EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH KURMA AJWA (PHOENIX DACTYLIFERA L) TERHADAP BAKTERI PORPHYROMONAS GINGIVALIS
Abstract
Salah satu yang masih menjadi permasalahan utama di masyarakat yaitu kesehatan gigi dan mulut sehingga masyarakat memerlukan perawatan intensif. Kondisi gigi dan mulut yang menjadi masalah serius di Indonesia disebabkan oleh karies dan penyakit periodontal. Penyakit periodontal adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan plak yang terdapat di jaringan penyangga gigi. Gingivitis adalah tahap pertama penyakit periodontal, yang dapat berlanjut menjadi penyakit periodontitis. Bakteri yang dominan banyak ditemukan pada kondisi penyakit periodontal adalah Porphyromonas gingivalis dan A.actinomycetemcomitans. Porphyromonas gingivalis yaitu bakteri gram negative anaerob yang sering ditemukan pada plak subgingiva. Porphyromonas gingivalis sangat berperan dalam etiologi penyakit periodontal lanjut dan ditemukan lebih dari 90% pada flora subgingiva pasien dengan diagnose ‘adult periodontitis’. Buah kurma atau Phoenix dactylifera dikenal sebagai makanan sehat sejak lama, karena memiliki tannin yang sangat tinggi dan digunakan dalam pengobatan. Salah satu manfaatnya adalah kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang ada di rongga mulut. Kurma ajwa memiliki rasa yang manis, tekstur buah yang lembut, dan berwarna gelap. Walaupun kurma ajwa lebih mahal dari varietas yang lain, namun jelas lebih unggul dari segi kandungan dan tekstur jika dibandingkan dengan kurma lain yang berkulit tipis. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis yang dihasilkan dari efek antibakteri ekstrak buah kurma ajwa. Metode dan Bahan penelitian ini menggunakan uji eksperimental secara in vitro dengan menggunakan teknik disk difussion dengan tipe post test only control design. Uji statistik yang digunakan adalah uji Analisis of Varians (ANOVA). Adapun sampel pada penelitian ini terdiri dari 24 sampel. Hasil: Berdasarkan hasil uji Analisis of Varians (ANOVA) didapatkan hasil p-value menunjukkan nilai sebesar 0,000 atau p-value lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara perlakuan kurma ajwa 50%,70%,100% dengan kelompok kontrol. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini menjelaskan mengenai ekstrak kurma ajwa (Phoenix dactylifera l) dengan konsentrasi 50%,70%,100% dapat menghambat bakteri Porphyromonas gingivalis.