https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/issue/feedIndonesian Journal of Public Health 2025-12-16T22:39:48+00:00Open Journal Systemshttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/941 KUALITAS HIDUP LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS DAHLIA BERDASARKAN TINGKAT KEBERSIHAN MULUT DAN RETRAKSI GINGIVA 2025-12-04T21:40:25+00:00Rini Pratiwinurulkhalifahahmad11@gmail.comNurul Khalifah Ahmadahmad@gmail.com<p>Keìseìhatan muìluìt meìruìpakan hal peìnting uìntuìk keìseìhatan seìcara uìmuìm dan kuìalitas hiduìp. Meìnuìruìt World Heìalth Organization (WHO), kuìalitas hiduìp adalah peìrseìpsi seìseìorang teìntang posisinya dalam keìhiduìpan dalam konteìks buìdaya dan sisteìm nilai di mana meìreìka hiduìp dan standar tuìjuìan, harapan, dan minat meìreìka. Permasalahan kesehatan gigi dan mulut dapat disebabkan karena buruknya status kesehatan gigi dan mulut, terutama karies dan penyakit periodontal yang merupakan dua penyakit penyebab utama kehilangan gigi ada beberapa bukti bahwa status kesehatan mulut yang buruk pada lansia akan berdampak pada harga diri dan interaksi sosial mereka yang cendrung memiliki efek negatif pada status kesehatan mulut dan kesejahteraan mereka. General Oral Health Assessment Indeks (GOHAI) digunakan untuk mengevaluasi kualitas hidup berdasarkan distribusi usia dan jenis kelamin. Tujuan Survei: Mengetahui prevalensi retraksi gingiva, kebersihan gigi dan mulut dan kualitas hidup lansia di wilayah PUSKESMAS DAHLIA. Bahan dan Metode: Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, pemeriksaan klinis dan pengisian kuisoner (GOHAI). Tim pelaksana kegiatan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan Skrining, Parameter yang digunakan dalam pengumpulan data adalah OHIS dan RETRAKSI GINGIVA. Hasil: Status kebersihan mulut dalam kategori sedang berdasarkan Indeks OHIS. Prevalensi lansia yang mengalami RETRAKSI GINGIVA yaitu 63,3%. Mayoritas berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 60-74 Tahun. Kualitas hidup parameter GOHAI secara keseluruhan didapatkan pada kategori rendah 87%. </p>2025-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2026 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/942 KUALITAS HIDUP LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS DAHLIA BERDASARKAN TINGKAT TINGKAT KARIES AKAR DAN KEHILANGAN GIGI 2025-12-05T21:46:00+00:00Rini Pratiwiamandaregita828@gmail.comAmanda Regita Cahyaniamanda@gmail.com<p>Kesehatan adalah aspek yang sangat penting di dalam kehidupan manusi, buat fisik maupun mental. Masalah pada kesehatan gigi dan mulut dapat memberikan pengaruh buruk terhadap aktivitas sehari – hari. Seiring dengan proses penuaan, status kesehatan gigi juga memburuk pada lansia, yang dapat terlihat dari tingginya kehilangan gigi yang dialami oleh lansia. Di Indonesia, sekitar 24% lansia yang berumur 65 tahun atau lebih mengalami kehilangan gigi. Karies akar yang umum pada lansia akibat resesi gingiva, menjadi penyebab signifikan kehilangan gigi. Lansia sering mengalami penurunan produksi saliva (xerostomia) akibat usia atau konsumsi obat-obatan, sehingga meningkatkan risiko karies. Geriatric Oral Health Assessment Index adalah instrumen penilaian kualitas hidup terkait kesehatan mulut pada lansia. Indeks ini dikembangkan oleh Atchison dan Dolan pada tahun 1990 untuk menilai sejauh mana kondisi kesehatan mulut memengaruhi kesejahteraan fisik, psikologis, dan sosial seseorang. Tujuan utamanya adalah untuk menilai dampak masalah kesehatan mulut terhadap fungsi harian lansia. Tujuan Survei: Mengetahui prevalensi karies akar, kehilangan gigi dan kualitas hidup lansia di wilayah PUSKESMAS DAHLIA. Bahan dan Metode: Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, pemeriksaan klinis dan pengisian kuisoner (GOHAI). Tim pelaksana kegiatan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan Skrining, Parameter yang digunakan dalam pengumpulan data adalah KARIES AKAR DAN KEHILANGAN GIGI . Hasil: Hasil survei menunjukkan prevalensi karies akar sebesar 43%, mayoritas kehilangan gigi terjadi pada responden dengan usia 60-74 tahun dalam kategori kehilangan 1-10 gigi sebanyak 60,0%. Kualitas hidup parameter GOHAI secara keseluruhan didapatkan pada kategori GOHAI rendah sebanyak 87%. Kata kunci: Karies Akar, Kehilangan Gigi, Gohai</p>2025-12-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/944 HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN POLA MAKAN PADA MAHASISWA PROFESI NERS DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA2025-12-07T07:31:27+00:00Syfa Aulia Amanah Gustisyfaaulia199@gmail.comMulyaningsih Mulyaningsihmulyaningsih56@gmail.com<p>Fenomena stres di kalangan mahasiswa profesi Ners sering dipicu oleh tekanan akademik, tuntutan praktik klinik dan kewalahan akibat banyaknya tugas yang harus diselesaikan dalam waktu terbatas serta kesulitan menyelesaikan konflik, atau munculnya kelelahan fisik akibat tekanan psikologis disertai dengan berbagai masalah dalam kehidupan pribadi mahasiswa yang dapat memengaruhi pola makan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan pola makan pada mahasiswa profesi Ners di Universitas ‘Aisyiyah Surakarta. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah total sampel 100 responden yang dianalisis menggunakan uji bivariat Uji Chi-Square. Hasil: Mayoritas mahasiswa mengalami stres kategori sedang (81.0%) dan memiliki pola makan buruk (63.0%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value sebesar 0.042 < 0.05. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat stress dengan pola makan pada mahasiswa profesi Ners. Kata Kunci: Stres, Pola Makan, Mahasiswa Ners</p>2025-12-05T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/961STATUS KARIES DAN KEBERSIHAN MULUT MENGGUNAKAN INDEKS DMFT, DEFT, DAN OHI-S PADA SISWA KELAS III DAN V SD NEGERI BONTORANNU II DI WILAYAH PUSKESMAS DAHLIA2025-12-16T22:37:14+00:00Taufan Lauddindrgtaufan@gmail.comZherina Ade Afriliaadezhrei@gmail.comMuh. Saud Jafarmuhsaud@gmail.com<p>Karies merupakan masalah kesehatan gigi yang paling umum terjadi pada anak usia sekolah dan berdampak pada kualitas hidup serta prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran status kesehatan gigi dan mulut siswa kelas III dan kelas V SD Negeri Bontorannu II berdasarkan indeks <em>deft</em>, <em>DMFT</em>, dan <em>OHI-S</em>. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan <em>cross sectional</em>, yang dilakukan pada 88 siswa menggunakan teknik <em>total sampling</em>. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan klinis rongga mulut menggunakan indikator status karies <em>deft</em> dan <em>DMFT</em>, serta indeks kebersihan mulut <em>OHI-S</em>. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi karies sebesar 96,6% dengan rerata <em>deft</em> 4,3 pada kelas III dan 1,9 pada kelas V, sedangkan rerata <em>DMFT</em> adalah 0,5 pada kelas III dan 1,7 pada kelas V. Status kebersihan mulut pada kedua kelompok kelas berada dalam kategori baik berdasarkan skor <em>OHI-S</em>. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun kebersihan mulut berada pada kategori baik, angka karies tetap tinggi sehingga diperlukan penguatan pendidikan kesehatan gigi terkait pembatasan konsumsi gula, pemeriksaan gigi berkala, dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan puskesmas untuk mencegah kerusakan gigi sejak dini.</p>2025-12-15T00:00:00+00:00Copyright (c) 2026 IJOH: Indonesian Journal of Public Health