EFEKTIVITAS BROMELAIN EKSTRAK BONGGOL NANAS (ANANAS COMOSUS (L.) MERR) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN PORPHYROMONAS GINGIVALIS PENYEBAB HALITOSIS
Abstract
Rongga mulut ialah unit fungsi di mana semua komponen termasuk gigi, lidah, pipi, gingiva, dan air liur saling bergantung satu sama lain dan selalu terhubung dengan tindakan mengunyah, berbicara, dan bernapas. Bakteri dirongga mulut yakni Streptococcus mutans, Streptococcus viridans, Staphylococcus aureus, Lactobacillus sp, Pseudomonas aeruginosa, dan Porphyromonas gingivalis. Bakteri jenis ini dapat menyebabkan halitosis. Halitosis adalah nafas tidak sedap disebabkan adanya volatile sulphur compounds (VSC’s). Lidah ialah bagian mulut yang paling sering terkena halitosis. Buah nanas memiliki kemampuan antimikroba dan mengandung nutrisi yang sangat baik untuk tubuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas bromelain ekstrak bonggol nanas yang konsentrasi 50%, 75% dan 100% pada bakteri Staphylococcus aureus dan Porphyromonas gingivalis sebagai penyebab halitosis di rongga mulut. Metode penelitian ini menggunakan uji eksperimental secara in vitro dengan menggunakan Teknik disk diffusion dengan post test only design group. Uji statistik yang digunakan adalah uji Annova dan Kruskal Wallis. Adapun sampel pada penelitian ini terdiri dari 24 sampel. Hasil yang diperoleh hasil pada bakteri Staphylococcus aureus nilai sebesar 0,000 atau p<0,05 dan pada bakeri Porphyromonas gingivalis yaitu p>0,05. Jadi, ada perbedaan yang sig pada konsentrasi bromelain ekstrak bonggol nanas. Kesimpulan: Bromelain ekstrak bonggol nanas pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Porphyromonas gingivalis konsentrasi 50%, 75%, 100% kurang signifikan dan signifikan menghambat bakteri sebagai penyebab halitosis.