DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT PISANG AMBON (MUSA PARADISIACA VAR. SAPIENTUM (L) KUNT.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PREVOTELLA INTERMEDIA
Abstract
Masalah penyakit gigi dan mulut di Indonesia saat ini sangat perlu mendapatkan perhatian dan usaha untuk mengatasi masalah kesehatan gigi karena hampir semua orang mengalami masalah terhadap kesehatan gigi dan mulutnya, bisa berupa gigi berlubang dan bau mulut yang dikenal dengan halitosis yang disebabkan oleh bakteri Prevotella intermedi. Tanaman pisang memiliki kandungan aktif metabolit sekunder yang berfungsi sebagai senyawa antimikroba salah satu bagian buah pisang yang mengandung senyawa antimikroba terdapat pada kulit buah pisang, dimana kulit buah pisang tersebut mengandung komponen fitokimia yaitu tanin dan kuinon yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui daya hambat ekstrak kulit pisang ambon terhadap pertumbuhan bakteri Prevotella intermedia. Metode: penelitian ini menggunakan metode true eksperimental yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan desain penelitian post-test only control group design. Uji statistik yang digunakan adalah uji Kruskal Wallis dan uji post hoc comparison. Hasil: Hasil uji Kruskal wallis diperoleh nilai P-value sebesar 0.000 yang lebih kecil dari pada 0.05. Ini menunjukkan bahwa perlakuan kelompok kontrol positif, konsentrasi 2%, 4% dan 8% yang diberikan terdapat perbedaan yang signifikan pada daya hambat bakteri Prevotella intermedia. Kesimpulan: Ekstrak kulit pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum (L) Kunt.) dengan konsentrasi 8% yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Prevotella intermedia dibandingkan dengan konsentrasi 2%, 4%.