PENINGKATAN PENGETAHUAN PEMILIK DEPOT AIR MINUM (DAM) ISI ULANG SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN KUALITAS AIR BAGI MASYARAKAT DI KOTA KUPANG
Abstract
Penggunaan peralatan DAM yang kurang sesuai standar menjadi faktor penyakit, akibat air minum seperti: diare, disentri, dan penyakit lainnya. Timbulnya penyakit yang berakitan dengan konsumsi air minum isi ulang dapat disebabkan oleh praktek – praktek yang kurang memperhatikan faktor Hygiene Sanitasi dalam penanganan DAM sesuai dengan standar kesehatan. Tujuan agar pemilik depot air minum isi ulang dapat mengetahui kualitas air sesuai standar kesehatan. Survey menggunakan formulir inspeksi kesehatan lingkungan sarana air bersih. Metode Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah Sosialisai dengan pemilik usaha untuk menjelaskan Program Pengabdian kepada masyarakat dan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan untuk menilai kualitas air baku yang digunakan dalam usaha DAM. Hasilnya menunjukan bahwa kondisi sanitasi depot air isi ulang memenuhi syarat sebesar 86 dan tidak memenuhi syarat sebesar 14%, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Inspeksi kondisi sanitasi DAM memenuhi syarat kelaikan fisik tetapi apabila kandungan bakteriologisnya menunjukan bahwa ada bakteri E.coli yang ada dalam DAM tersebut maka dikatakan tidak memenuhi syarat dan dilakukan penyuluhan peningkatan pengetahuan kepada pemilik usaha DAM.