ANALISIS MANTRA MARAPUS RAMIN PADA MASYARAKAT DESA PUTENG KECAMATAN TERIAK KABUPATEN BENGKAYANG DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

Authors

  • Mariana Sias IKIP PGRI Pontianak
  • Al Ashadi Alimin IKIP PGRI Pontianak
  • Aqis Yuliansyah IKIP PGRI Pontianak

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan ikon, indeks, dan simbol dalam kumpulan Mantra Manusia Beracun. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotik. Teknik pengumpulan data yang digunakan tenik komunikasi langsung dan teknik rekam dengan penulis, guru, dan siswa. Hasil penelitian ini didapatkan dari beberapa sub fokus masalah meliputi; 1) Ikon mantra Marapus Ramin masyarakat Dayak Bakati pada ikon tropologis terdapat dalam mantra pentek (memberitahukan) terdapat satu data kata “memberitahukan dengan pinag, sirih, kapur dan tembakau”. Pada mantra Pabanyu (pemanggil) terdapat kata “petua simpang” dan “Matahari yang menyinarkan”. Pada mantra Nyangah (minta diberkati) terdapat pada kutipan “air tawar”, “keluar melangkah dari rumah, berjalan bermain keluarga si nyiruh tetap terlindungi” dan “tetua penunggu rumah”; 2) Indeks pada mantra pabanyu (pemanggil) dengan kutipan “si rinyuh melaksanakan upacara pendoaan rumah barunya untuk minta di lindungi, di berkati, dimudahkan dan di jauhkan dari roh roh jahat”. pada mantra bababas tuman data pad kutipan “mengadakan upacara pendoaan rumahnya untukmeminta perlindungan” dan “dilakukan pedoaan supaya tidak dibilang berutang budi sama tetua lagi”; 3) Simbol pada mantra marapus ramin yang terdiri dari mantra pentek, pabanyu, bababas, ngupas ngumen, nyangah, ngamo, dan pangarape. Peneliti menemukan 16 data simbol yang terdiri dari kutipan “ya tetua”, “mengangap tidak beratur adat”, “budi jasa para nenek moyang”, “marabahaya”, “ya tetua”, “para tetua yang tinggal di tembawang lama”, “roh-roh jahat”, “roh-roh halus”, “roh-roh jahat”, “si riyuh”, “roh-roh jahat”, “ya tetua”, segala macam sesajen”, nenek moyak terdahulu”, “malaikat tuhan allah”, “bulan yang menjadi penerang”, dan “ya tetua”; 4) Relevansi Pembelajaran Sastra dalam mantra Marampus Ramin Masyarakat Desa Puteng Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mampu memahami makna yang terkandung. Dalam kumpulan mantra ini disajikan dengan penyusunan yang sitematis sehingga mudah dipahami oleh pembaca khususnya kepada peserta didik, terdapat nilai sosial, dan mampu menumbuhkan motivasi peserta didik terhadap mantra khususnya dalam materi ajar Mantra lama.

Downloads

Published

2023-12-24

Issue

Section

Articles