PENCEGAHAN PENYAKIT BAWAAN MAKANAN MELALUI PENYULUHAN JAJANAN SEHAT DAN PENINGKATAN PHBS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN BABAU
Abstract
Tingginya kasus penyakit bawaan makanan (Foodborne Diseases) dan rendahnya kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi masalah kesehatan yang signifikan di kalangan anak usia sekolah dasar. Kebiasaan jajan sembarangan dan kurangnya pengetahuan tentang PHBS dan jajanan sehat manjadikan anak-anak sebagai kelompok yang rentan terhadap kejadian foodborne diseases. Data kemenkes RI menunjukan bahwa 68% kasus PBM di Indonesia terjadi pada anak-anak usia 5 – 14 Tahun. Kasus ini terjadi karena mereka mengkonsumsi makanan kadaluwarsa atau makanan yang terkontaminasi selama proses pengolahan. Data BPOM NTT menyebutkan bahwa disetiap pusat perbelanjaan ditemukan 2% - 5% makanan minuman yang kedaluwarsa, dengan Kasus keracunan makanan kedaluwarsa pernah terjadi di Desa Pariti Kabupaten Kupang tahun 2023. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mencegah terjadinya kejadian penyakit bawaan makanan pada anak SD Inpres Babau melalui penyuluhan tentang pentingnya jajanan sehat dan penerapan PHBS terkait cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebagai upaya preventif terhadap foodborne disease serta penyediaan tempat cuci tangan Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif dengan media edukatif yang menarik, seperti poster dan demonstrasi cuci tangan yang benar. Materi yang disampaikan meliputi: (1) jenis-jenis jajanan yang sehat dan tidak sehat, (2) bahaya kontaminasi pada makanan, (3) 7 langkah cuci tangan, dan (4) pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh siswa dan guru di SD INPRES Babau Kabupaten Kupang. Hasil dari kegiatan ini adalah penambahan 3 tempat cuci tangan berupa ember di depan ruang kelas, adanya peningkatan pemahaman dan antusiasme siswa dalam mengikuti sesi edukasi. Evaluasi kuesioner sebelum dan sesudah kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa mengenai jajanan sehat dan langkah PHBS. Para guru juga memberikan respons positif, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu dalam menanamkan kebiasaan baik pada anak di SD Inpres Babau Kabupaten Kupang. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang jajanan sehat dan PHBS yang baik dapat mencegah terjadinya foodborne disease pada anak-anak di SD Inpres Kelurahan Babau.







