https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/issue/feed Indonesian Journal of Public Health 2025-04-21T07:39:38+00:00 Open Journal Systems https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/652 PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM DI PANTI ASUHAN NAHDIYAT KOTA MAKASSAR 2025-01-03T17:46:50+00:00 Nur Setiawati nur.setiawati@umi.ac.i Alva Aziqra Pratiwi pratiwi@gmail.com Nur Syafitri nursyafitri@gmail.com Herawati Nursaid herawati@gmail.com Kanita Faradisa faridisa@gmail.com <p>Perilaku sehat sangat penting untuk menjaga kesejahteraan fisik. Perilaku dibentuk oleh sikap dan pengetahuan. Kesehatan seseorang secara signifikan dipengaruhi oleh bagaimana mereka menggunakan layanan kesehatan. Kesehatan gigi dan mulut seseorang dipengaruhi usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, pemeriksaan gigi, dan cara mereka membersihkan gigi. Metode: Penelitian ini, dilakukan di Panti Asuhan Nahdiyat. 20 orang menjadi sampel, yang terdiri dari anak-anak muda yang dapat membaca dan menulis dan berusia rata-rata 12 tahun atau lebih dan dari Panti Asuhan Nahdiyat. Hasil: Hasil uji T berpasangan menunjukkan bahwa anak-anak di Panti Asuhan Nahdiyat memiliki pengetahuan kebersihan gigi dan mulut yang berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah menerima konseling. Nilai p ialah 0,003 &lt; 0,05 (nilai p &lt; 0,05).</p> 2025-01-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/729 GAMBARAN KESIAPSIAGAAN PENDAKI DALAM MENGHADAPI BENCANA ERUPSI DI GUNUNG SINDORO 2025-04-18T15:31:29+00:00 Firman Suharyadi firmansuharyadi.students@aiska-university.ac.d Siti Fatmawati fatwati@gmail.com <p>Salah satu bencana alam yang terjadi di Indonesia yaitu letusan gunung berapi, terdapat 127 gunung berapi aktif di Indonesia. Data Informasi Bencana Indonesia Tahun 2019-2023 Kejadian letusan gunung berapi di Indonesia menempati urutan kedelapan dengan total 28 kejadian. Dampak dari letusan gunung berapi dapat menimbulkan permasalahan yang signifikan, yaitu terganggunya keseimbangan psikologis, kesehatan mental, mengancam keselamatan jiwa, kehilangan harta benda, kehilangan mata pencaharian, kesulitan memenuhi kehidupan hidup. Tujuan: Untuk mengetahui kesiapsiagaan pendaki dalam menghadapi bencana erupsi di gunung sindoro. Metode: Metode penelitian dengan deskriptive survei dengan jumlah sampel 100 responden dengan teknik Accidental sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin laki-laki sebanyak (70%), usia remaja akhir 17-25 tahun sebanyak (65%), tingkat pendidikan sarjana/diploma sebanyak (45%), pengalaman mendaki mayoritas pernah dengan (100%), dan tingkat kesiapsiagaan pendaki di gunung sindoro memiliki kesiapsiagaan sangat siap sebanyak (40%). Kesimpulan: Gambaran kesiapsiagaan pendaki dalam menghadapi bencana erupsi di gunung sindoro mayoritas sangat siap.</p> 2025-03-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/727 EFEKTIVITAS LARUTAN MADU LEBAH BARAT (APIS MELLIFERA) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI FUSOBACTERIUM NUCLEATUM 2025-04-18T14:22:47+00:00 Nur Rahmah Hasanuddin hasannudin@gmail.com Ira Asnita Sembiring asnitaira44@gmail.com Yusrini Selviani selviani32@gmail.com Rini Pratiwi pratiwi45@gmail.com Valencia Varadiva valencia33@gmail.com <p><em>Fusobacterium nucleatum </em>salah satu patogen yang dapat menyebabkan inflamasi pada gingiva, poket gingiva, dan kerusakan pada ligament dan tulang alveolar<em>. </em>Penggunaan antibakteri seperti madu mengandung zat yang memiliki efek <em>bakterisidal </em>dan <em>bakteriostatik</em>. Tujuan Penelitian: Mengetahui efektivitas larutan madu lebah barat <em>(Apis mellifera) </em>terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri <em>Fusobacterium nucleatum</em><em>. </em>Bahan dan Metode: Dilakukan uji eksperimental laboratorium berupa <em>post test only with control group design </em>dengan metode <em>disc diffusion. </em>Menggunakan tiga variasi konsentrasi madu yaitu 20%, 50%, 80% dan <em>Chlorhexidine gluonate </em>0,2% sebagai kontrol positif, aquades sebagai kontrol negatif. Hasil: Penelitian ini menunjukkan diameter zona daya hambat terhadap bakteri <em>Fusobacterium nucleatum </em>pada madu lebah barat (<em>Apis mellifera</em>) konsentrasi 20% (9.51 mm), 50% (12.31 mm), 80% (14.26 mm) dan <em>Chlorhexidine gluonate </em>0,2% sebesar (12.68 mm) dengan uji <em>Kruskal- Wallis </em>menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada daya hambat berbagai bahan uji terhadap bakteri <em>Fusobacterium nucleatum. </em>Kesimpulan: Melalui uji <em>pos hoc </em>disimpulkan bahwa madu lebah barat (<em>Apis mellifera</em>) dengan konsentrasi 80% mempunyai daya hambat tertinggi dengan kategori kuat.</p> 2025-03-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/726 PERBANDINGAN PENGETAHUAN HALITOSIS SEBELUM DAN SETELAH EDUKASI MENGGUNAKAN VIDEO ANIMASI PADA ANAK USIA 13 TAHUN 2025-04-18T14:08:59+00:00 Nurasisa Lestari lesrari33@gmail.com Kurniaty Pamewa pamewa55@gmail.com Sari Aldilawati sariwati@gmail.com Yusrini Selviani selviani@gmail.com Putri Meilin Sari ptrms22@gmail.com <p>Pengetahuan tentang penyakit mulut dan gigi dapat berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dialami anak-anak adalah karang gigi, gusi bengkak, gigi berlubang dan bau mulut (halitosis). Halitosis adalah istilah untuk menggambarkan bau tidak sedap yang keluar dari mulut. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan anak mengenai halitosis yaitu dengan cara <em>Oral Health Education</em>.Video animasi adalah salah satu media yang efektif sebagai media edukasi anak. Tujuan penelitian: Mengetahui perbandingan pengetahuan halitosis sebelum dan setelah pemberian edukasi video animasi pada anak usia 13 tahun. Bahan dan Metode: Penelitian ini dilakukan dengan mengukur tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode <em>Quasi Eksprimental </em>dengan rancangan penelitian <em>One Group Pretest Posttest Design. </em>Uji statistik yang digunakan adalah uji <em>wilcoxon. </em>Hasil: Berdasarkan hasil uji <em>wilcoxon </em>rata-rata pengetahuan halitosis sebelum pemberian edukasi menggunakan video animasi 6.480 dan rata-rata pengetahuan setelah pemberian edukasi menggunakan video animasi 8.507<em>, </em>hasil uji perbandingan menunjukkan bahwa <em>p-value </em>0,000 atau p &lt;0,05.Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan mengenai pengetahuan halitosis sebelum dan setelah edukasi menggunakan video animasi. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan setelah di berikan edukasi menggunakan video animasi pada anak usia 13 tahun.</p> 2025-03-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/725 PERBEDAAN AKUMULASI PLAK TEKNIK MENYIKAT GIGI METODE HORIZONTAL DAN METODE ROLL PADA ANAK USIA 8 – 10 TAHUN 2025-04-18T13:57:49+00:00 Lukman Bima lukmanbima43@gmail.com Mila Febriany milafeb@gmail.com Eva Novawaty evanova@gmail.com M. Fajrin Wijaya wijaya@gmail.com Oryza Pradnya Islamiah oryzapradnyaislamiah@gmail.com <p>Usaha untuk mengontrol dan mencegah pembentukan plak dapat dilakukan secara sederhana, efektif dan praktis yaitu dengan cara menyikat gigi secara teliti dan teratur, Keberhasilan menggosok gigi dilpengaruhi oleh teknik menyikat gigi, teknik menyikat gigi terdiri dari teknik menyikat gigi secara kombinasi yaitu teknik dengan menggabungkan teknik <em>horizontal</em> (kiri-kanan), <em>vertikal </em>(atas-bawah) dan sirkular/<em>roll</em> (memutar). Tujuan penelitian: Untuk mengetahui perbedaan teknik menyikat gigi <em>horizontal</em> dan metode <em>roll</em> terhadap akumulasi plak pada anak 8 – 10 tahun<em>.</em> Metode: penelitian ini menggunakan metode <em>quasi eksperimental</em> dengan desain penelitian <em>pre</em> &amp; <em>post-test multi group design</em>. Hasil: Uji <em>T-test </em>diperoleh nilai <em>P-value </em>sebesar 0.034 yang lebih kecil dari pada 0.05. Kesimpulan: Terdapat perbedaan penurunan akumulasi plak pada anak setelah dan setelah menyikat gigi dengan metode <em>horizontal</em> dan metode <em>roll</em> pada anak usia 8-10 tahun yang mana metode <em>horizontal</em> lebih efektif daripada metode <em>roll</em> dalam penurunan akumulasi plak.</p> 2025-03-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/717 PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KONTROL STRES FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS KLIEN DIABETES MELLITUS DI BANGSAL SAKURA RSUD Dr. SOERATNO GEMOLONG 2025-04-07T20:56:10+00:00 Fitri Nur Shinta fitrinurshinta.student@aiska-university.ac.id Irma Mustika Sari mustika89@gmail.com Fitria Purnamawati purnawati54@gmail.com <p>Diabetes Melitus disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi antara lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tingginya prevalensi diabetes melitus Tipe 2 disebabkan oleh faktor risiko yang tidak dapat berubah misalnya jenis kelamin, umur, dan faktor genetik, selain itu dapat juga disebabkan oleh faktor genetik yang dapat diubah misalnya kebiasaan merokok, tingkat pendidikkan, konsumsi alkohol, dan indeks masa tubuh, aktivitas fisik, lingkar pinggang. Klien DM mengalami berbagai stres baik secara fisiologis (hiperglikemi dan fatigue) maupun psikologis (kecemasan). Tujuan: Mengetahui hasil implementasi pemberian Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kontrol Stress Fisiologis Dan Psikologis Klien Diabetes Mellitus Di Bangsal Sakura RSUD Dr. Soeratno Gemolong. Metode: deskriptif, jumlah responden 2, Instrument pada penerapan ini menggunakan Numeric Fatigue Scale, Hamilton Anxiety Rating Scale/HARS. Hasil penelitian: Terdapat penurunan tekanan stress fisiologis dan psikologis pada klien diabetes mellitus setelah dilakukan penerapan selama 3 hari. Kesimpulan: Relaksasi otot progresif efektif dapat menurunkan stres fisiologis dan stres psikologis pada penderita diabetes mellitus.</p> 2025-03-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/711 GAMBARAN KALSIUM ANAK STUNTING DI PUSKESMAS LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG 2025-03-27T05:25:56+00:00 Halimah Fitriani Pane halimah1972@gmail.com Sri Bulan Nasution nasution89@gmail.com Balqis Nazhifah Syifha Ritonga rotaga43@gmail.com <p><em>Stunting</em> adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kalsium pada anak <em>stunting</em> serta untuk mengetahui gambaran kalsium berdasarkan Jenis kelamin, usia anak, BBLR, dan Pendidikan ibu pada anak <em>stunting</em> di Puskesmas Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan pengalaman peneliti tentang <em>stunting</em> pada anak dan sebagai sumber informasi bagi ibu mengenai <em>stunting</em> pada anak. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 12 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara langsung mengunjungi rumah anak <em>stunting</em>. Sampel darah diambil dari vena kemudian di sentrifuge untuk mendapatkan serum. Metode pemeriksaan kasium yang digunakan yaitu metode biuret dan dibaca menggunakan alat microlab 300 untuk melihat kadar kalsium pada anak <em>stunting</em>. Hasil penelitian menunjukkan anak <em>stunting</em> dengan kadar kalsium normal (&gt;8,8 mg/dL) berjumlah 1 orang (8,3%), dan anak stunting dengan kadar kalsium rendah (&lt; 8,8 mg/dL) berjumlah 11 orang (91,7%).</p> 2025-03-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/708 EFEKTIVITAS PEMBERIAN SARI KACANG HIJAU TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI RSUD BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS 2025-03-11T03:53:04+00:00 Ratih Mahendra ratihbks35@gmail.com Rifa Yanti yantirifa@gmail.com Hirza Rahmita rahmita@gmail.com Nurhidaya Fitria fitrianurhidyah@gmail.com <p>Nutrisi ibu selama menyusui sangat mempengaruhi produksi ASI, jika makanan yang ibu konsumsi tidak memenuhi asupan gizi yang cukup maka kelenjar payudara tidak akan bekerja dengan baik untuk menghasilkan produksi ASI yang baik, salah satu makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI adalah kacang hijau. Tujuan penelitian Untuk mengetahui efektivitas pemberian sari kacang hijau terhadap peningkatan peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui. Metode exsperimental dengan rancangan pretest posttest designs. Hasil penelitian menggunakan uji wilcoxon rank test, didapatkan nilai p-value 0,000. Kandungan gizi kacang hijau cukup tinggi dan komposisinya lengkap. Berdasarkan jumlahnya, prolaktin merupakan penyusun utama kedua setelah karbohidrat. Kacang hijau mengandung 20-25 % protein tinggi sangat diperlukan oleh ibu selama menyusui, terutama proteinnya mengandung asam amino sehingga mampu merangsang sekresi ASI. Kacang hijau juga mengandung senyawa aktif yaitu polifenol dan flavanoid yang berfungsi meningkatkan hormon prolaktin. Ketika hormon prolaktin meningkat maka sekresi susu akan maksimal sehingga kuantitas ASI akan meningkat dan kandungan gizi yang terdapat dalam sari kacang hijau akan meningkatkan kandungan gizi dalam ASI. Ada efektivitas pemberian sari kacang hijau terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu meyusui di RSUD Kabupaten Bengkalis. Diharapkan sari kacang hijau dapat dijadikan alternatif bahan alami untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.</p> 2025-03-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/706 GAMBARAN SELF EFFICACY PADA PENDAKI DALAM MENGHADAPI BENCANA ERUPSI DI GUNUNG SINDORO 2025-03-09T07:41:54+00:00 Halim Betta Sugiri halimbetta1@gmail.com Siti Fatmawati sitifatmawati@gmail.com <p>Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap berbagai jenis bencana geologi, salah satunya letusan gunung berapi, Indonesia memiliki 129 gunung berapi, dan 80 di antaranya dianggap berbahaya. Bencana letusan tersebut juga dapat menyebabkan bencana lain, seperti gempa vulkanik, tsunami, perubahan cuaca dan iklim yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi aerosol di atmosfer bumi, dan dapat berdampak pada kesehatan mental, termasuk faktor psikologis, baik pada individu yang terpapar langsung maupun tidak langsung. Tujuan: Untuk mengetahui self efficacy pada pendaki dalam menghadapi bencana erupsi di gunung Sindoro. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode descriptive survey, sampel sebanyak 100 responden dengan metode pengambilan sambel adalah accidental sampling. Hasil: Hasil dari penelitian ini yaitu sebanyak 13 responden (13,0%) memiliki self efficacy rendah, sebanyak 58 responden (58,0%) memiliki self efficacy sedang, sedangkang 29 responden memiliki self efficacy tinggi. Kesimpulan: Gambaran self efficacy pada pendaki dalam menghadapi bencana erupsi di Gunung Sindoro mayoritas sedang.</p> 2025-03-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/705 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG PENCEGAHAN DIARE PASCA BANJIR DI DESA KENTINGAN JEBRES SURAKARTA 2025-03-08T15:33:56+00:00 Ariani Nur Rizki Wulandari ariani.students@aiska-university.ac.id Hermawati Hermawati hermawati78@gmail.com <p>Banjir termasuk sebagai luapan air dalam jumlah besar melebihi batas normalnya sehingga menenggelamkan daratan setelah terjadi bencana geofisika seperti hujan deras. Banjir mewakili 40% dari total bencana alam di seluruh dunia. Dampak lanjutan banjir salah satunya muncul dan meningkatnya penyakit menular, bahkan sampai menimbulkan wabah penyakit. Banjir dapat menjadi masalah, dikarenakan banjir mampu mempengaruhi sektor kehidupan masyarakat, khususnya kesehatan. Akibatnya banyak penyakit yang muncul pasca banjir yaitu diare, demam berdarah, leptospirosis, penyakit kulit, dan infeksi saluran pernapasan. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tentang pencegahan diare pasca banjir di Desa Kentingan Jebres Surakarta. Metode: Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan populasi 245 dan sampel 72 responden, di ukur dengan kuesioner Hasil: Penelitian ini dilakukan dengan jumlah sample sebanyak 72 responden, pengetahuan masyarakat dengan kategori baik 54 responden, kurang 1 responden, dan cukup 17 responden. Sikap masyarakat dengan kategori baik 66 responden dan cukup 6 responden. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan dan sikap di desa kentingan jebres surakarta mayoritas sudah baik baik.</p> 2025-03-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/700 ANALISIS HUBUNGAN STATUS SOSIOEKONOMI DENGAN INSIDENSI TUBERKULOSIS DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2024 2025-03-03T03:26:41+00:00 Chintia Resmitia chintiaresmita@gmail.com Arlin Adam adam43@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status sosioekonomi dengan insidensi tuberkulosis (TB) di Kota Makassar. Status sosioekonomi, yang mencakup pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan, diduga menjadi faktor penting dalam meningkatkan risiko insidensi TB. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain observasional. Data diperoleh melalui survei lapangan, kuesioner, dan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Makassar serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar. Hasil analisis menunjukkan bahwa status sosioekonomi rendah secara signifikan meningkatkan risiko terpapar TB. Pendidikan rendah meningkatkan risiko TB hingga 2,5 kali lipat, sementara pekerjaan informal dan pendapatan rendah juga memberikan kontribusi signifikan terhadap insidensi TB. Penelitian ini merekomendasikan intervensi berbasis sosial, peningkatan akses layanan kesehatan, dan edukasi masyarakat untuk menekan insidensi TB. Temuan ini menjadi dasar penting bagi pengambilan kebijakan kesehatan masyarakat di Kota Makassar dan wilayah lain dengan kondisi serupa.</p> 2025-03-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/699 PEMETAAN LOKUS MALARIA MELALUI PENDEKATAN ENTOMOLOGI DALAM RANGKA ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN SUMBA TENGAH 2025-03-01T15:18:20+00:00 Johanis J. Pitreyadi Sadukh johankesling@gmail.com Wanti Wanti trivena78@yahoo.com Ety Rahmawati ety.rahmawati@gmail.com Albert Ata Maran vanchuekh@gmail.com Ferry W. F. Waangsir ferrykpg@gmail.com Joy V. I. Sambuaga joysambuaga@gmail.com <p>Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negara-negara yang beriklim tropis dan subtropis. Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2021 dilaporkan merupakan satu-satunya Kabupaten di Pulau Sumba yang telah mencapai endemis rendah dengan Annual Parasite Incidence (API) 0,53‰. Puskesmas Malinjak merupakan puskesmas penyumbang API terbesar yaitu 0,58 ‰. Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan daerah dimana lokus kejadian malaria dan menggambarkan populasi yang berisiko dalam bentuk Pemetaan distribusi kasus dan pemetaan habitat larva Anopheles sp. Jenis penelitian deskritif dimana dapat mendeskripsikan daerah reseptif, daerah fokus dan sebaran kasus dalam bentuk peta dengan metode Observasional study. Hasil penelitian menunjukan pada wilayah kerja Puskesmas Malinjak ditemukan enam Desa kategori reseptif dan tiga Desa kategori non reseptif, terdapat satu Desa dengan kategori fokus aktif yaitu Desa Konda Maloba dan dua Desa kategori fokus non aktif yaitu Desa Malinjak dan Desa Tana Modu. Jenis habitat ditemukan berupa muara, rawa-rawa, sawah, genangan, bekas tapak ternak dan kubangan kerbau. Distribusi sebaran kasus malaria lokal di wilayah kerja Puskesmas Malinjak terdapat di Desa Konda Maloba dan Desa Malinjak dengan Jumlah kasus malaria vivax sebanyak 23 kasus (67,65 %) dan kasus malaria falciparum sebanyak 11 kasus (32,35 %). Terdapanya penularan malaria di Desa Konda Maloba, Desa Malinjak dan Desa Tana Modu dikarenakan masih banyak habitat potensial yang terdapat di sekitar pemukiman penduduk. Disarankan untuk pengendalian vektor secara terpadu dan penyelidikan epidemiologi malaria di fokuskan pada Desa Konda Maloba, Desa Malinjak dan Desa Tana Modu.</p> 2025-03-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/681 THE EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF MISWAK STEMS (SALVADORA PERSICA ) ON THE HEALING OF POST-EXTRACTION SOCKETS IN WISTAR RATS (RATTUS NORVEGICUS) 2025-02-11T00:29:48+00:00 Ardian Jayakusuma Amran ardian7643@gmail.com Chusnul Chotimah chotimah@gmial.com Nurasisa Lestari lestari@gmail.com Muhammad Fajrin Wijaya wijaya@gmail.com Astrid Wardhani astrid@gmail.com <p>The high prevalence of post-extraction complications, such as delayed wound healing and suboptimal bone regeneration, underscores the importance of effective therapeutic interventions. This study evaluated the efficacy of ethanolic extract of Miswak stems (<em>Salvadora persica </em>) in accelerating post-extraction socket healing in Wistar rats. The study involved two groups: the intervention group treated with 50% <em>S. persica</em> extract and the control group treated with distilled water. Each group consisted of 16 samples, with clinical and histopathological evaluations conducted on the fifth-day post-extraction. The methodology included topical application of <em>S. persica</em> extract on extraction sockets under controlled laboratory conditions, followed by clinical assessments using the Inflammatory-Proliferative-Remodeling (IPR) scoring system and histopathological analysis of osteoblast density. Results showed significantly improved clinical healing scores (mean IPR: 7 vs. 6 in the control group) and higher osteoblast density in the intervention group, indicating accelerated bone remodeling and tissue repair. Statistical analysis (Mann-Whitney and paired sample t-test) confirmed the effectiveness of the extract (p &lt; 0.05). These findings suggest that <em>S. persica</em> extract effectively enhances oral wound healing and bone regeneration, likely due to its bioactive compounds with anti-inflammatory and osteogenic properties. Further studies are required to evaluate its safety and long-term efficacy for clinical applications.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-02-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/672 PENGARUH PERAWATAN METODE KANGGURU (PMK) TERHADAP SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI RUANGAN PERINATOLOGI RSUD MANDAU KABUPATEN BENGKALIS 2025-01-28T04:18:13+00:00 Laura Andhika lauraandhika1987@gmail.com Fajar Sari Tanberika fajarsari65@gmail.com Komaria Susanti susanti54@gmail.com Lisviarose Lisviarose lisviarose@gmail.com <p>Adaptasi bayi baru lahir merupakan masa transisi dari kehidupan di dalam rahim dan di luar rahim beradaptasi dengan lingkungan barunya. Oleh karena itu ada perlu dipantau suhu tubuh bayi dan lingkungan. Jika suhu tubuh tidak dikontrol dengan baik dapat menyebabkan hipotermi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Perawatan Metode Kangguru (PMK) Terhadap Suhu Tubuh pada Bayi Baru Lahir (BBL). Metode yang digunakan yaitu exsperimental dengan rancangan pretest posttest designs. Hasil penelitian menunjukkan Analisis data menggunakan uji wilcoxon rank test, didapatkan nilai p-value 0,025. Pembahasan : Bayi baru lahir sangat rentan untuk terjadinya hipotermi, jika dibiarkan akan memiliki dampak yang sangat parah pada BBL. Bayi dengan cedera dingin dan hipotermi akan menghadapi risiko yang lebih tinggi terkena infeksi, penguningan (jaundice) serta pulmonaria haemorrhage (perdarahan paru- paru). BBL dengan hipotermi akan lebih besar kemungkinan meninggal dibandingkan dengan BBL yang tidak mengalami hipotermia. Terdapat pengaruh perawatan metode kangguru (PMK) terhadap suhu tubuh bayi pada Bayi Baru Lahir (BBL).</p> 2025-03-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/664 PERBEDAAN USIA DENTAL ANTARA METODE DEMIRJIAN DAN CAMERIERE MENGGUNAKAN RADIOGRAPHY PANORAMIK 2025-01-19T06:05:00+00:00 Mohammad Dharma Utama amma.amma5777@gmail.com Nurfadhilla Arifin arifin@gmail.com Yusrini Selviani selviani@gmail.com Ardian Jaya Kusuma kusuma45@gmail.com Almanugrah Pratami Ali pratamiali@gmail.com <p>Usia dental merupakan penanda yang baik untuk mengevaluasi usia biologis anak yang lagi bekembang sebab kurang dipengaruhi status gizi serta endokrin dibanding dengan tata cara usia biologis lainnya, serta mengalami alterasi yang lebih sedikit dalam kaitannya dengan usia biologis. Metode Demirjian merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam estimasi usia dental. Metode ini berfokus pada perkembangan 7 gigi permanen di bagian bawah rahang kiri melalui gambar radiografi panoramik. Dengan memanfaatkan Metode Demirjian, estimasi usia kronologis anak-anak antara 3 hingga 16 tahun dapat dihitung. Metode ini telah diuji oleh Cameriere dan peneliti lain dengan sampel yang berbeda menghasilkan estimasi usia yang baik dan lebih akurat dibandingkan dengan metode yang diusulkan oleh Demirjian. Metode Cameriere adalah metode estimasi usia yang menggunakan bagian apikal gigi dengan cara mengukur apikal yang terbuka untuk estimasi usia. Tujuan penelitian: Untuk menambah pengetahuan mengenai perbedaan usia dental antara metode Demirjian dan Cameriere menggunakan Radiografi Panoramik. Bahan dan Metode: Desain Penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan desain Cross Sectional. Uji -tes, baik t-tes berpasangan (Paired sampel t-test). Hasil: Hasil uji perbandingan menggunakan uji Mann-Whiteney menunjukkan nilai p-value sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada 0.05 (p-value &lt; 0.05), ini menunjukkan bahwa terdapat signifikan perbedaan usia dental pada kelompok Demirjian dan Cameriere Kesimpulan: Pada hasil penelitian ini menunjukkan terdapat signifikan perbedaan usia dental pada kelompok Demirjian dan Camerier meskipun hasil usia yang diperkirakan oleh metode Cameriere cenderung lebih rendah dibandingkan metode Demirjian.</p> 2025-01-15T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/661 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN PETANI MENGHADAPI BENCANA GUNUNG MELETUS DI DESA JRAKAH SELO BOYOLALI 2025-01-11T13:56:55+00:00 Ngesti Puspita Sulistyaningrum ngesti0807@gmail.com Anjar Nurrohmah anjarnur@gmail.com <p>Indonesia merupakan negara kepulauan yang masuk dalam kawasan cincin api (ring of fire) yang mana memiliki potensi terjadinya bencana sangat tinggi. Keadaan ini menjadikan wilayah Indonesia memiliki potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat mengancam harta benda, nyawa, dan keselamatan. Gunung Merapi terakhir erupsi pada tanggal 20 Juni 2020. Sebagai gunung paling aktif dan mematikan memiliki resiko yang tinggi mengingat banyak penduduk yang masih tetap tinggal di sana. Sampai saat ini tingkat pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana letusan gunung masih kurang. Tujuan: Untuk medeskripsikan tingkat pengetahuan kesiapsiagaan petani menghadapi bencana gunung meletus di Desa Jrakah, Selo, Boyolali. Metode: metode penelitian deskriptif survey dengan pendekatan kuantitatif. Peneliti ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Gambaran tingkat pengetahuan kesiapsiagaan petani mengahadapi bencana gunung meletus paling banyak adalah cukup sebanyak 30 (44,1%) responden. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin paling banyak laki-laki yaitu 42(61,8%) responden, berdasarkan tingkat pengetahuan paling banyak yaitu SD sebanyak 31(45,6% responden. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan kesiapsiagaan petani mengahadapi bencana gunung meletus mempunyai kategori cukup.</p> 2025-01-05T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/657 PERBANDINGAN PASTA GIGI CANGKANG TELUR DAN PASTA GIGI FLOURIDE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN EMAIL PADA GIGI 2025-01-09T05:35:26+00:00 Nur Fadhillah Arifin xlveryz@gmail.com Risnayanti Anas anarisna@gmail.com M.Fajrin Wijaya wijaya@gmail.com Eva Novawaty novawaty@gmail.com Andi Mangkawani Nasjuadil andinasjudi@gmail.com <p>Demineralisasi merupakan pengurangan lapisan email gigi, akibat penetrasi ion asam yang menyebabkan mineral utama pada email gigi yaitu kalsium dan fosfat larut dalam permukaan gigi. Demineralisasi pada gigi dapat menyebabkan kekasaran permukaan enamel gigi. Pasta gigi merupakan sediaan semi padat yang digunakan untuk membersihkan dan menguatkan gigi, pada umumnya kandungan pasta gigi berbahan dasar fluoride namun seiring dengan perkembangan teknologi, hidroksiapatit menjadi bahan yang dinilai efektif untuk meremineralisasi email gigi. Hidroksiapatit dapat ditemukan di berbagai dari berbagai sumber biologis seperti mamalia, sumber air, sumber cangkang tumbuhan hingga mineral, salah satunya cangkang telur ayam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kekasaran email gigi jika diaplikasikan pasta gigi berbahan dasar hidroksiapatit cangkang telur dan pasta gigi fluoride. Metode penelitian ini digunakan uji T untuk membandingkan dua kelompok berbeda, dengan design penelitian pre post test, kemudian pasta gigi diaplikasikan selama 14 hari. Hasilnya menunjukan bahwa rerata kekerasan email gigi dari pasta gigi hidroksiapatit sebesar 1,980 dengan standar deviasi sebesar 0,866. Sedangkan, rerata kekerasan email gigi dari pasta gigi berfluoride sebesar 2,840 dengan standar deviasi sebesar 2,647. Hasil menguji perbandingan memperlihatkan angka p-value sebesar 0.397 yang lebih besar diperbandingkan dengan 0,05 (p-value &gt; 0,05), Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara statistik kedua pasta gigi tidak memiliki perbedaan yang signifikan, namun pasta gigi hidroksiapatit memiliki nilai kekasaran yang lebih rendah dibandingkan pasta gigi fluoride.</p> 2025-01-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health https://jurnal.academiacenter.org/index.php/IJOH/article/view/730 UJI DAYA HAMBAT LARUTAN MADU LEBAH BARAT (APIS MELLIFERA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PREVOTELLA INTERMEDIA 2025-04-21T07:39:38+00:00 Nur Rahmah Hasanuddin hasannudin@gmail.com Ira Asnita Sembiring sembiring@gmail.com Erna Irawati A ernawati@gmail.com Aditya Hari Asmara asmara@gmail.com Virsya Yuniar Pangesty Lomboan lombian@gmail.com <p>Akumulasi plak dan kalkulus pada permukaan gigi biasa disebabkan oleh bakteri patogen salah satunya <em>Prevotella intermedia</em>. Penggunaan madu sebagai antibakteri berpotensi dalam menghambat bakteri dikarenakan kandungan kadar gula yang tinggi mampu menghambat pertumbuhan bakteri serta kandungan flavonoidnya yang bersifat antibakteri. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui daya hambat larutan madu lebah barat terhadap pertumbuhan bakteri <em>Prevotella intermedia. </em>Bahan dan Metode: Jenis penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Menggunakan metode disc diffusion dengan konsentrasi larutan 20%, 50% , 80%, kelompok kontrol positif (Chlorhexidine gluconate 0,2%) dan kelompok kontrol negatif (Aquadest). Hasil: Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan dari pertumbuhan koloni antara kelompok kontrol dan perlakuan dengan uji <em>Kruskall-Wallis. </em>Uji <em>Post hoc </em>menunjukan bahwa peningkatan konsentrasi larutan akan menurunkan pertumbuhan koloni bakteri <em>Prevotella intermedia. </em>Kesimpulan: Larutan madu lebah barat (<em>Apis mellifera</em>) efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri <em>Prevotella intermedia.</em></p> 2025-03-25T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 IJOH: Indonesian Journal of Public Health