PERAN PSIKOLOG DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA/SISWI SMPN 44 BANDUNG MELALUI KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Abstract

Pada masa ini fenomena kenakalan remaja mulai bermunculan di beberapa daerah di Indonesia. Kenakalan yang sering terjadi berupa perkelahian, bullying, narkoba, bolos sekolah, perilaku melawan pada guru dan orang tua, dan sebagainya. Banyak faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku tersebut. Baik faktor internal maupun faktor eksternal. Para generasi muda/remaja pada masa perkembangannya membutuhkan pengarahan, berupa bimbingan dari orang tua, guru, pihak sekolah, dari masyarakat setempat, tokoh agama, psikolog dan tokoh masyarakat lainnya yang ada di lingkungan remaja tersebut. Adapun lingkungan yang terdekat bagi seorang anak/remaja adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Oleh karena itu diperlukan adanya kerjasama antara orang tua siswa dan guru di sekolah mengenai pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Untuk mempermudah adanya kerjasama antara orang tua siswa dan guru, sekolah menyediakan fasilitas Bimbingan dan Konseling bagi para siswa untuk membantu agar siswa dapat mencapai citacitanya melalui pengarahan bimbingan belajar dan displin diri serta kemandirin dari guru BK (Bimbingan dan Konseling). Dalam hal ini, penulis merasa termotivasi untuk membantu guru dan orang tua murid dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa, khususnya siswa SMPN 44 Bandung sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling, penulis sebagai Psikolog memberikan bimbingan dan membekali pengetahuan kepada siswa mengenai cara belajar yang efektif dan efisien serta membantu siswa dalam menghadapi permasalahan yang dapat menghambat proses belajar-mengajar baik di sekolah maupun di rumah sehingga siswa dapat termotivasi dan tetap semangat dalam belajar, meningkatkan kedisplinan dan memperoleh kemandirian.