PENGARUH BERKUMUR DENGAN LARUTAN KURMA AJWA (PHOENIX DACTYLIFERA L.) TERHADAP PENURUNAN INDEKS GINGIVA PADA PENGGUNA ORTODONTI CEKAT

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan kebutuhan dasar manusia. Banyak masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Menurut RISKESDAS (2018) menunjukkan persentase kasus periodontitis di Indonesia sebesar 74,1%. Penyakit periodontal disebabkan oleh akumulasi bakteri plak dan kalkulus pada permukaan gigi. Gingivitis dan periodontitis adalah penyakit periodontal yang sering dijumpai. Obat kumur memiliki berbagai manfaat seperti menghilangkan menyegarkan nafas, dan membersihkan plak. Oleh karena itu, berkumur dengan obat kumur dianjurkan setelah menyikat gigi. Hal ini terutama penting bagi yang kesulitan menjangkau area tertentu saat menyikat gigi, seperti pengguna ortodonti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan larutan kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) terhadap penurunan indeks gingiva pada pengguna ortodonti cekat. Metode penelitian ini dilakukan terhadap 36 sampel yang menggunakan perawatan ortodonti cekat. Setelah itu, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu berkumur dengan larutan kurma ajwa dan kelompok berkumur dengan larutan Klorheksidin. Sampel diminta menggunakan obat kumur 2 kali sehari setelah menyikat gigi selama seminggu. Indikator indeks gingiva ditentukan pada pemeriksaan Loe Silness. Hasilnya menunjukkan bahwa Uji statistik menggunakan Wilcoxon Test, menunjukkan p-value sebesar 0.000 (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah berkumur larutan ekstrak kurma jwa (Phoenix dactylifera L.). Kesimpulannya yaitu erdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah berkumur larutan ekstrak kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) yang mana kurma ajwa efektif berpengaruh dalam menurunkan indeks gingiva pada pengguna ortodonti cekat.