https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/issue/feed Indonesian Journal of Public Health 2024-07-05T05:29:24+00:00 Open Journal Systems https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/328 UJI PERBEDAAN UKURAN RUANG PULPA GIGI MENGGUNAKAN RADIOGRAFI PERIAPIKAL DENGAN USIA KRONOLOGIS PASIEN DI RSIGM FKG UMI 2024-06-01T04:02:57+00:00 Sitti Fadhillah Oemar Mattalitti sitti56@gmail.com Risnayanti Anas anas555@gmail.com Nutfanita Mahmudin mahmudin@gmail.com <p style="text-align: justify;">Gigi mempunyai peranan penting di bidang kedokteran gigi forensik yaitu dalam proses identifikasi individu. Salah satu peran gigi dalam proses identifikasi adalah prakiraan usia yang dapat dilakukan dengan metode pemeriksaan klinis, radiografi, histologi dan biokimiawi. Salah satu peran gigi dalam proses identifikasi adalah prakiraan usia yang dapat dilakukan dengan metode pemeriksaan klinis, radiografi, histologi dan biokimiawi. Tingkat akurasi prediksi usia dengan melihat ukuran ruang pulpa gigi dengan menggunakan metode pemeriksaan radiografi Tooth coronal index (TCI) yang cukup tinggi yaitu sekitar 99,48%, hal inilah yang mendasari penelitian ini.Penelitian ini dilakukan untuk menyajikan sebuah metode umtuk menilai usia berdasarkan gambaran gigi radiografi periapical dengan metode Tooth Coronal Index (TCI) dalam upaya untuk meningkatkan presisi dan keandalan estimasi usia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui uji perbandingan ukuran ruang pulpa gigi menggunakan radiografi periapikal dengan usia kronologis di RSIGM FKG UMI. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian berupa observasional analitik dengan desain cross sectional, yaitu observasi dan pengukuran variabel yang dilaksanakan pada saat tertentu dan hasil pengukuran tidak dilakukan tindak lanjut. Hasil penelitian menunjukkan hasil analisis uji Mann Whitney, menunjukkan nilai p=0,623 (p˃0,05), didapatkan hasil tidak terdapat uji perbandingan ukuran ruang 0,418 pulpa gigi menggunakan radiografi periapikal dengan usia kronologis. Kesimpulan dalam penelitian ini tidak terdapat perbandingan signifikan berdasarkan uji Mann Whitney pada ukuran ruang pulpa gigi menggunakan radiografi periapikal dengan usia kronologis yang artinya dengan melakukan pengukuran pada ruang pulpa gigi dengan menggunakan metode Tooth Coronal Index (TCI) sehingga dapat diketahui usia kronologis seseorang.</p> 2024-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/344 HUBUNGAN KLASIFIKASI IMPAKSI MOLAR KETIGA MANDIBULA DENGAN JARAK KANAL MANDIBULAR PADA RADIOGRAFI PANORAMIK DI KLINIK MEDICAL CENTER 2024-06-08T16:46:14+00:00 Mohammad Dharma Utama utama678@gmail.com Muhammad Jayadi Abdi abdi@gmail.com Zahrani Zalzabila Makmur sahranisbm201@gmail.com <p>Impaksi gigi molar ketiga dapat menyebabkan nyeri, gingivitis, abses, kerusakan gigi, perubahan posisi gigi, gangguan oklusi, dan terbentuknya kista. Prosedur pencabutan gigi yang berdekatan dengan kanalis mandibularis memerlukan tindakan pencegahan yang cermat guna mencegah potensi cedera pada saraf trigeminal. Pertumbuhan rahang wanita berhenti saat molar ketiga tumbuh, memberi lebih banyak ruang. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional study. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara klasifikasi impaksi molar ketiga rahang bawah dengan jarak kanalis mandibularis. Metode penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional dengan desain penelitian deskriptif analitik. Sampel dalam penelitian adalah subjek yang diambil dari populasi yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 35 Sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang peroleh dari rekam medis pasien. Pengolahan data penelitian dilakukan dengan perhitungan SPSS. Analisis data menggunakan uji statistik yakni uji chi square test. Hasil penelitian disajikan dalam tabel dan diagram berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden adalah perempuan (65.7%), dengan rentang umur dominan 20-29 Tahun (31.4%). Sebagian besar responden memiliki impaksi molar ketiga pada posisi B (94.3%) dan jarak kanalis mandibularis kelas II (82.9%). Uji Chi-menunjukkan signifikansi statistik (p=0.000), menegaskan hubungan antara klasifikasi impaksi molar ketiga dan jarak kanalis mandibularis pada radiografi panoramic dengan menggunakan metode pell&amp;gregory. Kesimpulan : ada hubungan antara klasifikasi impaksi molar ketiga rahang bawah dengan jarak kanalis mandibularis.</p> 2024-06-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/345 PERBEDAAN TINGKAT KEBERHASILAN TEKNIK RADIOGRAFI PERIAPIKAL INTRAORAL DAN EXTRAORAL UNTUK MELIHAT PANJANG GIGI MOLAR PERTAMA PADA HEWAN RUMINANSIA DI RSIGM FKG UMI 2024-06-09T12:29:21+00:00 Sitti Fadhillah Oemar Mattalitti oemar16@student.umi.ac.id Nur Fadhillah Arifin arifin76@gmail.com Muhammad Iksal 16120170013@student.umi.ac.id <p>Pemeriksaan radiografi digunakan untuk membantu menetapkan diagnosis penyakit dan rencana pengobatan. Radiografi extraoral adalah pemeriksaan radiografi yang digunakan pasien yang tidak toleran terhadap film/sensor, dan sangat berguna dalam banyak pengaturan klinis, seperti mereka dengan cacat perkembangan, refleks muntah yang berlebihan, pasien anak, dan pasien gelisah. Tujuan penelitian: Mengetahui hasil perbedaan tingkat keberhasilan penggunaan teknik radiografi periapikal extraoral dan intraoral untuk melihat panjang gigi molar pertama pada gigi hewan ruminansia. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental dengan menggunakan teknik purposive sampling, sampel yang digunakan merupakan hasil foto rontgent gigi molar pertama kanan rahang bawah hewan ruminansia dengan menggunakan 2 teknik radiografi yaitu radiografi intraoral dan extraoral dengan masing-masing teknik dilakukan 16 kali perlakuan. Uji statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney. Hasil: sBerdasarkan shasil suji sperbandingan sMann-Whitney, smenunjukkan sbahwa sp s= s0.000 syang slebih skecil sdaripada s0.05 s(α s&lt; s0,05). sHal sini smenunjukkan sterdapat sperbedaan syang ssignifikan santara shasil sfoto sradiografi sintaoral sdan sektraoral. Kesimpulan: sBerdasarkan shasil spenelitian sini smenunjukkan sterdapat sperbedaan stingkat skeberhasilan spenggunaan steknik sradiografi speriapikal sextraoral sdan sintraoral suntuk smelihat spanjang sgigi smolar spertama spada sgigi shewan sruminansia. sPenggunaan steknik sradiografi speriapikal sextraoral s(teknik smodifikasi sFreadman sdan sNewman) sdapat sdigunakan suntuk smelihat sgambaran ssecara sanatomis sdari sgigi</p> 2024-06-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/346 HUBUNGAN POLA MAKAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN GASTROENTERITIS PADA BALITA DI PUSKESMAS NAGASWIDAK PALEMBANG TAHUN 2024 2024-06-10T13:52:17+00:00 Rini Herdiani rinidiva13@gmail.com Sunira Sunira sunia45@gmail.com Imam Tarmizi Thaher thaher44@gmail.com <p>Gastroenteritis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan ("-itis") pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung ("gastro"-) dan usus kecil ("entero"-), sehingga mengakibatkan kombinasi diare, muntah, dan sakit serta kejang perut. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan Pola Makan dan Personal Hygiene secara simultan maupun parsial dengan kejadian Gastroenteritis pada Balita di Puskesmas Nagaswidak Palembang Tahun 2024. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah semua ibu yang memiliki balita yang datang ke Puskesmas Nagaswidak Palembang pada bulan januari-mei tahun 2024 yaitu berjumlah 91 orang. Hasil analisis univariat menunjukkan dari 91 responden yang mengalami kejadian Gastroenteritis pada Balita yaitu sebanyak 56 oarang (61,5%) lebih besar dibandingkan balita yang tidak mengalami kejadian Gastroenteritis sebanyak 35 orang (38,5% ). Dari analisis bivariat dari 45 responden pola makannya kurang baik dan mengalami kejadian Gastroenteritis pada balita berjumlah 41 orang (91,1%), dari uji chi-square diperoleh p value = 0,000 &lt; 0,05 hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan kejadian Gastroenteritis pada balita. Dilihat bahwa dari 49 responden yang personal hygienenya kurang baik dan mengalami kejadian Gastroenteritis pada balita berjumlah 41 orang (83,7%), Berdasarkan uji statistic dengan teori chi-square diperoleh p value = 0,000 &lt; 0,05 hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian Gastroenteritis. Ada hubungan yang bermakna antara pola makan dan personal hygiene secara simultan maupun parsial dengan kejadian Gastroenteritis pada balita di Puskesmas Nagaswidak Palembang. Diharapkan penelitian ini dapat untuk memotifasi petugas kesehatan di Puskesmas, dapat menyelenggarakan program penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat agar dapat menurunkan kasus Gastroenteritis.</p> 2024-06-10T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/349 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MELAKUKAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS BIROBULI KELURAHAN BIROBULI UTARA KOTA PALU SULAWESI TENGAH 2024-06-11T04:13:40+00:00 Warihan Unok warihanunok27@gmail.com <p>Diabetes Mellitus disebut sebagai Mother of Disease dikarenakan Diabetes mellitus adalah induk dari berbagai penyakit. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan kontrol rutin adalah dengan adanya dukungan dari keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan kontrol gula darah pada penderita Diabetes mellitus. Metode penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden 84 orang yang didapatkan dari Random Sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel penelitian yaitu variabel independen dukungan keluarga dan variabel dependen kepatuhan kontrol gula darah. Data diambil melalui penyebaran instrument berupa kuesioner dukungan keluarga dan data sekunder dari puskesmas berupa frekuensi kunjungan ke puskesmas, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dengan signifikasi α &lt; 0,05. Hasil penelitian ini menunjunkan bahwa Hasil uji chi square sebagian besar keluarga memberikan dukungan yang baik kepada pasien Diabetes mellitus yaitu sebanyak 64 Responden (76,2%). menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki korelasi dengan kepatuhan pasien Diabetes mellitus melakukan kontrol gula darah ke puskesmas (P=0,000). Kesimpulan bahwa penelitian ini memiliki hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan melakukan kontrol gula darah. Hasil penelitian ini juga terdapat beberapa responden yang kurang patuh. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian terkait faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan k ontrol gula darah penderita Diabetes mellitus.</p> 2024-06-11T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/353 EFEKTIVITAS BERKUMUR DENGAN LARUTAN KURMA AJWA (PHOENIX DACTYLIFERA L.) DALAM MENURUNKAN INDEKS DEBRIS 2024-06-15T15:19:25+00:00 Rachmi Bachtiar bactiar45@gmail.com Yusrini Selviani selviani43@gmail.com Erna Irawati ernairawati97@gmail.com Ilmianti Ilmianti ilmianti54@gmail.com Ajeng Lolo Raja Pasangka ajengpasangkaa@gmail.com <p>Kesehatan gigi dan mulut sangat penting bagi kesehatan tubuh karena sangat mempengaruhi kualitas kehidupan, fungsi bicara, pengunyahan dan rasa percaya diri. RISKESDAS (2018) menunjukkan bahwa prevelensi masyarakat Indonesia yang mengalami kesehatan gigi dan mulut masih terbilang sangat tinggi dengan prevelensi 57,6%, tetapi hanya 10,2% yang mendapatkan perwatan oleh tenaga medis gigi. Penyakit periodontal merupakan peradangan pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme tertentu. Penyakit periodontal ada dua bentuk yaitu periodontitis dan gingivitis. Debris merupakan sisa makanan yang tertinggal pada permukaan gigi geligi serta diatas gingiva yang tidak segera dibersihkan setelah makan. Secara fisiologis debris dapat dibersihkan dengan saliva dan otot-otot rongga mulut pada proses pengunyahan makanan. Ada berbagai cara dalam mengatasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut salah satunya denga cara berkumur. Salah satu tanaman tradisional yang dapat dijadikan sebagai obat herbal yaitu buah kurma ajwa. Tujuan Penelitian: Mengetahui penurunan indeks debris sebelum dan sesudah berkumur dengan larutan kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.). Bahan dan Metode: Penelitian ini dilakukan terhadap 32 sampel. Lalu sampel berkumur dengan larutan kurma ajwa. Indikator indeks debris ditentukan pada pemeriksaan indeks debris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji statistik menggunakan uji Paired t-test, menunjukan p-value sebesar 0.00 (p&lt;0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah berkumur larutan kuma ajwa (Phoenix Dactylifera L). Kesimpulannya berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah berkumur larutan ekstrak kurma ajwa (Phoenix Dactylifera L) yang mana kurma ajwa efektif berpengaruh dalam menurunkan indeks debris.</p> 2024-06-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/355 PERBEDAAN AKUMULASI PLAK ANTARA ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SETELAH MENYIKAT GIGI DI DEPAN CERMIN 2024-06-17T15:05:43+00:00 Kurniaty Pamewa kurniaty.fkg@umi.ac.id Mila Febriany mila56@gmail.com M Fajrin Wijaya fajrin45@gmail.com Risnayanti Anas anas55a@mail.com Muh. Syahdan Ardita Saman saman65@gmail.com <p>Plak merupakan penyebab utama terjadinya penyakit gigi serta penyakit gusi. Perawatan gigi yang baik akan maksimal jika disertai dengan cara menyikat gigi yang benar. Banyak permasalahan gigi yang sering terjadi seperti gigi berlubang, gusi bengkak, gusi berdarah, dan sebagainya. WHO menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi pada kelompok usia 10-12 tahun termasuk kelompok usia kritis terhadap kesehatan gigi. Kebersihan gigi dan mulut yang maksimal dapat tercapai dengan baik salah satunya dengan dilakukan latihan menyikat gigi di depan cermin. Dengan demikian, anak dapat memandang dirinya saat menyikat gigi. Pada umumnya anak berjenis kelamin laki-laki lebih rentan terkena karies dibandingkan perempuan karena anak laki-laki memiliki kebiasaan makan makanan kariogenik. Sebagian besar promosi kesehatan hanya dilakukan untuk kalangan anak sekolah sehingga anak panti asuhan ini mengalami keterbatasan dalam mendapatkan informasi dan pemahaman tentang kesahatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian: Mengetahui adakah perbedaan akumulasi plak setelah menyikat gigi di depan cermin pada anak laki-laki dan perempuan. Bahan dan Metode penelitian ini menggunakan metode Quasi experimental dengan desain penelitian digunakan adalah pretest and posttest only cotrol group design. Uji statistik yang digunakan adalah Paired T–Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji statistik menggunakan Paired T–Test, menunjukkan p-value sebesar 0.68 (p&gt;0.05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara anak laki-laki dan perempuan setelah menyikat gigi di depan cermin. Kesimpulan penelitian ini berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan akumulasi plak antara anak laki-laki dan perempuan setelah menyikat gigi di depan cermin tetapi berdasarkan uji statistik tidak signifikan.</p> 2024-06-17T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/358 PERBEDAAN MENYULUH SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN MODEL GIGI DAN VIDEO PADA ANAK DENGAN SKOR PLAK TINGGI DI SD INPRES PA’BAENG-BAENG 1 MAKASSAR 2024-06-25T15:26:28+00:00 Rachmi Bachtiar bactiar45@gmail.com Mila Febriany mila445@gmail.com Sarahfin Aslan aslan45@gmail.com Ilmianti Ilmianti ilmiati3@gmail.com Mutiara Marsadi mutiaramarsadi5719@gmail.com <p>Plak gigi merupakan faktor etiologi yang menjadi penyebab terjadinya penyakit periodontal dan karies pada anak-anak, terdapat hubungan antara penyakit periodontal dan karies terhadap skor plak. Usaha untuk mengontrol dan mencegah pembentukan plak dapat dilakukan secara sederhana, efektif dan praktis yaitu dengan cara menyikat gigi secara teliti dan teratur dapat menghilangkan plak dari seluruh permukaan gigi. Penyuluhan kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan individu dalam menjaga kesehatan melalui praktik belajar dan instruksi untuk mengubah atau memengaruhi perilaku individu agar lebih sehat. Penyuluhan dilakukan dengan berbagai metode, seperti video dan model studi. Video dipilih sebagai media pembelajaran karena memanfaatkan indera penglihatan dan menampilkan mimik wajah serta gerak bibir pembicara. Tujuan penelitian ini ntuk mengetahui perbedaan menyuluh menggunakan model gigi dan video pada anak yang memiliki nilai plak yang tinggi. Bahan dan Metode penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan desain penelitian digunakan adalah pre-test and post-test only cotrol group design. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Test. Hasil penelitian ini yaitu berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Test, menunjukkan p-value sebesar 0.002 (p&lt;0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan model gigi dan video efektif menurunkan skor plak yang tinggi. Kesimpulan: ada perbedaan skor plak pada anak di SD Inpres Pa'baeng-baeng 1 Makassar sesudah penyuluhan menggunakan model gigi dan video efektif menurunkan nilai skor plak yang tinggi.</p> 2024-06-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/359 KOMPONEN FISIK RUMAH DAN SARANA SANITASI RUMAH BALITA PENDERITA STUNTING DI KELURAHAN NAIONI KOTA KUPANG 2024-06-26T02:57:39+00:00 Albina Bare Telan baretelanalbina@gmail.com Maria Vanesa Mau Leon leon34@gmail.com Agustina Agustina agustina67@gmail.com <p>Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Stunting pada anak dapat disebabkan oleh faktor langsung dan tidak langsung. Kelurahan Naioni angka stunting tertinggi dan masuk zona merah di Kota Kupang. Data tahun 2023 jumlah stunting sebanyak 106 kasus.Tujuan penelitian melakukan penilaian komponen rumah dan sarana sanitasi pada rumah balita stunting. Jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitiannya cross sectional study/studi potong melintang dimana semua variabel diukur pada saat yang bersamaan. Lokasi penelitian di Kelurahan Naioni Kota Kupang dengan populasi sebanyak 106 dan sampel diambil 52 rumah balita. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengamatan terhadap sanitasi lingkungan rumah yang meliputi: komponen fisik rumah, saran sanitasi rumah, dengan menggunakan bentuk penilaian rumah sehatHasil komponen rumah tidak ada langit-langit 94% dinding permanen 96%, lantai plester dan berdebu 96%, jendela kamar tidur 81%,ventilasi memenuhi syarat 44 % dan tidak ada ukuran 52%, pencahayaan 100% memenuhi syarat.Sarana sanitasi penyediaan air bersih miliknya sendiri memenuhi syarat kesehatan 94%,jamban leher angsa 100%, SPAL tertutup 100%, sedangkan rumah balita yang tidak memiliki pembuangan sampah juga sebanyak 100%.Penilaian komponen rumah menunjukkan 94% rumah tidak memiliki langit-langit, 96% memiliki lantai plesteran yang retak dan berdebu, 52% rumah tidak ada ventilasi dan 52% tidak ada lubang asap dapur. Kondisi ini menunjukkan perlunya perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal balita. Penilaian sarana sanitasi memenuhi syarat namun 100% tidak ada sarana pembuangan sampah. Oleh karena itu perlunya menyediakan fasilitas pembuangan sampah yang layak guna menjaga kebersihan dan kelestarian Lingkungan.</p> 2024-06-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/367 PENERAPAN TEKNIK RENDAM KAKI AIR HANGAT DENGAN JAHE MERAH TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH DI KELURAHAN JOYOTAKAN KOTA SURAKARTA 2024-07-02T17:24:00+00:00 Dewi Tri Haryanti Haryanti@gmail.com Erika Dewi Noorratri erika65@gmail.com Nur Haryani haryani43@gmail.com <p>Hipertensi merupakan keadaan dimana seseorang memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan berulang. Tekanan darah diastolik merupakan pengukuran utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi. Faktor yang memengaruhi kejadian hipertensi diantaranya faktor (umur/usia, jenis kelamin), obesitas dari obat – obatan (steroid, obat penghilang rasa sakit dan karaketeristik komorbiditas, faktor lainnya yang dapat mempengaruhi hipertensi adalah olahraga, asupan makanan, merokok, berat badan dan faktor stress. Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi farmakologi dan non farmakologi, Terapi non farmakologi merupakan menjalani pola hidup sehat telah banyak terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan secara umum sangat menguntungkan dalam menurunkan risiko permasalahan kardiovaskular, penanganan hipertensi yang paling aman dan efektif bersifat alamiah diantaranya terapi herbal, terapi nutrisi, relaksasi, meditasi dan hidroterapi yang meliputi terapi rendam kaki air hangat dengan jahe. Tujuan: untuk mengetahui hasil implementasi penerapan teknik rendam kaki air hangat dengan jahe merah pada pasien hipertensi. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dilakukan pada 2 responden. Hasil: sebelum dilakukan penerapan Teknik rendam kaki air hangat dengan jahe merah mengalami hipertensi derajat 2, setelah dilakukan penerapan selama 2 hari dengan durasi 10 menit terdapat penurunan 10 mmHg. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat pengaruh terapi rendam kaki air hangat dengan jahe merah terhadap penurunan tekanan darah.</p> 2024-06-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/343 PERBEDAAN AKUMULASI PLAK MENYIKAT GIGI DENGAN METODE FONES DAN BASS PADA ANAK SD MANGKURA 2 MAKASSAR 2024-06-07T17:06:28+00:00 Kurniaty Pamewa pamewa54@gmail.com Yusrini Selviani selvianani45@gmail.com Alisa Muthmaina Alam alisa03sept@gmail.com <p>Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi. Plak gigi tidak dapat dibersihkan hanya dengan cara berkumur ataupun semprotan air dan hanya dapat dibersihkan secara sempurna dengan cara mekanis salah satunya adalah menyikat gigi. Anak–anak sebaiknya diajarkan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut berdasarkan perkembangan psikologi mereka dengan melakukan metode sikat gigi yang sesederhana mungkin namun efektif untuk dilakukan, seperti metode sikat gigi yaitu metode Fones dan metode Bass. Metode: Penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pretest-posttest with two group design. Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelas IV yang teradaftar di SD Mangkura 2 Makassar. Penentuan jumlah sampel meggunakan purposive sampling. Hasil: Diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil daripada 0,05 (p-value &lt; 0.05) pada metode Fones. Diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil daripada 0,05 (p-value &lt; 0.05 pada metode Bass. Selain itu, nilai sig. (2-sided) sebesar 0.004 yang lebih kecil daripada 0.05. Ini menunjukkan bahwa secara statistik Ha diterima. Kesimpulan: Terdapat perbedaan skor indeks plak pada anak di SD Mangkura 2 Makassar setelah menyikat gigi dengan menggunakan metode Fones dan Bass. Saran: Disarankan untuk secara teratur memantau kebersihan mulut anak setelah menyikat gigi, dengan mengacu pada hasil penelitian mengenai indeks plak gigi.</p> 2024-06-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/342 PENERAPAN SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DENGAN GOUT ARTHRITIS DI KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA 2024-06-07T15:13:42+00:00 Muhammad Arifuddin muhammadarifuddin234@gmail.com Erika Dewi Noorratri dewi563@gmail.com Tri Harwanto harwanto555@gmail.com <p>Gout Arthritis sering terjadi pada lansia, hal ini ditandai dengan hiperurisemia atau peningkatan asam urat di dalam badan seseorang. Indonesia termasuk negara dengan jumlah penderita Gout Arthritis terbanyak, dan penyakit ini banyak diderita oleh lanjut usia. Tingginya kasus Gout Arthritis di duga karena peningkatan penggunaan obat–obatan dalam jangka waktu yang sangat lama. Gejala yang timbul antara lain rasa nyeri pada bagian ekstremitas serta rasa pegal -pegal tak nyaman yang mengganggu aktifitas Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil implementasi pada ke 2 responden dalam pemberian senam ergonomic pada lansia Gout arthritis. Metode penelitian ini yiatu menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, dilakukan pada 2 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penerapan senam ergonomic berisiko tinggi mengalami Hiperurisemia, setelah pemberian senam ergonomic setiap hari sekali dengan durasi 10 menit dalam 3 hari. Pengukuran kadar asam urat dilakukan setelah senam ergonomic , setiap 1 hari sekali selama 3 hari, kedua responden sama-sama terjadi penurunan kadar asam urat. Kesimpulan penelitian ini yiatu terdapat pengaruh senam ergonomic terhadap kadar asam urat pada lansia dengan Gout arthritis.</p> 2024-06-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/329 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN UPAYA PENGENDALIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NGEMPLAK BOYOLALI 2024-06-01T04:06:48+00:00 Isnaini Isnaini isnanaini542@gmail.com Hermawati Hermawati hermawatifarid.hf@gmail.com <p>Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit dengan angka kejadian cukup tinggi diseluruh dunia. Angka kejadian hipertensi di dunia mencapai 46%, di Indonesia mancapai 34,1%, Kabupaten Boyolali prevalensinya 38,63%. Hipertensi menyebabkan komplikasi seperti stroke, serangan jantung, dan lainnya. Untuk menghindari komplikasi diperlukan tingkat pengetahuan yang baik dan pengendalian hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan hipertensi dengan Upaya pengendalian hipertensi di Puskesmas Ngemplak Boyolali. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional, alat ukur kuesioner dengan jumlah populasi 866 penderita hipertensi, Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel 90 responden. Dengan uji stastitik Spearman Rank. Hasil penelitian ini didapatlan p value sebesar 0,001 atau p value &lt;0,05 yang menunjukkan bahwa Ha diterima H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan hipertensi dengan upaya pengendalian hipertensi di Puskesmas Ngemplak Boyolali.</p> 2024-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/330 PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI SLOW DEEP BREATHING UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN RASA NYAMAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI APENDEKTOMI 2024-06-01T04:18:12+00:00 Ratna Dwi Ronika ronika45@gmail.com Catur Budi Susilo catursusilo44@gmail.com Umi Istianah umi89@gmail.com Sapta RN sapta54@gmail.com Budi Ermawan budi56@gmail.com <p>Masalah utama pada post op apendektomi adalah nyeri. Salah satu intervensi manajemen nyeri secara non farmakologi adalah teknik relaksasi slow deep breathing (SDB). SDB dapat dilakukan dengan mudah, praktis dan dapat dilakukan oleh pasien post operasi Apendektomi. Tujuan penelitian ini menerapkan SDB pada asuhan keperawatan dengan gangguan rasa nyaman: nyeri pada pasien post apendektomi dalam menurunkan nyeri. Metode penelitian ini yaitu studi kasus pada dua pasien post operasi Apendektomi, instrument berupa SOP Teknik relaksasi SDB. Pengukuran intensitas nyeri dengan Numeric Rating Scale (NRS). SDB diberikan 2 kali sehari selama 15 menit dalam 3 hari. Hasilnya yaitu setelah dilakukan Teknik relaksasi SDB maka masalah keperawatan nyeri akut teratasi dengan terjadinya penurunan nyeri dari skala 6 menjadi 2. Kesimpulannya yaitu SDB dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post op apendektomi..</p> 2024-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/331 EFEKTIVITAS GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA) DALAM MENGHAMBAT BAKTERI STREPTOCOCCUS VIRIDANS PADA PERAWATAN SALURAN AKAR 2024-06-01T04:21:49+00:00 Sarahfin Aslan sarahasrun@gmail.com Indrya Kirana Mattulada indryamattulada@yahoo.com Nur Alisa Naja lisanaja7@gmail.com <p>Penyakit pulpa ialah problem kesehatan gigi dan mulut paling umum. Penyakit pulpa dan periapikal dapat ditangani dengan perawatan endodontik. Bakteri yang banya dijumpai akibat infeksi saluran akar ialah bakteri S. Viridans. Natrium Hypochlorit (NaOCl) dengan konsentrasi 2,5% digunakan sebagai bahan irigasi karena sifat antibakteri dan sifat lubrikasi yang dapat menjadi pilihan bahan irigasi saluran akar pada perawatan endodontik. Gel lidah buaya (Aloe vera) memiliki beberapa kandungan salah satunya adalah accemanan yang berfungsi sebagai antivirus, anti bakteri dan anti jamur. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana efektivitas antibakteri gel lidah buaya (Aloe vera) dalam memperlambat pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans. Metode penelitian ini menggunakan lidah buaya (Aloe vera), biakan bakteri Streptococcus viridans serta NaOCl 2,5% sebagai bahan penelitian. Bentuk penelitian ini adalah Post test Only Control Design. Peneliti mengambil sampel menggunakan teknik Purposive Sampling dengan 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan. Uji statistik yang memanfaatkan yaitu uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kruskal Wallis diperoleh p-value 0,007 atau &lt;0,05 yang menyatakan ada perbedaan yang sig antara perlakuan gel lidah buaya (Aloe vera) 25%,50%,75% dan kontrol positif. Kesimpulan penelitian ini yaitu gel lidah buaya (Aloe vera) konsentrasi 25%,50%,75% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptoccus viridans.</p> 2024-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/332 HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN TINGKAT PERCAYA DIRI PADA REMAJA MTs MUHAMMADIYAH TEMPUREJO NGAWI 2024-06-01T04:26:59+00:00 Arifah Fani Hastuti arifahfani25@gmail.com Maryatun Maryatun tunmarya-01@aiska-university.ac.id <p>Bullying merupakan bentuk kekerasan yang sering dilakukan oleh individu atau kelompok yang mempengaruhi individu lain dengan maksud untuk menyakiti orang lain. Di Ngawi terdapat 51 sekolah SMP/MTs swasta yang berbasis agama. Dari 51 sekolahan tersebut dalam kurun waktu satu semester pada tahun ajaran baru 2022/2023 di MTs Muhammadiyah Tempurejo terdapat 3 kasus bullying baik bullying secara fisik, verbal dan cyberbullying yang menyebabkan 3 siswa yang menjadi korban bullying tersebut keluar dari sekolah. Dampak dari bullying di sekolah membuat siswa akan menjadi minder, menutup diri, takut untuk bersosialisasi, dan malas untuk masuk sekolah. Siswa yang pernah mengalami bullying di sekolah mengalami kepercayaan diri yang rendah. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan perilaku bullying dengan tingkat percaya diri pada remaja MTs Muhammadiyah Tempurejo Ngawi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif korelasional dengan uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku bullying yang paling banyak dengan kategori bullying sedang merupakan yang memiliki tingkat percaya diri cukup 90,9%. Hasil uji spearman dengan nilai sig 0.883 yang artinya nilai sig &gt; 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Kesimpulan yang diperoleh yaitu tidak ada hubungan perilaku bullying dengan tingkat percaya diri pada remaja MTs Muhammadiyah Tempurejo Ngawi.</p> 2024-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/333 HUBUNGAN STRES DENGAN TEMPOROMANDIBULAR DISORDER PADA MAHASISWA PREKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2024-06-01T04:33:20+00:00 Ardian Jayakusuma Amran amran56@gmail.com Muhammad Fajrin Wijaya wijaya23@gmail.com Mila Febriany mila12@gmail.com Lukman Bima bima65@gmail.com Nabila Ainun Annisa annisa54@gmail.com <p>Stres adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya tekanan fisik dan psikologi yang diakibatkan oleh tuntutan dalam diri dan lingkungan. Efek dari stres dapat menjadi pemicu terjadinya kebiasaan parafungsional yang menimbulkan temporomandibular disorder (TMD). Temporomandibular disorder (TMD) merupakan gangguan kompleks yang memengaruhi sendi temporomandibular, otot rahang, otot pengunyahan, dan saraf. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, kesulitan berbicara dan aktivitas sehari-hari lainnya. Metode penelitian ini menggunakan obsevasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman. Berdasarkan hasil penelitian terlihat mayoritas responden mengalami tingkat stress normal sebanyak 106 (38,7%), mayoritas responden berstatus bebas TMD 127 (46,4%), hasil uji korelasi rank spearman didapatkan Nilai p-value sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada 0.05 (p-value&lt;0.05) menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara stress dengan temporomandibular disorder. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapatnya hubungan antara stress dengan temporomandibular disorder pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia</p> 2024-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/336 PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN UNTUK MELANCARKAN ASI PADA PASIEN POST SECTIO CAESSAREA DI RUANG PONEK RSUD DR. SOERATNO GEMOLONG 2024-06-02T14:30:03+00:00 Ellyn Rochmiati ellynrochmiati.students@aiska-university.ac.id Hermawati Hermawati hermawatifarid.hf@gmail.com Fitria Purnamawati fpurnamawati@gmail.com <p>Data WHO dalam Global Survey on Maternal and Perinatal Health tahun 2021 sebesar 46,1% dari seluruh kelahiran dilakukan melalui Sectio Caesarea. RISKESDAS tahun 2018, jumlah persalinan dengan metode Sectio Caesarea di Indonesia sebesar 17,6%. Setelah dilakukan tindakan sectio caesarea dapat muncul masalah yang menyebabkan kesulitan dalam menyusui sehingga stimulus ASI menjadi terganggu. Masalah ketidaklancaran produksi ASI sebagian besar dialami oleh ibu postpartum dengan operasi sesar sebanyak 82%, hal ini disebabkan karena adanya nyeri pada lokasi jahitan menghambat produksi prolaktin dan oksitosin. Salah satu upaya nonfarmakologis yang bisa dilakukan untuk merangsang hormone prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan adalah dengan melakukan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil penerapan Pijat Oksitosin untuk Melancarkan Asi pada Pasien Post Sectio Caessarea di Ruang Ponek RSUD dr. Soeratno Gemolong. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Pengambilan dan pengumpulan data secara menyeluruh dengan menyertakan berbagai sumber data. Hasil penelitian didapatkan hasil peningkatan yang signifikan pada produksi ASI ibu post sc pada hari ke tiga di Ruang Ponek RSUD dr. Soeratno Gemolong setelah dilakukan pijat oksitosin pada pagi dan sore selama 15 menit. Kesimpulan penelitian yaitu penerapan pijat oksitosin pada dua responden selama 6x pertemuan didapatkan hasil terjadi peningkatan yang signifikan terhadap produksi ASI ibu post section caessarea.</p> 2024-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/338 PENGARUH KECEMASAN DI ERA PANDEMI COVID-19 TERHADAP JANJI TEMU PERAWATAN ORTODONTI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2024-06-05T17:00:58+00:00 Yustisia Puspitasari yustisia.puspitasari@umi.ac.id Magfirah Amiruddin maqhfirahmaq89@gmail.com Nur Suci Indasari indasari43@gmail.com <p>Ortodonti ialah cabang dalam disiplin kedokteran gigi yang memusatkan perhatiannya pada tindakan pencegahan, intersepsi, dan koreksi terhadap maloklusi dan kelainan lain yang berkaitan dengan wilayah gigi dan wajah. Terapi ortodonti dijalankan dengan tujuan memperbaiki penempatan gigi dan hubungan rahang. Pada tahun 2020, wabah global COVID-19, yang disebabkan oleh virus, telah menjelma menjadi pandemi dan diakui sebagai ancaman serius bagi kesehatan publik. Berbagai situasi yang timbul selama masa pandemi ini menimbulkan dampak psikologis pada masyarakat. Faktor ini disebabkan oleh sifat beratnya pandemi COVID-19 sebagai pemicu stres. Kecemasan adalah respon alami yang muncul ketika menghadapi situasi krisis, menciptakan perasaan ketakutan atau ketidaknyamanan. Terlebih lagi, pandangan mengenai risiko tertular juga mampu mempengaruhi intensitas kecemasan. Oleh sebab itu, persepsi ini dapat menjadi pemicu banyak individu merasa khawatir untuk menjalani tindakan pemeriksaan kesehatan, termasuk perawatan ortodonti.Tujuan Penelitian : Upaya untuk memahami dampak kecemasan di tengah pandemi Covid-19 terhadap komitmen perawatan ortodonti pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia.. Metode: Studi ini memanfaatkan desain observasional analitik dengan metode potongan lintang berdasarkan pengisian kuesioner. Subjek penelitian terdiri dari mahasiswa yang sedang menjalani perawatan ortodonti di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia selama periode pandemi Covid-19. Hasil : Berdasarkan data penelitian, ditemukan bahwa sebagian besar dari para partisipan yang menjalani perawatan ortodonti adalah perempuan, dengan jumlah mencapai 40 individu. Analisis statistik menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.797, yang jauh lebih besar daripada nilai P sebesar 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat korelasi antara tingkat kecemasan selama pandemi Covid-19 dan pelaksanaan janji temu perawatan ortodonti pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Muslim Indonesia..Kesimpulan: (1) Mayoritas pasien yang menjalani perawatan ortodonti mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi dan mereka umumnya berjenis kelamin perempuan.(2) Hasil dari analisis statistik menunjukkan bahwa kelompok yang telah melakukan kunjungan ortodonti sebanyak 1-5 kali selama masa pandemi COVID-19 memiliki skor tertinggi dalam MDAS. Namun, hasil uji signifikansi menunjukkan nilai p=0.797 (p&gt;0.05), yang mengindikasikan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat kecemasan selama era pandemi COVID-19 dan janji temu perawatan ortodonti bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia.</p> 2024-06-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/340 STUDI KUALITAS AIR SUMUR GALI DI KELURAHAN OEPURA KECAMATAN MAULAFA KOTA KUPANG 2024-06-07T04:37:50+00:00 Albertus Ata Maran vanchuekh@gmail.com Erna Erne Feoh feoh45@gmail.com <p>Sumur gali merupakan salah satu sarana untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat yang memanfaatkan air tanah hasil resapan/infiltrasi air hujan sehingga rawan terjadinya pencemaran. Pengawasan terhadap kualitas air sumur baik kualitas fisik, kimia, maupun mikrobiologinya. Selain itu konstruksi sumur gali juga perlu diperhatikan. Apabila konstruksinya tidak baik kemungkinan besar akan terjadi pencemaran pada air oleh zat–zat yang berasal dari sumber pencemar tersebut. Penelitian untuk mengetahui kualitas kimia, fisik dan tingkat risiko pencemaran sumur gali. Menggunkan meotede deskriptif untuk mengetahui kadar pH,kualitas fisik sumur gali dan tingkat risiko pencemaran sumur gali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran kadar pH pada 75 sumur gali memenuhi syarat 100%. Pengukuran kualitas fisik air pada sumur gali menunjukkan air tersebut tidak keruh, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Tingkat risiko pencemaran di RT 27 dikategorikan amat tinggi yaitu 0, tinggi 2, sedang 13, dan rendah 16 sarana sumur gali. Tingkat risiko pencemaran di RT 33 dikategorikan amat tinggi yaitu 0, tinggi 3, sedang 17, dan rendah 24 sarana sumur gali. Pengukuran dan pemeriksaan kualitas air sumur gali secara fisik,pH dan kondisi fisik sumur gali dapat disimpulkan bahwa memenuhi syarat yang telah ditentukan. Tingkat risiko pencemaran tinggi di RT 27 dengan presentasi 6% dan RT 33 presentasi 9%. Disarankan pada penelitian selanjutnya dapat meneliti variabel lainnya, seperti parameter kimia seperti BOD COD dan lain-lain.</p> 2024-06-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/341 PENERAPAN BREAST CARE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RSUD KARTINI KARANGANYAR 2024-06-07T07:47:19+00:00 Dyah Agustynna Putry agustynna@gmail.com Hermawati Hermawati hermwatifarid.hf@gmail.com <p>Persalinan secara sectio caesarea dapat diartikan sebagai tindakan pembedahan bagian abdomen dan uterus untuk membantu pengeluaran bayi. Dari data rekap satu bulan terakhir di Ruang Teratai 1 RSUD Kartini Karanganyar didapatkan sekitar kurang lebih 137 ibu yang melahirkan secara Sectio Caesarea (SC). Salah satu komplikasi dari tindakan SC adalah ibu mengalami bendungan pada ASI. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengurangi masalah menyusui tidak efektif salah satunya yaitu dengan penerapan Breast Care untuk membantu meningkatkan produksi ASI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil implementasi penerapan Breast Care untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post sectio caesarea di RSUD Kartini Karanganyar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan metode studi kasus yang dilakukan pada dua responden ibu post sectio caesarea dengan pengkajian, mengumpulkan data, dan pembuatan asuhan keperawatan selama 3 hari dengan waktu 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa observasi kelancaran ASI pasien ibu post caesarea setelah dilakukan breast care pada hari ke-1 sampai dengan hari ke-3 dimana kedua pasien berada pada kelancaran ASI lancar yaitu penilaian observasi kelancaran produksi ASI pada bayi dengan skor 5 dan observasi kelancaran produksi ASI pada ibu dengan skor 8-9. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat adanya peningkatan produksi ASI pada ibu post sectio caesarea.</p> 2024-06-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/370 GAMBARAN POLA MAKAN IBU HAMIL YANG MENDERITA ANEMIA DI PUSKESMAS GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO 2024-07-05T05:29:24+00:00 Alvionita Nadiyah Salsabila alvionitasalsabila@gmail.com Anjar Nurrohmah anjar45@gmail.com <p>-</p> 2024-06-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 IJOH : Indonesian Journal of Public Health