PENDETA DI ERA MILENIAL DAN MODERN “SUATU KAJIAN TEO-ETIS TERHADAP PERSEPSI DAN MOTIVASI PENDETA ATAU PELAYAN FIRMAN”
Abstract
Di Era Milinial dan modern dewasa ini, tantangan hidup yang dihadapi berasal dari dalam diri sendiri dan juga lingkungan sekitarnya. Hal ini teraplikasi melalui pola hidup yang modern dan hedonisme yang sangat besar pengaruhnya dalam seluruh aspek kehidupan manusia saat ini yang dapat ditunjukkan lewat perkembangan moral etik. Pemahaman kepada kebenaran Firman Allah sudah memanipulasi iman demi kepentingan suatu bisnis atau kedok agama bahkan sebagai hamba atau Pelayan Tuhan. Peran pendidikan yang bertujuan untuk membentuk manusia yang cerdas otak dan trampil dalam melaksanakan tugas, serta mampu menghasilkan manusia yang memiliki moral yang baik. Demikian juga Pendeta atau pelayan Firman dalam mengembangkan tugas keterpanggilannya sebagai pelayan di gereja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif naratif, yakni metode yang menguraikan atau mendeskripsikan pengalaman atau peristiwa yang akan diteliti dalam bentuk narasi atau penceritaan. Metode deskripsi naratif ini digunakan untuk melihat konteks tugas keterpangggilan pendeta dalam mengembangkan pendidikan Moral-Etis dalam tanggung jawabnya sebagai seorang imam, tetapi juga sebagai pelayan jemaat dalam proses mengoptimalkan moral-etis dalam hidup warga gereja maupun pelayan gereja secara berkelanjutan. Upaya meningkatkan peran pendidikan moral-etis bagi para pendeta perlu dioptimalkan oleh gereja untuk mengembangkan moral-etis para pendeta dengan melakukan penilaian dirinya sendiri di tahap perkembangan moral-etis. Konsep pendidikan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Penataan kondisi lingkungan pembelajaran untuk mengembangkan dan berbagi ide mengenai sebuah kerangka kerja moral-etis (a moral-ethical framework). Proses dialog dan saling berbagi visi. Pada akhirnya, proses evaluasi mengevaluasi atau menguji kembali apakah terdapat kemajuan (progress) dalam tahapan perkembangan moral-etisnya, ataukah sebaliknya mengalami stagnasi atau mungkin regresi dalam pengembangan moral-etisnya.