https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/issue/feed Indonesian Journal of Public Health 2025-09-02T15:18:10+00:00 Open Journal Systems https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/805 HUBUNGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET FE DENGAN KUALITAS HIDUP SISWI SMP NEGERI 1 BOYOLALI 2025-08-09T07:41:28+00:00 Ashifa Miftakhul Fatwa fatwa@gmail.com Dewi Kartika Sari dewisari@gmail.com <p>Anemia akibat kekurangan zat besi merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami remaja putri, terutama karena kebiasaan makan yang tidak seimbang serta gaya hidup kurang aktif. Di Indonesia, prevalensi anemia pada perempuan sebesar 18,0%. Di Jawa Tengah, 30,45% remaja putri teridentifikasi anemia. Salah satu upaya pemerintah dalam mencegah anemia adalah pemberian tablet Fe secara rutin kepada remaja putri. Namun, rendahnya tingkat kepatuhan dalam mengonsumsi tablet Fe dapat berdampak pada menurunnya kualitas hidup dari segi fisik, psikologis, hubungan sosial, lingkungan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kepatuhan mengonsumsi tablet Fe dengan kualitas hidup siswi SMP Negeri 1 Boyolali. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi seluruh siswi SMP Negeri 1 Boyolali sebanyak 521, teknik pengambilan sample acidental sampling. Instrumen menggunakan kuesioner, analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas siswi memiliki kepatuhan mengonsumsi tablet Fe rendah (78,6%) dan kualitas hidup kategori sedang (57,1%). Hasil analisis antara kepatuhan mengonsumsi tablet Fe dengan kualitas hidup siswi sebesar 0,000 &lt; 0,05 artinya terdapat hubungan signifikan antara mengkonsumsi tablet Fe dengan kualitas hidup. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan mengonsumsi tablet Fe dengan kualitas hidup siswi SMP Negeri 1 Boyolali.</p> 2025-08-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/830 PENERAPAN TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI 2025-08-21T20:21:52+00:00 Shevi Claradita Azzahra sheviclaradita@gmail.com Siti Fatmawati fatwati@gmail.com <p>Hipertensi disebut sebagai the silent killer atau pembunuh tersembunyi karena biasanya penyakit ini tidak memunculkan keluhan dan gejala yang khas, sehingga penderita tidak mengetahui bahwa dirinya mempunyai penyakit hipertensi dan bahkan baru diketahui setelah penderita terjadi komplikasi (Kemenkes, 2023). Berdasarkan data yang diperoleh dari Wilayah Puskesmas Ngoresan Puskesmas Ngoresan terdapat 3.902 kasus hipertensi pada tahun 2024. Terapi SEFT merupakan terapi komplementer untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Tujuan: Mengetahui perubahan nilai tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan terapi SEFT. Metode: Penerapan studi kasus dengan metode deskriptif, yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara dua responden pada penderita Hipertensi dengan melihat nilai tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan penerapan Terapi SEFT. Hasil: Terjadi penurunan nilai tekanan darah pada responden 1 dari kategori hipertensi derajat 3 menjadi kategori hipertensi derajat 1 sedangkan pada responden 2 terjadi penurunan dari kategori hipertensi derajat 2 menjadi normal. Kesimpulan: Sesudah dilakukan penerapan terapi SEFT pada responden terjadi penurunan nilai Tekanan Darah.</p> 2025-08-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/831 PENERAPAN MASSAGE EFFLEURAGE DENGAN VIRGIN COCONUT OIL DALAM MENCEGAH KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR 2025-08-22T16:10:16+00:00 Muh Bintang Prabowo bintang.students@aiska-university.ac.id Dewi Kartika Sari dewisari@gmail.com <p>Penderita stroke tirah baring yang mengalami penurunan kesadaran akan berisiko tinggi mengalami kerusakan integritas kulit akibat kurangnya mobilitas, kelembapan kulit tidak seimbang, dan gangguan persepsi sensori. Untuk mencegah kerusakan integritas kulit pada pasien stroke adalah Massage Effleurage dengan Virgin Coconut Oil yang merupakan intervensi non farmakologis mampu meningkatkan sirkulasi darah pada kulit, menyeimbangkan kelembapan kulit, dan memperkuat fungsi pelindung menguatkan pertahanan kulit dengan kandungan Virgin Coconut Oil asam lemak alami dan vitamin E. Tujuan : mendeskripsikan hasil pengamatan integritas kulit pada pasien stroke di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Metode : Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan melalukan observasi 2 responden stroke dengan tirah baring. Intervensi dilakukan pagi dan sore selama 3 hari berturut-turut. Evaluasi dilakukan menggunakan skala Braden. Hasil : Penelitian ini menunjukkan sebelum dilakukan Massage Effleurage dengan Virgin Coconut Oil kedua responden dengan skor skala Braden risiko sangat berat. Setelah dilakukan intervensi pada hari ke tiga dengan skor skala Braden risiko berat. Kesimpulan : Adanya peningkatan skor skala Braden setelah intervensi, hasil tersebut menandakan bahwa intervensi ini mampu untuk mencegah kerusakan integritas kulit pada pasien stroke.&nbsp;</p> 2025-08-21T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/832 PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA 1% DAN 3% TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DAN JUMLAH KOLONI CANDIDA ALBICANS PADA BASIS GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS 2025-08-25T10:23:32+00:00 Riezal Dermawan riezal.dermawan@gmail.com <p>Permukaan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas yang kasar dapat disebabkan karena adanya mikroporositas, permukaan yang kasar dapat pula mengakibatkan kolonisasi mikroba pada basis gigi tiruan. Salah satu jenis mikroba yang dapat tumbuh adalah Candida albicans. Penambahan suatu bahan dapat dilakukan dalam proses pembuatan basis gigi tiruan resin akrilik dengan menambahkan nanopartikel titanium dioksida. Bahan ini dapat menurunkan tingkat kekasaran permukaan. Tingkat kekasaran permukaan yang rendah dapat mengurangi perkembangbiakan koloni C. albicans. Jenis penelitian ini eksperimental laboratorium dengan menggunakan 24 sampel resin akrilik polimerisasi panas yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama atau kontrol tidak diberikan penambahan nanopartikel titanium dioksida, kelompok ke dua diberikan perlakuan dengan penambahan sebanyak 1%, dan kelompok ke tiga diberikan penambahan sebanyak 3%. Setiap kelompok dilakukan pengujian dengan menguji tingkat kekasaran permukaan dengan menggunakan alat Profilometer dan setiap sampel dilakukan perendaman pada suspensi C. albicans untuk dihitung hasil jumlah koloni yang berkembang biak pada medium Saboraud Dextrose Agar (SDA). Uji statistik menggunakan One-Way ANOVA pada kekasaran permukaan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antar kelompok dengan p = 0,000 (p&lt;0,05), demikian juga untuk jumlah koloni menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antar kelompok dengan p = 0,000 (p&lt;0,05), kemudian dilanjutkan dengan uji korelasi menggunakan Pearson Correlation untuk melihat hubungan antara kekasaran permukaan dengan jumlah koloni C. albicans, yaitu memiliki hubungan korelasi dengan keeratan sangat kuat dengan r = 0,88 (r = 0,71 – 0,90). Hasil menunjukkan bahwa penambahan bahan nanopartikel titanium dioksida pada permukaan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dapat menurunkan tingkat kekasaran permukaan dan jumlah koloni C. albicans.&nbsp;</p> 2025-08-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/833 PENERAPAN SENAM PROLANIS UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RW 07 KELURAHAN PURWODININGRATAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA 2025-08-25T16:34:54+00:00 Taris Widianingrum widianingrum@gmail.com Nur Haryani haryani76@gmail.com Hermawati Hermawati hermawati78@gmail.com <p>Hipertensi yaitu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal. Salah satu cara untuk mengontrol hipertensi dengan cara senam prolanis. Senam prolanis dapat menurunkan tekanan jika dilakukan 2x dalam satu minggu selama 20 – 30 menit secara rutin. Prevalensi Hipertensi di dunia menurut World Health Organization (WHO) secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Angka kejadian hipertensi tertinggi berada di Benua Afrika yaitu 27% dan terendah di Benua Amerika yaitu 18%, sedangkan di Asia Tenggara berada diposisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi kejadian hipertensi sebesar 25%. Tujuan : Untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode : Studi kasus, jumlah responden 2 yang memiliki riwayat hipertensi, implementasinya menggunakan senam prolanis. Hasil : tekanan darah pada kedua responden sebelum dilakukan senam prolanis termasuk kategori hipertensi berat. Tekanan darah sesudah dilakukan senam prolanis termasuk kategori hipertensi ringan. Kesimpulan : Terdapat hasil perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan senam prolanis pada kedua responden.&nbsp;</p> 2025-08-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/834 PENERAPAN SENAM HIPERTENSI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI RW 06 KELURAHAN PURWODININGRATAN 2025-08-26T07:50:30+00:00 Natasya Dyah Sifa Khoyrunnisa naatsya34@gmail.com Ida Nur Imamah imamah@gmail.com Panggah Widodo widodo55@gmail.com <p>Banyaknya penurunan fungsi tubuh yang dialami seorang lansia, menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis pada lansia, salah satunya lansia yang mengalami hipertensi. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas, sehingga seringkali tidak terdiagnosis dalam waktu yang lama. Penatalaksanaan hipertensi non farmakologis dapat dilakukan dengan senam hipertensi untuk mengurangi tekanan darah pada lansia. Tujuan: Untuk mengetahui Bagaimana Hasil Penerapan Senam Hipertensi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di RW 06 Kelurahan Purwodiningratan. Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini dengan penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Hasil: Terdapat penurunan tekanan darah pada kedua responden setelah dilakukan senam hipertensi. Kesimpulan: Adanya perbedaan perkembangan penurunan tekanan darah pada kedua responden sebelum dan sesudah penerapan senam hipertensi. Sehingga senam hipertensi dapat dijadikan salah satu teknik non farmakologis untuk menurunkan tekanan darah. Kata Kunci: Hipertensi, Lansia, Senam Hipertensi</p> 2025-08-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/835 PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN JOYORAHARJAN RW 10 KELURAHAN PURWODININGRATAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA 2025-08-27T00:53:18+00:00 Della Veronika dellaveronika2@gmail.com Mulyaningsih Mulyaningsih mulyaningsih56@gmail.com Nur Handayani handayani34@gmail.com <p>Hipertensi merupakan silent killer yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Terapi relaksasi otot progresif merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis yang efektif menurunkan tekanan darah tanpa efek samping. Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah penderita hipertensi di RW 10 Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Metode: Studi kasus deskriptif pada dua responden. Intervensi dilakukan selama 10–15 menit, tiga kali dalam satu minggu. Tekanan darah diukur sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Tekanan darah responden pertama menurun dari 158/108 mmHg menjadi 140/90 mmHg, responden kedua dari 160/100 mmHg menjadi 138/88 mmHg. Kesimpulan: Terapi relaksasi otot progresif efektif menurunkan tekanan darah dan dapat menjadi alternatif penatalaksanaan nonfarmakologis pada hipertensi.&nbsp;</p> 2025-08-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/836 PENERAPAN TERAPI SPIRITUAL DZIKIR TERHADAP PENURUNAN PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. RM SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH 2025-08-27T09:16:23+00:00 Valen Evangelista valenevangelista.students@aiska-university.ac.id Amalia Arifatul Diktina diktina43@gmail.com Wahyu Reknoningsih reknoningsih@gmail.com <p>Risiko Perilaku Kekerasan merupakan kondisi di mana individu memiliki atau pernah memiliki riwayat mencederai diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan, baik secara fisik, emosional, maupun verbal. Hal ini terjadi akibat ketidakmampuan individu dalam mengendalikan atau mengelola amarahnya secara konstruktif. Salah satu intervesi keperawatan yang dapat digunakan adalah terapi spiritual dzikir yang dapat menurunkan perilaku kekerasan. Tujuan: Mengetahui hasil penerapan terapi spiritual dzikir terhadap perubahan perilaku kekerasan pada pasien perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM. Soedjarwadi Jawa Tengah. Metode: Jenis penelitian ini dengan studi kasus yang menggunakan metode penelitian deskriptif pre-test dan post-test lembar observasi RUFA perilaku kekerasan. Hasil: Skor perubahan perilaku kekerasan pada 2 responden sebelum dilakukan terapi spiritual dzikir berada pada skor tahap intensif II (sedang). Setelah dilakukan tindakan strategi pelaksanaan menggunakan terapi spiritual dzikir selama tiga hari peneparan responden mengalami perubahan skor tahap intensif I (ringan). Kesimpulan: Terdapat perbedaan perubahan perilaku kekerasan sebelum dan sesudah dilakukan terapi spiritual dzikir pada pasien resiko perilaku kekerasan.&nbsp;</p> 2025-08-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/838 PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN 2025-08-27T15:10:12+00:00 Puji Rahayu pujii05566@gmail.com Zulfa Mahdiatur Rasyida rasyida32@gmail.com Neny Utami nenyutami32@gmail.com <p>Menyusui merupakan sebuah momen indah yang sangat besar manfaatnya. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya penelitian yang menyebutkan bahwa Air Susu Ibu (ASI) memiliki banyak keunggulan yang tidak tergantikan dengan susu manapun. Tujuan: Mengetahui hasil implementasi pemberian pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu post partum. Metode: Menggunakan desain studi kasus, subjek pada 2 responden yang dirawat di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro Sragen yang diberikan implementasi 3 hari berturut-turut dalam durasi 3-5 menit. Hasil: Hasil penelitian ini dilakukan selama 3 hari dan durasi 3-5 menit dilakukan di pagi hari terdapat perubahan kelancaran ASI sebelum dan sesudah dilakukan pijat oksitosin yang ditandai dengan sebelum diberikan pijat oksitosin kelancaran produksi ASI adalah 0 setelah diberikan pijat oksitosin meningkat menjadi 7. Kesimpulan: Terdapat peningkatan kelancaran produksi ASI setelah diberikan pijat oksitosin pada kedua responden Kata kunci : Ibu¬_ Nifas, Produksi _ASI, Pijat_Oksitosin,</p> 2025-08-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/839 PENERAPAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI PETORAN RT 01 RW 07 JEBRES KOTA SURAKARTA 2025-08-28T14:51:44+00:00 Mutiara Putri Sevtiani mutiaraputri32@gmail.com Norman Wijaya Gati wijaya@gmail.com Nur Haryani haryani76@gmail.com <p>Diabetes melitus adalah penyakit kronis biasa terjadi dikarenakan pankreas tidak dapat menghasilkan insulin secara efektif kenaikan prevalensi secara global pada penderita diabetes melitus di usia 20-79 tahun meningkat dari 151 juta kasus pada tahun 2000 menjadi 537 juta pada tahun 2021, jika tidak diatasi hal ini akan berdampak pada sistem organ dalam tubuh seperti penyakit jantung, penyakit pembuluh darah perifer dan cedera pada sistem saraf. Penanganan non farmakologis yang dapat diajarkan adalah teknik relaksasi otot progresif. Tujuan: Mengetahui hasil penerapan terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II di Petoran Rt 01 Rw 07 Jebres Kota Surakarta. Metode: Menggunakan studi kasus dengan metode pengukuran pretest-posttest yang dilakukan 1 kali sehari selama 3 hari berturut-turut dilakukan selama 10-15 menit Hasil: Kadar gula darah kedua responden sebelum penerapan relaksasi otot progresif adalah 269 mg/dL dan 246 mg/dL. Setelah dilakukan penerapan, kadar gula dalam darah turun menjadi 198 mg/dL dan 189 mg/dL. Kesimpulan: Terapi relaksasi otot progresif sebagai terapi komplementer yang dapat menurunkan kadar gula darah pada kedua responden penderita diabetes melitus tipe II di Petoran Rt 01 Rw 07 Jebres Kota Surakarta&nbsp;</p> 2025-08-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/840 JARAK SERVIKAL GIGI DEPAN ATAS DENGAN GARIS BAWAH BIBIR ATAS SAAT TERSENYUM PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI 2025-08-30T02:05:19+00:00 Myra Cahyati cahyati34@gmail.com Muslich Mahmud muslikhah@gmail.com Andi Supriatna andisuptri45@gmail.com <p>Masyarakat menitikberatkan keindahan pada penampilannya terutama dalam pentingnya nilai estetika karena dapat mempengaruhi rasa percaya diri serta bersosialisasi, dimana pusat perhatian seseorang terlihat ketika seseorang sedang tersenyum yaitu pada bentuk gigi anterior rahang atas, karena posisi gigi insisif dan caninus rahang atas memberikan gambaran sebagai gigi yang paling menonjol dan membuat gigi tersebut dominan terlihat saat tersenyum dan menjadi hal yang penting dalam menentukan hasil dari pembuatan gigi tiruan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jarak servikal gigi depan rahang atas dengan garis bibir atas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani. Metode penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Subyek diambil melalui teknik probability sampling dengan metode stratified random sampling. Hasil penelitian. Jumlah subyek pada penelitian ini sebanyak 65 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak antara garis servikal dengan garis bawah bibir atas pada laki-laki 2 mm dan pada perempuan 2 mm dan juga jarak terendahnya -2 mm dan jarak tertinggi pada laki-laki 5 mm dan perempuan 6 mm. Pada subyek penelitian yang paling banyak adalah pada remaja perempuan sebanyak 18 orang (27,7%) dengan jarak 2 mm dibandingkan dengan laki laki sebanyak 5 orang (7,7%) . Simpulan. Data dianalisis menggunakan data distribusi frekuensi mendapatkan hasil jarak antara garis servikal gigi dengan garis bawah bibir atas pada subyek penelitian dari 65 mahasiswa yang paling banyak adalah pada mahasiswa yang mempunyai jarak 2 mm sebanyak 23 orang (35,38%). Kata kunci: estetika, servikal gigi, garis bibir atas</p> 2025-08-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/843 PENERAPAN ISOMETRIC HANDGRIP EXERCISE TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RW 07 KELURAHAN PURWODININGRATAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA 2025-08-31T07:18:45+00:00 Liana Putri Utami lianaputriutami5@gmail.com Mulyaningsih Mulyaningsih mulyaningsih56@gmail.com Nur Haryani haryani76@gmail.com <p>Hipertensi merupakan keadaan dimana seseorang dilakukan pengukuran berulang diperoleh tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolic lebih dari sama dengan 90 mmHg. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan nonfarmakologis. Salah satu terapi nonfarmakologis yang efektif adalah Isometric Handgrip Exercise. Tujuan : untuk mengetahui pengaruh terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode : Quasy Experimen dengan jumlah 2 responden yang memiliki riwayat hipertensi, Intervensi dilakukan selama 5 hari berturut-turut, dengan latihan selama 3 menit per hari menggunakan handgrip. Hasil : Hasil menunjukkan penurunan tekanan darah signifikan pada kedua responden. Kategori hipertensi responden yang awalnya hipertensi stadium 1 setelah dilakukan terapi menjadi kategori pre hipertensi dan normal. Kesimpulan : Responden I mengalami penurunan dari 152/94 mmHg menjadi 138/89 mmHg, sedangkan responden II dari 145/90 mmHg menjadi 129/85 mmHg. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan IHE dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Terapi ini sederhana, murah, dan dapat dilakukan mandiri oleh pasien di rumah. Diharapkan intervensi ini dapat menjadi bagian dari manajemen hipertensi secara komprehensif. Kata Kunci : Hipertensi, Isometric Handgrip Exercise, Tekanan Darah</p> 2025-08-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/828 PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK DALAM MENURUNKAN NYERI PADA PASIEN POST OP CA MAMMAE DI BANGSAL FLAMBOYAN 5 RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2025-08-17T15:02:07+00:00 Ariani Nur Rizki Wulandari ariani.students@aiska-university.ac.id Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti drajatpramukti43@gmail.com Isti Wulandari wulandari445@gmail.com <p>-</p> 2025-08-20T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/827 PENERAPAN MOBILISASI PROGRESIF LEVEL 1 UNTUK MENINGKATKAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN KRITIS DI INTENSIVE CARE UNIT RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN 2025-08-17T07:04:21+00:00 Ghoniatul Ma’rifah ghoniatulmarifah@aiska-university.ac.id Hermawati Hermawati hermawati78@gmail.com Neny Utami nenyutami32@gmail.com <p>Intensive care adalah layanan keperawatan untuk pasien penyakit akut atau kronis. pasien kritis adalah pasien dengan perubahan fisiologi yang cepat memburuk, dapat menyebabkan kematian. Tujuan: Untuk mengetahui hasil penerapan mobilisasi progresif level 1 untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien kritis di ICU RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki saturasi oksigen pada pasien kritis adalah mobilisasi progresif. Mobilisasi progresif level 1 merupakan tindakan yang dilakukan secara bertahap dengan posisi awal Head of Bed 30°, latihan ROM pasif, dan posisi CLRT. Metode: Menggunakan desain studi kasus. Subjek penerapan dilakukan pada 1 pasien kritis di ruangan intensive care unit Rumah Sakit Umum Daerah Sragen. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus. Subjek yang digunakan sebanyak 2 (dua) pasien. Analisa Data dilakukan menggunakan Analisa Deskriptif. Hasil : saturasi oksigen sebelum diberi intervensi mobilisasi progresif level 1 yaitu pada hari pertama 93%, hari kedua 95%, dan hari ketiga 96%. Hasil saturasi oksigen sesudah diberi intervensi mobilisasi progresif level 1 yaitu pada hari pertama 94%, hari kedua 96%, dan hari ketiga 97%. Kesimpulan : Nilai rata-rata saturasi oksigen sebelum dan sesudah diberikan mobilisasi progresif level 1 meningkat. Hal ini membuktikann mobilisasi progresif level 1 memiliki pengaruh terhadap saturasi oksigen pada pasien kritis di intensive care unit. </p> 2025-08-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/806 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA DI SMP NEGERI 3 KARANGANYAR 2025-08-09T07:44:08+00:00 Aziizun Chaulian azizun43@gmail.com Dewi Kartika Sari dewisari@gmail.com <p>Menstruasi terjadi akibat perubahan hormon dan kerusakan dinding rahim yang tidak dibuahi sel sperma. Siklus menstruasi tidak teratur salah satu masalah kesehatan 23,5% data tertinggi di SMP Negeri 3 Karanganyar. Saat menarche remaja putri mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi. Masalah ini berdampak pada infertilitas.Namun tingkat aktivitas fisik berat juga menjadi faktor penyebab perubahan siklus menstruasi pada remaja salah satunya kekurangan asupan fitoestrogen, upaya mengatasidengan berolahraga rutin ,gaya hidup sehat. Tujuan: Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada remaja di SMP Negeri 3 Karanganyar. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi Seluruh remaja putri SMP Negeri 3 Karanganyar sebanyak 460 siswi, Teknik pengambilan sampel Accidental sampling diperoleh 82 responden. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan uji bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Mayoritas remaja di SMP Negeri 3 Karanganyar memiliki aktivitas fisik berat dengan siklus menstruasi tidak normal yaitu sebesar 31 orang (70,5%). Hasil analisis antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada remaja di SMP Negeri 3 Karanganyar (p value 0,017 &lt; α 0,05 ). Kesimpulan: Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada remaja di SMP Negeri 3 Karanganyar.</p> 2025-08-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/807 PERBANDINGAN VARIASI POSISI KONDILUS MANDIBULA PADA PASIEN MALOKLUSI KELAS I,II, DAN III ANGLE DILIHAT DARI RADIOGRAFI PANORAMIK 2025-08-09T07:48:27+00:00 Amanah Pertiwisari pertiwisari@gmail.com Sitti Fadhillah Oemar Mattalittii oemarmartliti@gmail.com Yusrini Selviani selviani@gmail.com Muhammad Fajrin Wijaya wijaya@gmail.com Fifia Anggraeni S fifiaangreini@gmail.com <p>Kondilus mandibula menanggung beban terbesar selama mandibula berfungsi, beban tersebut dapat menimbulkan temporomandibular disorder (TMD). TMD dapat disebabkan karena adanya maloklusi yang dapat mempengaruhi posisi kondilus dari sentral fossa mandibula bergeser ke arah anterior, superior dan posterior. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan dan variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I, II, dan III Angle dilihat dengan radiografi panoramik. Metode:Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Sampel diambil dengan purposive sampling dari radiografi panoramik maloklusi kelas I,II,dan III Angel dan dilakukan pengukuran menggunakan image J. Hasil: Pada maloklusi kelas I Angle posisi kondilus kanan anterior 10(83.3%), sentris 2(16.7%). Maloklusi kelas II Angle posisi kondilus kanan anterior 17(94.4%), sentris 1(5.6%). Maloklusi kelas III Angle posisi kondilus kanan anterior 5(83.3%) dan posterior 1(16.7%). Terlihat posisi kondilus mandibula dengan presentasi terbanyak berada pada kelas II Angle posisi anterior yaitu menunjukkan kondilus mandibula sebelah kanan sebanyak 17 (94.4%) Kesimpulan: Terdapat perbandingan variasi posisi kondilus kelas I,II, dan III Angel karena nilai pada kondilus kanan dan kiri yang berbeda hal ini dapat terjadi karena adanya oklusi patologis.</p> 2025-08-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/808 PENERAPAN TERAPI BERMAIN PLASTISIN PADA TINGKAT KECEMASAN HOSPITALISASI ANAK USIA 3-6 TAHUN DI RUANG ANGGREK RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN 2025-08-09T17:14:19+00:00 Vicky Afni Qomariyah qomariyah34@gmail.com Yani Indrastuti indrastuti@gmail.com Hermawati Hermawati hermawati78@gmail.com <p>Reaksi hospitalisasi pada anak terjadi memicu kecemasan, stres, dan pengalaman traumatis yang ditandai dengan perasaan cemas, marah, sedih, dan takut. Wawancara pada ruangan ditemukan 2 dari 30 anak prasekolah mengalami kecemasan hospitalisasi. Tujuan: Melakukan Penerapan Terapi Bermain Plastisin pada Tingkat kecemasan hospitalisasi anak usia 3-6 tahun di Ruang Anggrek RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Metode: Penerapan ini menggunakan studi kasus dengan rancangan metode deskriptif dengan melakukan pendekatan pada 1 responden dengan intervensi terapi bermain plastisin. Hasil: Hasil penerapan pada hari ke-1 sebelum dilakukan penerapan terapi bermain plastisin didapatkan hasil kecemasan pada An. R yaitu 26 point pada keterangan sangat parah. Hari ke-2 setelah diberikan penerapan terapi bermain plastisin memperoleh hasil kecemasan An. R 11 point atau sedang. Dimana kedua pasien sebelum penerapan berada pada nilai skor kecemasan berat dan mengalami penurunan skor kecemasan menjadi sedang dan ringan. Kesimpulan: Terapi bermain plastisin sangat efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan hospitalisasi pada anak usia prasekolah.</p> 2025-08-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/819 GAMBARAN AKTIVITAS FISIK PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI 2025-08-15T04:12:33+00:00 Vira Dwi Safitri viradwisafitri75@gmail.com Eska Dwi Prajayanti prajaynti3#@gmail.com <p>Hipertensi merupakan keadaan dimana adanya tekanan darah sistolik di atas 149 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg, hal ini dapat menyebabkan resiko stroke, gagal ginjal, dan jantung. Beberapa penyebab terjadinya hipertensi pada lansia diantara lain usia, genetik, jenis kelamin, kurang aktivitas fisik, dan merokok. Salah satu penyebab yang sering terjadi adalah kurang aktivitas fisik. Aktivitas fisik merupakan gerakan latihan fisik yang cukup mudah dan murah, aktivitas fisik dapat dilakukan selama 30 menit atau sesuai dengan kemampuan. Tujuan : Mengetahui gambaran aktivitas fisik pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali. Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif-kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel 79 responden. Instrumen yang digunakan GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire) untuk mengukur aktivitas fisik. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan gambaran aktivitas fisik pada lansia di Puskesmas Mojosongo 18 (22,8%) aktivitas rendah, 37 (43%) aktivitas sedang, dan 27 (34,2%) aktivitas tinggi. Kesimpulan : Aktivitas fisik pada lansia di Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali mayoritas adalah aktivitas sedang.</p> 2025-08-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/820 UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) 2025-08-16T05:49:48+00:00 Chusnul Chotimah chusnulchotimah70@gmail.com Maqhfirah Amiruddin amirudin45@gmail.com Amanah Pertiwisari pertiwisari@gmail.com Nur Rahmah Hasanuddin hasanuddin65@gmail.com Anisa Apriyanti A apriyanti43@gmail.com <p>Radikal bebas menyebabkan penuaan, Radikal bebas yang terdapat di tubuh manusia berasal dari sumber endogen (hasil produk metabolisme sel secara normal) dan sumber eksogen (polusi udara, asap rokok, asap kendaraan, dan alkohol), oleh karena itu diperlukan antioksidan, Jintan hitam (nigella sativa) memiliki antioksidan dan mempunyai kandungan yang dapat berperan sebagai antioksidan Tujuan penelitian: Untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak jintan hitam (nigella sativa) dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75% menggunakan metode DPPH. Metode: metode True Experimental dengan desain Post test With Control Group. Uji spektrofotometer UV-Vis pada Panjang gelombang 517 nm. Adapun sampel pada penelitian ini terdiri dari 3 sampel, yaitu ekstrak jintan hitam (nigella sativa) dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75%. Hasil: Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak jintan hitam (nigella sativa) dengan metode dpph sebesar 48,129 ppm dan vitamin c sebagai kontrol positif mempunyai aktivitas 2,779 ppm Kesimpulan: Terdapat aktivitas antioksidan ekstrak jintan hitam (nigella sativa) dengan metode dpph.</p> 2025-08-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/821 PENERAPAN KOMPRES JAHE MERAH HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA LANSIA DENGAN ASAM URAT DI RW 07 KAMPUNG PETORAN KELURAHAN NGORESAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA 2025-08-16T06:42:26+00:00 Cindy Anggraini indyanggraini29052002@gmail.com Didik Iman Margatot margatot65@gmail.com Nur Haryani nurhayani2@gmail.com <p>Asam urat merupakan salah satu jenis radang sendi atau inflamasi pada sendi yang disebabkan oleh pengendapan kristal monosodium urat dalam jaringan sinovisial dan jaringan lainnya, asam urat akan menyebabkan kadar asam urat penderita meningkat dan penderita akan merasa nyeri, bengkak, kemerahan, dan hangat pada persendian (Muchlis dan Ernawati, 2021). Apabila gejala yang muncul tidak diobati maka akan menyebabkan kerusakan pada sendi (Muchlis dan Ernawati, 2021). Indonesia termasuk negara dengan jumlah penderita asam urat terbanyak, penyakit ini banyak diderita oleh lansia, lansia memiliki resiko 5 kali besar dibandingkan dengan yang berusia dibawah 50 tahun. Tujuan: Mengetahui hasil skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan penerapan kompres jahe merah Hangat pada lansia dengan asam urat di RW 7 Kampung Petoran, Kelurahan Ngoresan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pre-post eksperimental dan menggunakan rancangan penelitian one grup pre test-post test design. Penelitian ini dilaksanakan pada Lansia Rw 7 Kampung Petoran, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Pada penerapan ini alat yang digunakan adalah skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS) dan SOP kompres jahe merah. Hasil: Terjadi penurunan skala nyeri pada kedua responden setelah dilakukan penerapan kompres jahe merah hangat. Kesimpulan: Hasil perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah mendapatkan penerapan kompres jahe merah hangat didapatkan hasil skala nyeri pada kedua responden mengalami penurunan</p> 2025-08-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/822 PENERAPAN TERAPI MENGGAMBAR UNTUK MENURUNKAN GEJALA HALUSINASI PADA PASIEN DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA 2025-08-16T06:44:42+00:00 Zalza Marbella zalzamarbella@gmail.com Didik Iman Margatot margatot65@gmail.com Tri Andri Pujiyanti pujiyanti45@gmail.com <p>Halusinasi merupakan salah satu gejala utama yang sering muncul pada pasien dengan gangguan jiwa, khususnya skizofrenia. Terapi nonfarmakologis seperti terapi menggambar dapat menjadi alternatif untuk mengurangi intensitas gejala tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi menggambar dalam menurunkan gejala halusinasi pada pasien di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta. Penelitian menggunakan metode studi kasus dengan dua responden yang mengalami halusinasi pendengaran. Intervensi dilakukan selama tiga hari berturut-turut dengan durasi 15 menit setiap sesi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara menggunakan instrumen Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS) sebelum dan sesudah terapi. Hasil menunjukkan adanya penurunan skor AHRS pada kedua responden setelah diberikan terapi menggambar. Responden 1 mengalami penurunan dari skor 17 menjadi 11 (kategori sedang menjadi ringan), sedangkan responden 2 dari skor 22 menjadi 17 (kategori sedang). Terapi menggambar terbukti efektif dalam mengurangi gejala halusinasi, terutama jika dikombinasikan dengan terapi farmakologis dan dilakukan secara rutin. Terapi ini dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan alternatif yang bersifat terapeutik dan menyenangkan bagi pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi.</p> 2025-08-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/823 PENERAPAN MOBILISASI DAN MASSAGE EFFLEURAGE UNTUK MENCEGAH LUKA TEKAN PADA PASIEN BEDREST 2025-08-16T06:54:42+00:00 Erika Setyowati erikasetyo@gmail.com Dewi Kartika Sari dewisari@gmail.com <p>Prevalensi luka tekan di dunia menurut WHO berkisar 1%-56%. Data penderita luka tekan di Jawa Tengah tahun 2023 sebanyak 5000 kasus. Salah satu faktor yang menyebabkan luka tekan antara lain imobilisasi. Pencegahan luka tekan bisa dilakukan mobilisasi dan massage effleurage. Tujuan: Mengetahui tingkat resiko luka tekan pada pasien bedrest sebelum dan sesudah dilakukan penerapan mobilisasi dan massage effleurage. Metode: Penerapan ini menggunakan rancangan deskriptif dengan studi kasus. Sampel sebanyak 2 pasien bedrest. Penerapan ini dilakukan selama 3 hari, mobilisasi dilakukan 2 kali sehari dengan rentang waktu 2 jam, massage effleurage dilakukan sehari sekali selama 15 menit. Hasil: Sebelum dilakukan penerapan responden pertama resiko luka tekan sedang, responden kedua resiko luka tekan tinggi. Setelah dilakukan penerapan responden pertama menjadi resiko luka tekan ringan, sedangkan responden kedua menjadi resiko luka tekan sedang. Kesimpulan: Mobilisasi dan massage effleurage mampu menurunkan resiko luka tekan pada pasien bedrest.</p> 2025-08-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/824 PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DENGAN AROMATERAPI MAWAR SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI 2025-08-16T06:57:02+00:00 Krisna Aji Pramudya pramudya45@gmail.com Dewi Kartika Sari dewisari@gmail.com <p>Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang mengarah pada komplikasi kesehatan global. Terapi non farmakologi seperti teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi mawar memiliki efek relaksasi dengan mengurangi aktivitas saraf simpatik dan meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah yang kemudian menurunkan tekanan darah. Tujuan: Mengetahui hasil implementasi teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi mawar sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yaitu dengan melakukan observasi pada 2 responden dengan hipertensi. Intervensi dilakukan 1 kali sehari setiap pagi selama 3 hari berturut-turut. Evaluasi dilakukan dengan lembar observasi tekanan darah. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya penurunan tekanan darah pada kedua responden. Dari hasil yang telah didapatkan oleh peneliti tekanan darah pada Tn. S pada sistolik mengalami penurunan sebanyak 25 mmHg dan diastolik sebanyak 18 mmHg sedangkan pada Tn. Y mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 34 mmHg dan diastolik sebanyak 28 mmHg. Kesimpulan: Teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi mawar dapat dijadikan sebagai salah satu teknik non-farmakologi yang mampu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.</p> 2025-08-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/825 PENERAPAN TERAPI SITZ BATH TERHADAP NYERI PERINEUM IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS SUKOARJO 2025-08-16T16:26:01+00:00 Adelia Ayu Lestari adlayulst@gmail.com Siti Fatmawati fatmawati@gmail.com <p>World Health Organization (WHO) memperkirakan akan terjadi 6,3 juta kasus ruptur perineum pada tahun 2050. Di Indonesia, 75% wanita yang melahirkan secara pervaginam mengalami ruptur perineum. Robekan perineum menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan bagi ibu pasca melahirkan. Salah satu metode non-farmakologi untuk mengurangi nyeri luka perineum adalah hidroterapi melalui terapi sitz bath. Tujuan: Mengetahui tingkat nyeri responden yang mengalami nyeri luka perineum sebelum dan sesudah terapi sitz bath pada ibu post partum di Puskesmas Sukoharjo. Metode: Penerapan ini menggunakan rancagan deskriptif dengan studi kasus. Sampel sebanyak 2 ibu post partum yang mengalami nyeri luka perineum. Penerapan dilakukan sebanyak 2 kali dalam 2 hari selama 10-15 menit dengan suhu 43°C. Hasil: Sebelum dilakukan penerapan kedua responden dalam kategori nyeri sedang, setelah dilakukan penerapan skala nyeri kedua responden mengalami penurunan menjadi nyeri ringan. Kesimpulan: Terapi sitz bath efektif dalam menurunkan nyeri luka perineum pada ibu post partum. Kata Kunci: Sitz Bath, Nyeri Perineum, Post Partum</p> 2025-08-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/826 PENERAPAN PEMBIDAIAN UNTUK MENURUNKAN KUALITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI IGD RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI 2025-08-17T06:21:53+00:00 Arinda Fitrianatanti arinda45@gmail.com Hermawati Hermawati hermawati78@gmail.com Panggah Widodo widodo55@gmail.com <p>Menurut World Health of Organization (2022), terdapat data kasus fraktur yang terjadi peningkatan, kasus fraktur yang tercatat sekitar 15 juta orang (3,2%). Pada tahun 2020 didapatkan data fraktur sekitar 20 juta orang (4,2%) dan di tahun 2021 naik lagi menjadi 21 juta orang (3,8%) yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas. Salah satu bagian tubuh yang sering mengalami cedera yaitu ekstremitas bawah (67%), ekstremitas atas (32%), trauma/cedera kepala (11,9%), luka punggung (6,5%), luka dada (2,6%), dan luka abdomen/perut (2,2%) (WHO, 2022).. Tujuan: Mengetahui hasil penerapan pembidaian terhadap kualitas nyeri pada pasien fraktur di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali. Metode: Metode yang digunakan dalam penerapan ini merupakan metode deskriptif. Pada penerapan ini dilakukan pengukuran skala nyeri menggunakan wong baker face scale baik sebelum maupun setelah dilakukan pembidaian. Hasil: Hasil penerapan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa pada responden I mengalami penurunan skala nyeri dari skala 6 ke skala 4, pada responden II mengalami penurunan skala nyeri dari skala 4 ke skala 2. Kesimpulan: Pembidaian dapat menurunkan skala nyeri pada pasien fraktur di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali. Kata Kunci : Fraktur, Nyeri, Pembidaian</p> 2025-08-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/844 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA UNGGULAN CT ARSA FOUNDATION SUKOHARJO 2025-09-02T15:18:10+00:00 Anisa Anisa anisaminhu5@gmail.com Fida’ Husain husain@gmail.com <p>Anemia merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami remaja putri akibat kebutuhan zat besi yang meningkat selama masa pertumbuhan dan menstruasi. Salah satu upaya pencegahan anemia adalah melalui konsumsi tablet tambah darah (TTD) secara teratur. Pengetahuan remaja tentang anemia dan kepatuhan dalam mengonsumsi TTD menjadi faktor penting dalam keberhasilan program pencegahan anemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang anemia serta kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri kelas X di SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswi kelas X SMA Unggulan CT Arsa Foundation dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Data diambil pada tanggal 05 Agustus 2025. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang anemia yaitu sebanyak 65 orang (50,0%), pengetahuan cukup sebanyak 52siswi (40%) dan pengetahuan kurang 13 orang (10%) Sementara itu, kepatuhan dalam konsumsi TTD menunjukkan mayoritas responden berada pada kategori patuh yaitu 106 siswi (%)dan tidak patuh (24 siswi. Kesimpulan: Mayoritas remaja putri memiliki tingkat pengetahuan mengenai anemia sebanyak 6 dan sebagian besar tergolong patuh dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Diharapkan pihak sekolah dan tenaga kesehatan dapat terus meningkatkan edukasi mengenai anemia dan pentingnya konsumsi TTD secara teratur untuk mencegah kejadian anemia pada remaja putri.&nbsp;</p> 2025-09-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health