EDUKASI INKLUSIF KESEHATAN GIGI : PENDEKATAN QUANTUM LEARNING MELALUI MY’DENTDE PROJECT BAGI ANAK TUNA GRAHITA

Authors

  • Sari Aldilawati Universitas Muslim Indonesia
  • Kurniaty Pamewa Univeritas Muslim Indonesia
  • Ratika Nengsi Univeritas Muslim Indonesia

Abstract

Usia sekolah merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Periode ini juga disebut sebagai periode kritis karena pada masa ini anak mulai mengembangkan kebiasaan yang biasanya cenderung menetap sampai dewasa. Salah satunya adalah kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan pada semua kelompok, terutama pada anak berkebutuhan khusus.Prevalensi karies pada anak tunagrahita dapat mencapai 82,6% dan hal tersebut termasuk dalam ketegori cukup tinggi. Kesehatan rongga mulut dan oral hygiene pada anak tunagrahita cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan orang tanpa cacat. Berdasarkan tujuan pendidikan tersebut setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, seperti halnya anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan baik mental maupun fisik juga memiliki hak dalam mendapatkan pendidikan yang layak pula. Model quantum learning merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa, termasuk anak tunagrahita. Perbaikan tata nilai masyarakat berupa peningkatan pemahaman dan motivasi pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak tuna grahita juga kader (orang tua dan guru pendamping.

Downloads

Published

2025-10-25

Issue

Section

Articles