PELATIHAN ALAT BANTU PADA OPERATOR GRINDING UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDER
Abstract
IKM atau Industri Kecil Menengah Kota Tegal yang memproduksi berbagai macam sparepart motor, Pada saat aktivitas produksi berlangsung adanya stasiun kerja yang menyebabkan terjadinya Musucloskeletal Disorder yaitu pada proses penghalusan plat besi, objek yang akan dihaluskan berada dibawah yang menebabkan operator grinding bekerja dalam posisis badan membungkuk, dan lutut menekuk. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mengidentifikasi keluhan muskuloskeletal disorders yang dialami pekerja menggunakan Nordic Body Map (2) Menentukan nilai postur kerja operator menggunakan metode REBA dan OWAS dengan Software Ergofellow dan (3) Memberikan rekomendasi alat bantu kerja yang memiliki resiko tinggi. Nordic Body Map digunakan untuk mengetahui keluhan otot yang dialami pekerja, metode REBA dan OWAS untuk analisis sikap kerja. Software ergofellow digunakan untuk alat bantu analisa metode REBA dan OWAS untuk mengetahui sikap kerja pada operator. Hasil analisa diperoleh diperoleh beberapa kesimpulan yaitu : (1) Berdasarkan Hasil Skor Keluhan NBM pada stasiun kerja grinding setelah adanya alat bantu kerja, terjadi penurunan rata – rata total keluhan sebesar 41,2, dari 75,4 , (2) hasil dari skor REBA dan OWAS yang sebelumnya dalam kategori action level “Tindakan Segera” setelah dilakukan perbaikan menjadi action level “tidak diperlukan tindakan” dengan skor REBA dan OWAS sebesar 3 dan 1.