PENERAPAN PIJAT OKSITOSIN UNTUK MELANCARKAN ASI PADA PASIEN POST SECTIO CAESSAREA DI RUANG PONEK RSUD DR. SOERATNO GEMOLONG
DOI:
https://doi.org/10.61214/ijoh.v2i2.336Abstract
Data WHO dalam Global Survey on Maternal and Perinatal Health tahun 2021 sebesar 46,1% dari seluruh kelahiran dilakukan melalui Sectio Caesarea. RISKESDAS tahun 2018, jumlah persalinan dengan metode Sectio Caesarea di Indonesia sebesar 17,6%. Setelah dilakukan tindakan sectio caesarea dapat muncul masalah yang menyebabkan kesulitan dalam menyusui sehingga stimulus ASI menjadi terganggu. Masalah ketidaklancaran produksi ASI sebagian besar dialami oleh ibu postpartum dengan operasi sesar sebanyak 82%, hal ini disebabkan karena adanya nyeri pada lokasi jahitan menghambat produksi prolaktin dan oksitosin. Salah satu upaya nonfarmakologis yang bisa dilakukan untuk merangsang hormone prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan adalah dengan melakukan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil penerapan Pijat Oksitosin untuk Melancarkan Asi pada Pasien Post Sectio Caessarea di Ruang Ponek RSUD dr. Soeratno Gemolong. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Pengambilan dan pengumpulan data secara menyeluruh dengan menyertakan berbagai sumber data. Hasil penelitian didapatkan hasil peningkatan yang signifikan pada produksi ASI ibu post sc pada hari ke tiga di Ruang Ponek RSUD dr. Soeratno Gemolong setelah dilakukan pijat oksitosin pada pagi dan sore selama 15 menit. Kesimpulan penelitian yaitu penerapan pijat oksitosin pada dua responden selama 6x pertemuan didapatkan hasil terjadi peningkatan yang signifikan terhadap produksi ASI ibu post section caessarea.