DAYA PENGHAMBAT EKSTRAK JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VAR. RUBRUM) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR CANDIDA ALBICANS
Abstract
Di Indonesia, masalah kesehatan gigi dan mulut masih jadi problem. Kesehatan gigi dan mulut ada dampak yang signifikan terhadap kesehatan mereka secara keseluruhan serta kemampuan mereka untuk berbicara, mengunyah, dan merasa percaya diri. Titik awal masuknya makanan dan cairan yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan kesehatan yang ideal adalah rongga mulut. Flora umum banyak terdapat pada kulit, selaput lendir, rongga mulut, saluran pencernaan serta pernapasan ialah Candida albicans. Kandidiasis rongga mulut atau dikenal juga dengan monoiliasis ialah penyakit karena Candida albicans yang mengecam rongga mulut manusia, yaitu lidah, orofaring, lipatan mukosa bukal, dan mukosa labial. Jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) ada banyak macam bahan kimia, antara lain flavonoid, fenol, glikosida, minyak atsiri, triterpenoid, oleoresin, dan tanin. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana daya penghambat ekstrak jahe merah pada pertumbuhan jamur Candida albicans. Bahan dan Metode: temuan ini menggunkan uji eksperimental dan post test only control group serta teknik disc diffusion dengan uji Analisis of Varians (ANOVA). Sampel temuan ada 24 sampel. Hasil penelitian yaitu berdasarkan hasil uji Analisis of Varians (ANOVA) p-value 0,000 atau p-value <0,05. Maka ada perbedaan yang signifikan antara perlakuan ekstrak 10%, 20% dan 50% dengan kelompok kontrol. Kesimpulannya berdasarkan hasil temuan bahwa ekstrak jahe merah dan konsentrasi 10%, 20%, 50% efektif menghalang jamur Candida albicans.