https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/issue/feedIndonesian Journal of Public Health 2024-12-13T04:48:08+00:00Open Journal Systemshttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/388PENERAPAN RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA PETORAN RT 02 RW 04 JEBRES SURAKARTA2024-07-25T18:03:47+00:00Firda Rifa Fauziafirdarifafauzia.students@aiska-university.ac.idTri Susilowatitrisusilo2@gmail.com<p>Latar Belakang: Salah satu penyakit degeneratif yang dialami oleh lansia adalah hipertensi. Hipertensi merupakan suatu kondisi meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di desa Petoran RT 02 Rw 04 Jebres penderita hipertensi mencapai 24 orang dari total 141 warga yang dikaji. Salah satu teknik relaksasi yang dapat menurunkan tekanan darah adalah relaksasi genggam jari, hal itu dapat terjadi karna genggaman tangan menghangatkan titik-titik keluar masuknya energi pada meridian yang terletak pada jari tangan dan dapat mengurangi kerja saraf simpatis sehingga tekanan darah menurun. Tujuan: untuk mengetahi hasil implementasi penerapan relaksasi genggam jari terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Desa Petoran Rt 02 Rw 09 Jebres. Metode: Penelitian Deskriptif dengan menggunaka metode studi kasus. Jumlah subjek yang diteliti berjumlah 2 responden. Hasil: Terdapat penurunan tekanan darah setelah dilakukan terapi relaksasi genggam jari sebanyak 6 kali selama 30 menit. Kesimpulan: Terapi relaksasi genggam jari berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Kata Kunci : Hipertensi, Lansia, Terapi Relaksasi Genggam Jari</p>2024-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/579 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG DIET GLUTEN FREE CASEIN FREE (GFCF) PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK DENGAN AUTISME DI SLB KOTA SURAKARTA2024-11-26T15:40:03+00:00Notasya Devika Arynandanotasya.students@aiska-university.ac.idSitti Rahma Solemansoleman64@gmail.com<p>Pengetahuan Ibu serta pola asuh Ibu menjadi faktor penting yang mempengaruhi status gizi anak autis. Anak dengan autisme rentan mengalami hilangnya nafsu makan, gangguan mencerna makanan serta pengaruh psikologis. Penderita gangguan autisme di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan sebanyak 500 orang setiap tahunnya. Pada tahun 2020-2021 terdapat 5.530 kasus gangguan perkembangan anak termasuk autisme. Gangguan perilaku pada anak autis dapat diringankan gejalanya dengan menjalani diet gluten free casein free. Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku tentang diet Gluten Free Casein Free (GFCF) pada Ibu yang memiliki anak dengan autisme di SLB Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan responden sebanyak 116 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 78 Ibu memiliki tingkat pengetahuan yang baik terhadap diet GFCF, sedangkan sebanyak 60 Ibu memiliki tingkat perilaku yang tergolong sedang dalam pemberian diet GFCF. Kesimpulannya yaitu karakteristik responden di SLB Kota Surakarta berdasarkan usia mayoritas dewasa menengah. Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas Ibu adalah SMA/SMK dan mayoritas pekerjaan Ibu adalah Ibu Rumah Tangga. Tingkat pengetahuan Ibu terhadap diet GFCF dalam kategori baik, sedangkan tingkat perilaku Ibu dalam pemberian diet GFCF tergolong sedang.</p>2024-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/580HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA TANAH LONGSOR DI DUSUN MLOKOLEGI NGARGOYOSO2024-11-26T16:31:14+00:00Taris Widianingrumtariswdya08@gmail.comIrma Mustikasarimustika89@gmail.com<p>Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tingkat kerawanan bencana tanah longsor cukup tinggi yaitu mencapai 62 kasus. Salah satu Kecamatan yang rawan terjadinya bencana tanah longsor yaitu Kecamatan Ngargoyoso mencapai 10 kasus, 3 kasus terbanyak di Dusun Mlokolegi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan kesiapsiagaan bencana tanah longsor di Dusun Mlokolegi Ngargoyoso. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dan jenis desain penelitian kolerasi. Populasi penelitian yaitu 216 warga, sampel penelitian berjumlah 68 warga dipilih berdasarkan metode insindental sampling dengan analisis statistic spearman rho. Hasil penelitian ini adalah 67,6% responden memiliki tingkat pengetahuan baik, 8,82% responden memiliki tingkat pengetahuan kurang, kesiapsiagaan pada 68 responden kategori sangat siap sebanyak 16 responden (23,53%), dan kategori belum siap sebanyak 10 responden (14,71%). Hasil hubungan variabel independen dan variabel dependen yaitu 0,000 dengan koefisien 0,415 terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel pengetahuan dengan kesiapsiagaan di Dusun Mlokolegi. Kesimpulan warga mempunyai tingkat pengetahuan baik dan Kesiapsiagaan menghadapi bencana tanah longsor termasuk dalam kategori sangat setuju, serta terdapat hubungan yang sangat erat antara kedua variabel.</p>2024-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/590 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPIBENCANA GUNUNG MELETUS DI DESA JRAKAHSELO BOYOLALI2024-11-30T16:32:02+00:00Ira Monaliairamonalia5@gmail.comErika Dewi Noorratrierikadewi@gmail.com<p>Indonesia menduduki peringkat kedua Negara paling rawan terhadap bencana alam di dunia dengan skor 43,5%. Gunung Merapi merupakan gunung paling aktif dan berpotensi mematikan, hal ini menimbulkan risiko tinggi bagi penduduk yang masih tinggal di sekitar kawasan Gunung. Indonesia mengalami kejadian bencana gunung meletus sebanyak 3 kejadian pada tahun 2023. Desa Jrakah merupakan desa yang sangat dekat dengan gunung merapi dan sering terdampak oleh letusan gunung merapi Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gunung Meletus di Desa Jrakah, Selo, Boyolali. Metode penelitian ini memiliki jumlah populasi 1.250 orang, metode yang digunakan adalah deskriptif survey dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling sebanyak 93 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik responden mayoritas berada di kategori usia 36-45 tahun (33,3%), jenis kelamin mayoritas Perempuan (52,7%), Pendidikan mayoritas berada di kategori SD sebanyak (53,8%), pekerjaan mayoritas petani (90,3%). Hasil penelitian berdasarkan tingkat pengetahuan Masyarakat Desa Jrakah berada di kategori baik (74,2%). Kesimpulannya yaitu gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gunung meletus di Desa Jrakah, Selo, Boyolali. Sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang baik.</p>2024-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/595THE CORRELATION BETWEEN MOTHER PARENTING AND LEVELS OF DENTAL ANXIETY IN PATIENTS AGED 7-12 YEARS AT THE DENTAL POLY OF LASINRANG PINRANG HOSPITAL2024-12-05T14:48:29+00:00Yustisia Puspitasariyustisia@gmail.comMuh Fajrin Wiijayawijaya@gmail.comRifqah Aqilah Azisaqilah@gmail.com<p>Background: Dental anxiety is not only influenced by age, but also psychosocial factors such as children's behavior towards the dentist. Dental anxiety is a common response that a person will experience prior to dental treatment. The child's behavior during dental treatment shows a cooperative attitude with the child being quite calm, communicating well with the dentist and asking lots of questions, so that the child is able to undergo treatment to the fullest. Parenting is influenced by culture in their environment Parenting patterns include the way parents give rules, gifts and punishments, and the way parents give attention and responses to their children. The Corah Dental Anxiety Scale (CDAS) is a method of measuring anxiety that is widely used to measure a person's level of anxiety. The Corah Dental Anxiety Scale (CDAS) is developed to measure stress or psychological state. Objectives and methods: To determine the correlation between maternal parenting and dental anxiety levels in patients aged 7-12 years at Lasinrang Pinrang Hospital. Observational with analytic research design with a cross sectional study approach using questionnaire interviews and calculated using SPSS chi square. The sample in this sample research were as many as 53 samples. Results: Based on the results of the SPSS statistical test, it is found that the most widely applied parenting pattern is democratic parenting (90.6%), the highest level of anxiety is moderate with the result (49.1%). With the chi-square test, that parenting style has no any correlation with the anxiety level of dental patients aged 7-12 years at Lasinrang Pinrang Hospital. Conclusion:There is no influence of parenting style on the level of dental anxiety in patients aged 7-12 years at Lasinrang Pinrang Hospital</p>2024-12-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/602 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR ANAK USIA TODDLER DI DESA BEDORO2024-12-10T02:28:57+00:00Pipin Arum Kasturipipinkusairi@gmail.comFida’ Husainhusain@gmail.com<p>Pengetahuan ibu menjadi faktor penting dalam penanganan luka bakar pada toddler. Penanganan pertama yang kurang tepat dapat menimbulkan dampak merugikan bagi penderita luka bakar. Diketahui di Indonesia cedera luka bakar mencapai 9,2% dan luka bakar merupakan salah satu cedera yang sering terjadi pada anak usia toddler. Tujuan mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang pertolongan pertama luka bakar anak usia toddler di Desa Bedoro. Metode: Penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif menggunakan pendekatan cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 123 responden. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan. Data dianalisis menggunakan Uji Univariat. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 75,6%, responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 9,8%. Karakteristik responden menunjukkan usia 26-35 tahun sebanyak 56,9%, berpendidikan SMA sebanyak 61,8%, pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 52%, responden belum mempunyai pengalaman merawat luka bakar sebanyak 77,2%, responden tidak pernah mendapatkan informasi mengenai pertolongan pertama luka bakar sebanyak 77,2%. Kesimpulan sebagian besar tingkat pengetahuan responden masuk dalam kategori kurang.</p>2024-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/603 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KLINIK PARU MASYARAKAT KOTA TEGAL2024-12-10T03:17:24+00:00Diah Ayu Damayantidiahayud.students@aiska-university.ac.idErika Dewi Noorratrierika@aiska-university.ac.id<p>Latar Belakang; Tuberkulosis Paru merupakan penyakit yang harus menjalani pengobatan selama 6 bulan atau lebih, sehingga dapat memungkinkan terjadi ketidakpatuhan dalam minum obat, maka diperlukan adanya dukungan keluarga untuk mencapai kesembuhan. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis Paru. Tujuan; Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru di Klinik Paru Masyarakat Kota Tegal. Metode; Jenis penelitian ini kuantitatif analitik dengan desain cross sectional. Terdapat 70 sampel dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat. Hasil; Analisis data menggunakan analisis univariat dan uji Spearman rho pada analisis bivariat. Didapatkan hasil bahwa nilai dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat dengan p value = 0,000 (< 0,05). Kesimpulan; Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis Paru di Klinik Paru Masyarakat Kota Tegal.</p>2024-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/607 PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA KARANG TENGAH SRAGEN2024-12-10T22:52:15+00:00Sinta Purnama Sarisintasari8@gmail.comSitti Rahma Solemasoleman64@gmail.com<p>Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit gangguan vasikular paling banyak ditemui pada Masyarakat. Lansia menjadi usia yang paling banyak menderita hipertensi. Senam lansia adalah salah satu penatalaksanaan nonfarmakologis dalam bentuk latihan fisik. Prevelensi penderita hipertensi menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2021 adalah sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia 30 hingga 79 tahun diseluruh dunia menderita hipertensi. Tujuan: mengetahui pengaruh senam lansia terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif kuantitatif dengan pre-experimental design dengan one group pre test and post test, teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dan menggunakan uji t-test. Hasil : Berdasarkan hasil uji t-dependent, diperoleh (nilai p=0,000) untuk hasil sistolik dan untuk hasil diastolic (nilai p=0,000). Kesimpulan: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh senam lansia terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Desa Karang Tengah Sragen.</p>2024-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/616 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING PADA BALITA DI DESA PARE KECAMATAN MONDOKAN KABUPATEN SRAGEN2024-12-12T13:15:26+00:00Dhita Dwi Rahmawatidwidwi22@gmail.comHermawati Hermawatihermawati78@gmail.com<p>Latar Belakang : Salah satu masalah gizi yang berpengaruh buruk dalam kapasitas dan tumbuh kembang anak adalah stunting, permasalahan ini terjadi hampir di seluruh negara yang sedang berkembang. Indonesia merupakan negara dengan beban anak stunting tertinggi ke-2 di kawasan Asia Tenggara dan peringkat ke-5 di dunia .Prevalensi stunting di Indonesia juga mengalami penurunan bertahap yaitu dari 30,8% pada tahun 2018 ditargetkan berkurang hingga mencapai 14% pada tahun 2024. Prevalensi stunting di jawa Tengah pada tahun 2021 prevalensinya sebesar 20,9% sesangkan pada tahun 2022 sebesar 20,8%. Tujuan: Mengetahui Gambaran Tingkat pengetahuan ibu tentang stunting pada balita di Desa Pare Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen. Metode: Penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif. Jumlah responden yang diteliti 74 responden. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan instrument kuisioner Teknik yang digunakan yaitu total sampling dan membutuhkan waktu 3 minggu. Hasil: Tingkat pengetahuan ibu kategori baik 33 responden (44.6%) dan cukup 33 responden (44.6%), untuk usia ibu mayoritas usia produktit 74 responden (100.0%), Pendidikan mayoritas SMA/SMK 27 responden (36.5%) dan pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga 58 responden (78.4%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu tentang stunting pada balita mayoritas baik dan cukup.</p>2024-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/617 PENERAPAN TERAPI SITZ BATH DENGAN AROMATERAPI GERANIUM OIL NYERI LUKA LASERASI PERINEUM IBU POST PARTUM2024-12-12T21:15:39+00:00Silvia Rahmawatisilvia.rahma1008@gmail.comNorman Wijaya Gatigatinorman@gmail.com<p>Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2020 didunia terjadi 2,7 juta kasus perlukaan perineum ibu post partum. Di Indonesia prevalensi ibu mengalami nyeri luka perineum 75% melahirkan secara pervaginam. Luka perineum adalah terputusnya kontuinitas jaringan perineum akibat proses persalinan terjadi secara disengaja (episiotomi) atau tidak disengaja. Terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan yaitu terapi sitz bath dengan aromaterapi geranium oil mampu menurunkan nyeri luka perineum. Tujuan penelitian ini mengetahui hasil sebelum dan sesudah dilakukan penerapan terapi sitz bath dengan aromaterapi geranium oil pada ibu postpartum. Metode penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan studi kasus. Sampel sebanyak 2 ibu post partum yang mengalami nyeri luka perineum. Dilakukan dua kali seminggu selama 20 menit dengan suhu 43C. Hasil penelitian ini sebelum dilakukan penerapan kedua responden dalam kategori skala nyeri berat terkontrol, setelah diberikan penerapan Ny. N menjadi skala nyeri ringan dan Ny.W menjadi skala nyeri sedang. Kesimpulan penelitian ini penerapan terapi sitz bath dengan aromaterapi geranium oil dapat menurunkan nyeri luka perineum pada ibu post partum.</p>2024-12-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/578 GAMBARAN TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGRAJIN BATIK DI LAWEYAN 2024-11-26T14:19:49+00:00Yanita Tri Susantitrisusanti@gmail.comRiyani Wulandariwulandari445@gmail.com<p>Prevalensi di Jawa Tengah penderita nyeri punggung bawah berjumlah 314.492 orang, yang diperkirakan 40% usia 26-65 tahun dengan prevalensi laki-laki 18,2% dan perempuan 13,6%. Pengrajin batik yang bekerja beresiko mendapatkan gangguan kesehatan kerja yaitu nyeri punggung bawah sering bekerja dengan posisi duduk, dan membungkuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri punggung bawah dan karakteristik pada Pengrajin Batik di Laweyan. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode deskriptif dengan survey langsung. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan sampel 146 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa kejadian nyeri punggung bawah mayoritas usia muda dengan jumlah 78 responden (53,4%), lama kerja mayoritas < 8 jam dengan jumlah 102 responden (69,9), masa kerja mayoritas ≥ 5 tahun dengan jumlah 84 responden (57,5%), posisi yang sering dilakukan mayoritas posisi duduk dengan jumlah 70 responden (47,9%), tingkat nyeri punggung bawah mayoritas nyeri sedang dengan jumlah 59 responden (40,45). Kesimpulannya yaitu gambaran tingkat nyeri punggung bawah pada Pengrajin Batik di Laweyan mayoritas nyeri sedang.</p>2024-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/576 HUBUNGAN PENGALAMAN BENCANA SEBELUMNYA DENGAN MITIGASI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN PUCANGSAWIT 2024-11-26T04:08:51+00:00Lina Khomariahlinakhomariah@gmail.comTri Susilowatitrisusilo2@gmail.com<p>Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pada tahun 2023 kejadian banjir di Indonesia sebanyak 1.166 kejadian. Mitigasi dapat mengurangi risiko banjir, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran. Salah satu prinsip mitigasi yaitu adanya kejadian bencana sebelumnya, kejadian tersebut merupakan pengalaman bencana yang dialami masyarakat sebelum bencana serupa terjadi. Tujuan: Menganalisis hubungan pengalaman bencana sebelumnya dengan mitigasi bencana banjir di Kelurahan Pucangsawit. Metode: Menggunakan metode pendekatan cross sectional desain korelasi, tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel 94 responden, dan uji yang digunakan chi square. Hasil: Mayoritas responden belum pernah mengalami banjir yaitu sebanyak 56 responden (59,6%) dan mayoritas responden mitigasinya baik yaitu sebanyak 55 responden (58,5%). Hasil analisis dengan uji chi square didapatkan p-value sebesar 0.000 < 0,05 sehingga ada hubungan pengalaman bencana sebelumnya dengan mitigasi bencana banjir di Kelurahan Pucangsawit. Kesimpulan: Terdapat hubungan pengalaman bencana sebelumnya dengan mitigasi bencana banjir di Kelurahan Pucangsawit. Kata kunci: bencana banjir, mitigasi, pengalaman bencana</p>2024-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/389PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RT 02 RW 09 PETORAN JEBRES SURAKARTA2024-07-27T06:46:11+00:00Christina Eka Marianitachristinae795@gmai.comSri Hastutikhastutik32@gmail.comNur Haryaniharyani86@gmail.com<p>Hipertensi yaitu keadaan meningkatnya tekanan darah seseorang melebihi batas normal, hal ini dapat menyebabkan naiknya angka kematian dan angka kesakitan. Salah satu cara untuk mengontrol hipertensi dengan cara relaksasi otot progresif. Teknik yang digunakan dengan menegangkan sekelompok otot kemudian rileks. Efek relaksasi otot progresif dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki kerja fisik dan memberi efek yang nyaman. Data (WHO) 2020, menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di negara berkembang mencapai 65,74% / mencapai 65 juta jiwa. Prevalensi hipertensi tahun 2023 di Puskesmas Ngoresan yang berusia ≥15 tahun di kelurahan Ngoresan 1339 kasus. Tujuan: untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode: deskriptif dengan jumlah responden 2 yang memiliki penyakit hipertensi implementasinya menggunakan relaksasi otot progresif. Hasil: tekanan darah pada kedua responden sebelum dilakukan relaksasi otot progresif termasuk dalam kategori hipertensi sedang. Tekanan darah sesudah dilakukan relaksasi otot progresif pada kedua responden termasuk hipertensi ringan. Kesimpulan: terdapat hasil perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi otot progresif pada kedua responden.</p>2024-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/416 PENERAPAN MASSAGE EFFLUGARE DENGAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL) TERHADAP PENCEGAHAN DEKUBITUS PADA PASIEN TIRAH BARING DI RUANG ICU 2024-08-22T23:49:04+00:00Lusi Meikasarilusimeikasari.students@aiska-university.ac.idIka Silvitasariikasilvi32@gmial.comWaluyo Waluyowaluyo@gmail.com<p>Prevalensi dekubitus di Indonesia mencapai 33,3%, dimana angka ini cukup tinggi dibandingkan dengan prevalensi ulkus dekubitus di Asia Tenggara yang berkisar 2,1-31,3%. Luka tekan atau luka dekubitus merupakan trauma pada jaringan lunak akibat tekanan atau gesekan yang berlangsung terus-menerus pada area tonjolan-tonjolan tulang. Tujuan : Mendiskripsikan hasil skala braden sebelum dan sesudah dilakukan pemberian massage efflurage dengan virgin coconut oil (VCO) terhadap pencegahan dekubitus pada pasien tirah baring. Metode : Penerapan dilakukan dengan metode studi kasus kepada 2 responden, sesuai kriteria inklusi dan eklusi, instrumen penelitian menggunakan SOP massage efflurage .Selama 3 hari berturut-turut dengan durasi 4-5 menit setiap harinya. Hasil : Berdasarkan hasil penerapan yang sudah dilakukan, terdapat penurunan resiko terjadinya dekubitus sebelum dan sesudah dilakukan massage Efflurage dengan VCO. Kesimpulan : ada pengaruh massage Efflurage dengan mengunakan VCO untuk mencegah terjadinya dekubitus pada pasien tirah baring Diajukan :Diterima :Diterbitkan :Kata kunci:Massage Effllugare VCO, Pencegahan Dekubitus, Tirah BaringKeywords:VCO Efflurage Massage, Pressure Decubitus Prevention, Bed Rest</p>2024-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/444 HUBUNGAN ANTARA SLEEP HYGIENE DENGAN GANGGUAN TIDUR PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 WUKIRSAWIT JATIYOSO KARANGANYAR2024-09-12T15:43:47+00:00Iin Kusumawatikusuma.iin27@gmail.comMaryatun Maryatunmaryatun@gmail.com<p>Latar Belakang; Gangguan tidur pada anak dapat menyebabkan masalah perilaku dan juga menyebabkan mengantuk pada siang hari dan juga dapat mempengaruhi daya konsentrasi belajar serta daya ingat anak, anak sering mengalami gangguan tidur dikarenakan adanya suara bising, pencahayaan, Lokasi tidur dan adanya televisi. Sleep hygiene sebuah terapi untuk mendukung individu untuk yang mengalami masalah tidur dengan mebimbing membentuk rutinitas tidur yang sehat, mengikuti aturan tidur yang tepat, serta membagun pola tidur yang baik. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan sleep hygiene dengan gangguan tidur pada anak usia sekolah di sdn 02 wukirsawit jatiyoso Metode; Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, dengan jumlah sampel 47 responden. Instrument peneliti menggunakan kuesioner sleep hygiene SHI dan gangguan tidur SDSC. Hasil; hasil penelitian ini pada frekuensi sleep hygiene menunjukkan bahwa Sebagian besar responden mengalami sleep hygiene sedang (46,8 %). Frekuensi gangguan tidur dengan hasil Sebagian besar responden mengalami gangguan tidur (57,4%). Kesimpulan; Adanya hubungan yang signifikan antara sleep hygiene dan gangguan tidur pada anak disekolah dengan nilai p-value sebesar 0,00 (p-value <0,05).</p>2024-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/445 PENERAPAN TERAPI SEFT PADA PERUBAHAN NILAI ABI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 22024-09-13T02:42:42+00:00Widya Kusuma Wijayantiwidyak338@gmail.comTri Susilowatitrisusilo2@gmail.com<p>Latar belakang: Diabetes melitus termasuk urutan keempat sebagai penyakit penyebab kematian secara global (IDF,2020). Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Pucangsawit terdapat 979 kasus DM pada tahun 2022 di Wilayah Pucangsawit. Terapi SEFT merupakan salah satu terapi komplementer untuk membantu mencegah terjadinya komplikasi bagi penderita DM tipe 2 dengan resiko mengalami PAP. Tujuan: Mengetahui perubahan nilai ABI pada dua responden penderita DM Tipe 2 sebelum dan sesudah diberikan Terapi SEFT. Metode: Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan metode deskriptif, yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara dua responden penderita DM Tipe 2 yang berisiko mengalami PAP sebelum dan sesudah dilakukan penerapan Terapi SEFT. Hasil: Terjadi peningkatan nilai ABI pada Ny. R dari nilai 0,8 menjadi 1,1 sedangkan pada Tn. S terjadi peningkatan dari nilai 0,9 menjadi 1,0. Kesimpulan: Sesudah dilakukan penerapan terapi SEFT pada Ny. R dan Tn. S terdapat peningkatan nilai ABI dari penyakit arteri ringan dan bisa diterima menjadi normal. Hal ini menunjukkan bahwa terapi SEFT dapat mencegah PAP dengan peningkatan nilai ABI yang menjadi normal.</p>2024-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/446HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN RISIKO TERJADINYA ULKUS KAKI DIABETIKUM PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS KARTASURA2024-09-13T15:12:57+00:00Irham Saif Rasyadiirhamsaifrasyadi@gmail.comMulyaningsih Mulyaningsihmulyaningsih56@gmail.com<p>Jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) yaitu 536,6 juta jiwa di dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-5 dari 10 negara dengan penyandang DM terbanyak di Asia Tenggara dengan jumlah 19,5 juta jiwa dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga 28,6 juta pada tahun 2045. Dampak dari kadar glukosa yang tidak terkontrol dapat menyebabkan ulkus kaki diabetikum. Salah satu upaya mengontrol kadar glukosa darah adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat. Tujuan: Mengetahui Hubungan Gaya Hidup dengan Risiko Terjadinya Ulkus Kaki Diabetikum Penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Kartasura. Metode: Metode penelitian deskriptif korelasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 68 yang dianalisis menggunakan uji bivariat Uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil: Sebagian besar responden memiliki gaya hidup negatif sebanyak 48 responden (70,6%) dengan risiko ulkus kaki diabetikum sebanyak 38 orang (55,9%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara gaya hidup dengan risiko terjadinya ulkus kaki diabetikum pada penderita DM.</p>2024-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/551GAMBARAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN SANTRI DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN DI PONDOK PESANTREN BINA INSANI KOTA SALATIGA2024-11-12T00:23:59+00:00Septinia Avy Nuraidaseptiniaavy@gmail.comEska Dwi Prajayantiprajayanti43@gmail.com<p>Pondok pesantren termasuk lembaga pendidikan agama Islam yang memiliki resiko kebakaran. Kesiapsiagaan saat terjadinya kebakaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi bencana kebakaran. Menurut BNPB Provinsi Jawa Tengah mencatat bahwa telah terjadi 2.179 kasus bencana alam di Jawa Tengah sepanjang 2022-2023 yang didominasi kejadian kebakaran bangunan sebesar 645 kasus. BPBD Kota Salatiga menunjukkan selama kurun waktu 2 tahun terakhir (2022- 2023), Kejadian bencana kebakaran sebanyak 202 salah satunya yaitu bencana kebakaran di Pondok Pesantren Bina Insani. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kesiapsiagaan Santri Dalam Menghadapi Bencana Kebakaran Di Pondok Pesantren Bina Insani Kota Salatiga. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 90 dan menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian tingkat kesiapsiagaan santri dalam menghadapi bencana kebakaran di pondok pesantren Bina Insani Kota Salatiga mempunyai tingkat kesiapsiagaan “Siap” sebanyak 67 santri atau 74,4%. Kesimpulan penelitian ini yaitu ingkat kesiapsiagaan santri di pondok pesantren Bina Insani Kota Salatiga masuk kedalam kategori “Siap”.</p>2024-11-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/553HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP DERAJAT KEBERSIHAN GIGI PENGENDARA OJEK ONLINE KOTA MAKASSAR2024-11-13T16:40:38+00:00Muhammad Jayadi Abdiabdi75@gmail.comIlmianti Ilmiantiimiati54@gmail.comAlva Aziqra Pratiwialvaaziqra1@gmail.com<p>Pemeliharaan kesehatan tubuh tergantung pada kebiasaan yang baik. Pengetahuan, sikap, akan membentuk perilaku. Cara seseorang menggunakan layanan kesehatan berdampak besar pada kesehatan mereka. Usia, profesi, pendidikan, cara merawat kesehatan gigi melalui gosok gigi, dan pemeriksaan gigi semuanya berdampak pada kesehatan gigi dan mulut seseorang. Untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dan perilaku kesehatan gigi dan mulut terhadap derajat kebersihan gigi pengendara ojek online di kota Makassar. Metode observasional analitik dan desain penelitian cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Jumlah sampel adalah 96 pengemudi ojek online yang tinggal di kota Makassar berumur 25-55 tahun dan berpendidikan derajat SD-S1. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Spearman. Hasil yang diperoleh saat temuan uji korelasi atau asosiasi Spearman Rho, p adalah 0,126<0,05 (p > 0,05). Maka, tidak ada hubungan antara kesadaran pengendara ojek online terhadap kesehatan gigi dan mulut dengan tingkat kebersihan gigi. Sebaliknya, p adalah 0,012, yang kurang dari 0,05 (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara tingkat kebersihan gigi dan perilaku kesehatan gigi dan mulut pada pengendara ojek online di kota Makassar. Berdasarkan hasil penelitian ini menggambarkan tidak ada hubungan kesehatan gigi dan mulut pada derajat kebersihan gigi pada pengendara ojek online dan terdapat hubungan pengetahuan dan perilaku kesehatan gigi dan mulut terhadap derajat kebersihan gigi pada pengendara ojek online di kota Makassar.</p>2024-11-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/574 PENERAPAN SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI 03/09 PETORAN JEBRES SURAKARTA2024-11-25T14:43:27+00:00Clarisa Putri Duana Shintaclarisaputri.students@aiska-university.ac.idMulyaningsih Mulyaningsihmulyaningsih56@gmail.comMuhammad Natshirnatsir45@gmail.com<p>Hipertensi ialah keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas batas normal. Tekanan darah tinggi atau hipertensi dimana kondisi ketika tekanan darah menunjukkan angka sistolik secara konsisten lebih tinggi dari 140 mmHg dan diastolik secara konsisten lebih tinggi dari 90 mmHg. Di RT 03 RW 09 Petoran, Jebres, Surakarta dengan cara melakukan pengkajian didapatkan hasil dari 10 lansia terdapat 2 lansia dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil implementasi penerapan senam ergonomik terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di RT 03 RW 09 Petoran, Jebres, Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil peelitian ini menunjukkan bahwa Hasil perkembangan tekanan darah sebelum dan sesudah mendapatkan penerapan senam ergonomik selama 4 kali penerapan senam dalam jangaka waktu 2 minggu didapatkan hasil tekanan darah pada kedua responden mengalami penurunan. Kesimpulanya bahwa penerapan senam ergonomik mampu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.</p>2024-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/575 HUBUNGAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SETABELAN KOTA SURAKARTA 2024-11-26T03:30:15+00:00Oktaviani Oktavianioktaviani.students@aiska-university.ac.idDewi Kartika Saridewisari@gmail.com<p>Remaja putri berisiko tinggi mengalami anemia. Di Kota Surakarta, prevalensi anemia pada remaja putri mencapai 1,02%, dengan 173 kasus di Puskesmas Setabelan. Salah satu upaya pencegahan anemia adalah mematuhi konsumsi suplemen zat besi. Sikap positif terhadap kesehatan dapat meningkatkan kepatuhan minum obat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan sikap remaja putri dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) di Wilayah Kerja Puskesmas Setabelan Kota Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross-sectional. Hasil yang diperoleh bahwa Sebanyak 94 responden (97,9%) memiliki sikap positif, dan 66 responden (68,8%) patuh mengonsumsi TTD. Analisis Rank Spearman menunjukkan nilai α 0,034 < 0,05. Kesimpulanya yaitu erdapat hubungan antara sikap remaja putri dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah di wilayah kerja Puskesmas Setabelan Kota Surakarta. Remaja dengan sikap positif cenderung lebih patuh mengonsumsi TTD dibandingkan dengan yang memiliki sikap negatif.</p>2024-11-25T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Healthhttps://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/618 PENERAPAN KOMPRES ES UNTUK MENGURANGI NYERI SAAT PENYUNTIKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI PUSKESMAS BANYUDONO2024-12-13T04:48:08+00:00Yesika Rahayu Rendiastutiyesikarahayur@gmail.comAnnisa Andriyaniannisa43@gmail.com<p>Imunisasi dasar melindungi balita terhadap beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Setiap anak wajib mendapatkan imunisasi dasar yang terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB dan atau DPT-HB-Hib, 4 dosis polio, 1 dosis campak. Data Puskesmas Banyudono (2024) menunjukkan jumlah imunisasi campak sejumlah 152 anak. Terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan yaitu kompres es untuk mengurangi nyeri saat penyuntikan imunisasi pada bayi. Tujuan Penerapan ini untuk Mendiskripsikan hasil implementasi penerapan terapi kompres es untuk mengurangi nyeri saat penyuntikan imunisasi campak pada bayi. Metode penerapan ini menggunakan studi kasus dengan 2 responden bayi yang mengikuti imunisasi campak. Penerapan kompres es dilakukan sebanyak 1 kali selama 3 menit Hasil Penerapan ini setelah dilakukan penerapan terapi kompres es terdapat penurunan skala nyeri pada bayi yang diberi terapi kompres es yaitu skala nyeri sedang dan yang tidak diberi terapi kompres es mengalami skala nyeri berat. Kesimpulan Penerapan ini yaitu penerapan kompres es dapat mengurangi nyeri pada bayi saat penyuntikan imunisasi campak.</p>2024-12-11T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 IJOH: Indonesian Journal of Public Health