PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP PENINGKATAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR DI KLINIK BERSALIN BIDAN RAHMI KELURAHAN FATULULI KOTA KUPANG
Abstract
Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah kemampuan bayi untuk menyusu sendiri segera setelah lahir, yaitu dalam waktu 60 menit atau 1 jam pertama setelah bayi dilahirkan, terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin to skin contact. Bayi baru lahir sering mengalami hipotermi karena ketidakmampuannya mempertahankan suhu tubuh, lemak subkutan yang belum sempurna, permukaan tubuh yang luas dibandingkan masa tubuh, dan suhu lingkungan yang dingin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Terhadap Peningkatan Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir Di Klinik Bidan Rahmi kelurahan Fatululi Kota Kupang. Metode atau desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre eksperimen dengan desain one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir yang dilahirkan di klinik bersalin bidan Rahmi berjumlah 52 orang, yang memenuhi kriteria sampel. Analisa data dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test. Hasil uji statistik di dapat nilai ρ value = 0,000. Berarti pada alpha 0,05, ρ value<α yang berarti bahwa secara statistic ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata suhu bayi baru lahir sebelum di lakukan inisiasi menyusu dini dan suhu bayi baru lahir setelah dilakukan inisiasi menyusu dini dengan kata lain ada pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap peningkatan suhu tubuh bayi baru lahir di klinik bersalin bidan Rahmi kelurahan Fatululi Kota Kupang tahun 2015. Kesimpulan rata-rata suhu tubuh bayi baru lahir sebelum dilakukan IMD adalah 36,6ᵒC sedangkan suhu tubuh bayi baru lahir setelah di lakukan IMD adalah 36,9ᵒC. Ada pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap peningkatan suhu tubuh bayi baru lahir di klinik bersalin bidan Rahmi.