakat yang tinggal di daerah berisiko tinggi, sehingga mereka dapat merespons dengan cepat dan tepat jika terjadi letusan.</p>2025-09-16T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/887PERBEDAAN EFEKTIVITAS BREAST CARE DAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP KELANCARAN ASI IBU POST PARTUM DI WILAYAH PUSKESMAS JAMBUKULON KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN2025-10-18T07:02:45+00:00Alfina Dwi Novitasarialfinadwinovitasari01@gmail.comDewi Kartika Sarikartikasari@gmail.com<p>Masa post partum merupakan fase penting bagi ibu dalam memberikan ASI. Namun, banyak ibu mengalami hambatan dalam kelancaran ASI karena kurangnya stimulasi dan perawatan payudara.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas antara Breast care dan massage punggung terhadap kelancaran ASI ibu post partum. Metode: Penelitian menggunakan desain quasi eksperimental dengan rancangan pretest-posttest group design. Sebanyak 24 responden dibagi menjadi dua kelompok intervensi, yaitu breast care dan massage punggung, yang dilakukan sebanyak enam kali selama dua minggu . Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil: Setelah intervensi, kelompok breast care menunjukkan 83,3% ibu mengalami kelancaran ASI, sementara pada kelompok massage punggung hanya 50%. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05), dengan median efektivitas breast care (1,00) lebih tinggi dibanding massage punggung (0,50). Kesimpulan: Breast care lebih efektif daripada massage punggung dalam meningkatkan kelancaran ASI ibu post partum. Oleh karena itu, Breast care direkomendasikan sebagai intervensi utama dalam mengatasi masalah ASI tidak lancar.</p>2025-10-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health