SOSIALISASI PENGGUNAAN QRIS SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI PADA UMKM KRIPIK SINGKONG IBU ANGGI KOTAANYAR PROBOLINGGO
Abstract
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara bertransaksi, di mana pembayaran tunai mulai tergeser oleh pembayaran digital yang lebih efisien. Namun, banyak UMKM masih menghadapi kesulitan dalam adopsi teknologi ini, termasuk karena keterbatasan pengetahuan tentang alat pembayaran digital. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha, khususnya pada Industri Kecil Menengah (IKM) Kripik Singkong Gazal Makmur, yang dikelola oleh Ibu Anggi di Desa Kotaanyar, Probolinggo, mengenai penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai alat pembayaran non-tunai. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi dan pendampingan intensif guna memperkenalkan teknologi QRIS dan memfasilitasi penerapannya dalam transaksi harian. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kesadaran pelaku usaha tentang manfaat QRIS, serta penerapan awal teknologi ini dalam transaksi yang dilakukan. Temuan penting dari kegiatan ini adalah efektivitas sosialisasi dan pendampingan dalam mengatasi keterbatasan pengetahuan dan mendorong adopsi QRIS di kalangan pelaku usaha. Kesimpulan dari kegiatan ini menyarankan perlunya monitoring dan evaluasi lanjutan untuk memastikan keberlanjutan penggunaan QRIS, serta potensi pengembangan program serupa bagi UMKM lain di wilayah sekitar untuk memperluas dampak positif teknologi pembayaran digital di masyarakat.