HUBUNGAN STRES DENGAN TEMPOROMANDIBULAR DISORDER PADA MAHASISWA PREKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Abstract
Stres adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya tekanan fisik dan psikologi yang diakibatkan oleh tuntutan dalam diri dan lingkungan. Efek dari stres dapat menjadi pemicu terjadinya kebiasaan parafungsional yang menimbulkan temporomandibular disorder (TMD). Temporomandibular disorder (TMD) merupakan gangguan kompleks yang memengaruhi sendi temporomandibular, otot rahang, otot pengunyahan, dan saraf. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, kesulitan berbicara dan aktivitas sehari-hari lainnya. Metode penelitian ini menggunakan obsevasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman. Berdasarkan hasil penelitian terlihat mayoritas responden mengalami tingkat stress normal sebanyak 106 (38,7%), mayoritas responden berstatus bebas TMD 127 (46,4%), hasil uji korelasi rank spearman didapatkan Nilai p-value sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada 0.05 (p-value<0.05) menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara stress dengan temporomandibular disorder. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapatnya hubungan antara stress dengan temporomandibular disorder pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia