ETIKA BISNIS ISLAM PERSPEKTIF TAFSIR DAN HADIST; TINJAUAN PADA PERSAINGAN RITEL MODERN DAN RITEL TRADISIONAL

Authors

  • Dede Nurwahidah UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract

Perdagangan tentu akan akan berhubungan dengan Persaingan, persaingan ritel tradisional dan ritel modern menjadi hal yang menarik perhatian karena selalu menempatkan ritel tradisional pada posisi yang lemah. Persaingan ritel modern semakin meningkat karena peraturan ritel yang tidak tegas, terutama perihal perijinan dengan jarak antar toko ritel dan ritel tradisional perlu adanya kajian khusus. Strategi bersaing antara ritel tradisional dan ritel modern dapat diwujudkan dengan menerapkan model strategi pengembangan yang saling menguntungkan atau berkolaborasi, sehingga etika bisnis dapat terwujud dalam persaingan yang sehat. artinya hal tersebut tidak melemahkan ritel tradisional. Pemerintah harus memainkan peran yang tegas dalam implementasi untuk melindungi ritel tradisional dan UMKM lainnya. Perusahaan lokal tidak boleh dikuasai oleh perusahaan asing. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memahami problematika persaingan ritel modern dengan ritel tradisional dalam perspektif etika bisnis Islam tafsir dan hadist. Makna Tafsir Al-Azhar bahwa makna perniagaan dari sudut pandang Buya Hamka. Yaitu (a) faktor utama kegiatan berdagang adalah ketaqwaan kepada Allah SWT. (b) keseimbangan antara kegiatan komersial (kebutuhan fisik, kebutuhan materi, kebutuhan sifatnya duniawi, kebutuhan ruhani, (c) Setiap kegiatan komersial memerlukan keadilan, kebebasan bertindak dan tetap memprioritaskan moralitas (d) Segala kegiatan perdagangan harus berdasarkan asas kerelaan bersama, kesenangan bersama, dan keuntungan bersama, serta tidak boleh saling menjatuhkan pihak lain.

Downloads

Published

2024-11-25

Issue

Section

Articles