DAMPAK EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak eksploitasi sumber daya alam (SDA) terhadap dua pilar utama pembangunan: pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Eksploitasi SDA, seperti pertambangan, kehutanan, dan perikanan, seringkali dipandang sebagai mesin utama pendorong pertumbuhan ekonomi jangka pendek melalui peningkatan produksi, ekspor, dan pendapatan negara. Namun, pendekatan ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keberlanjutan jangka panjang dan biaya lingkungan yang ditimbulkan. Melalui tinjauan literatur dan analisis kualitatif, studi ini menemukan adanya hubungan trade-off yang kompleks antara manfaat ekonomi dan biaya lingkungan. Di satu sisi, eksploitasi SDA secara signifikan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB), investasi, dan penciptaan lapangan kerja, khususnya di negara-negara yang kaya SDA. Di sisi lain, aktivitas ini adalah penyebab utama degradasi lingkungan, meliputi deforestasi, polusi air dan udara, kehilangan keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pertumbuhan ekonomi yang sangat bergantung pada ekstraksi SDA yang tidak berkelanjutan cenderung menciptakan "kutukan sumber daya" (resource curse), di mana manfaat ekonomi terdistribusi tidak merata dan tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang tak terpulihkan. Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, diperlukan transisi kebijakan yang mengintegrasikan nilai ekonomi dan ekologi. Rekomendasi utama mencakup penguatan regulasi lingkungan, implementasi pajak karbon dan royalti SDA yang adil, investasi dalam energi terbarukan dan inovasi teknologi hijau, serta promosi praktik ekonomi sirkular. Kesimpulannya, menjaga kelestarian lingkungan bukan hanya kendala, melainkan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.







