PENGARUH POLA ASUH KESEHATAN GIGI & MULUT IBU TERHADAP KARIES GIGI ANAK USIA DINI 3-4 TAHUN
Abstract
Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas organisme dalam suatu karbohidrat yang dapat difermentasikan. Demineralisasi jaringan keras gigi merupakan suatu tanda yang kemudian diikuti dengan kerusakan organik. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pola asuh kesehatan gigi & mulut ibu terhadap karies gigi anak usia dini 3-4 tahun. Metode: penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orangtua dan anak usia dini di Paud KB Kuncup Pembina Kolaka. Penentuan jumlah sampel meggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola asuh Ibu dan penilaian def-t. Analisis data menggunakan SPSS dengan uji statistik mann whitney Hasil Penelitian: Sebagian besar responden memiliki pola asuh baik yakni sebanyak 37 (92.5%) dan sisanya memiliki pola asuh yang cukup yakni sebanyak 3 (7.5%) responden. Sebagian besar anak usia dini memiliki karies gigi pada kategori rendah yakni sebanyak 24 (60.0%) anak dan sisanya memiliki karies gigi kategori sangat rendah sebanyak 16 (40.0%) anak. Nilai sig. (2-tailed). Hasil uji mann whitney sebesar 0.001 < 0.05, maka dapat disimpulkan hipotesis diterima. Selain itu, hasil uji mann whitney menunjukkan bahwa pola asuh ibu menyebabkan indeks karies gigi yang sangat rendah pada anak usia dini 3-4 tahun. Kesimpulan: Sebagian besar responden memiliki pola asuh baik yakni sebanyak 37 (92.5%) dan sisanya memiliki pola asuh yang cukup yakni sebanyak 3 (7.5%) responden. Sebagian besar anak usia dini memiliki karies gigi pada kategori rendah yakni sebanyak 24 (60.0%) anak dan sisanya memiliki karies gigi kategori sangat rendah sebanyak 16 (40.0%) anak. Terdapat pengaruh pola asuh kesehatan gigi dan mulut ibu terhadap karies gigi anak usia dini. Saran: Penting untuk menjaga pola asuh ibu yang berpengaruh pada kesehatan gigi anak. Terlibat aktif dalam perawatan gigi anak, tingkatkan pengetahuan tentang kebersihan mulut. Memperluas penelitian ke berbagai wilayah dan budaya akan memberikan pemahaman holistik dan generalisasi yang lebih baik.