PENERAPAN PELATIHAN K3 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT
Abstract
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Indonesia, secara umum masih sering terabaikan, terbukti dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Masalah ini juga terjadi pada penyelenggaraan konstruksi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa sebanyak 20 orang tenaga kerja sering tertusuk paku, pecahan besi dan tertimpa oleh pecahan semen, khusunya dibagian pengangkatan material dan perakit besi. Hal ini dikarenakan penerapan pelatihan K3 belum terlaksana secara optimal. Tujuan : Untuk mengetahui penerapan pelatihan K3 pada proyek bangunan gedung RS Puri Azizzi Medan. Metode : Penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh tenaga kerja sebanyak 50 orang dengan sampel sebanyak 50 orang yang diambil menggunakan teknik totall sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan statistik uji chi-square. Hasil : Menunjukkan nilai p untuk variabel pelatihan K3 = 0,002 yang artinya pelatihan K3 memiliki hubungan dengan kecelakaan kerja pada proyek pembangunan RS Puri Azizzi Hospital Medan. Kesimpulan : Ada hubungan pelatihan K3 dengan kecelakaan kerja pada proyek pembangunan RS Puri Azizzi Hospital Medan. Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit untuk menyediakan dan menambah pelatihan K3 pada setiap bagian pekerjaan dan melakukan monitoring terkait pelaksanaan Pelatihan keselamatan kerja secara rutin.